🐻7🐻

9.4K 787 79
                                    

"Aku tidak bisa menunjukkan wajah selain bahagia sekalipun aku sedang lelah, sedih atau bahkan sakit. Itu semua bukan kemauanku. Entah sejak kapan hidupku terasa seperti robot."

°
°
°
°
°
🌞

Latihan yang mereka lakukan selama berjam-jam membuat keringat mereka bercucuran. Bahkan baju yang mereka kenakan sedikit basah oleh keringat mereka sendiri. Tapi semangat mereka tak luntur, terbukti dari gerakan mereka yang semakin berpower hingga di akhir lagu.

Ridin' and Rollin' oh baby Reloading

Ridin' and Rollin' oh baby Reloading

Jigeum urin Running

Reloading oh yea

Saerobge nal chaeweo dashi

Hah hah hah hah

Suara nafas terengah mereka terdengar memenuhi ruang latihan.

"Kerja bagus kalian semua, terima kasih karena kalian sudah bekerja keras untuk latihan hari ini. Segera istirahat saat sampai di dorm." Ucap pelatih yang mengakhiri latihan hari ini.

Para member membalas dengan tepuk tangan untuk mengapresiasi kerja keras mereka sendiri.

Jaemin langsung mendudukkan badannya di sofa saat merasa punggungnya sedikit sakit. Renjun yang ada di sebelahnya berinisiatif untuk memijat punggungnya pelan. Semua fokus kepada Jaemin karena mereka khawatir dan takut sakit punggungnya kambuh menjelang comeback.

Berbeda dengan Jeno, dia malah fokus kepada Haechan yang duduk di sofa seberang sambil diam-diam memijat keningnya pelan. Kemudian Haechan bangkit keluar ruangan setelah tadi mengambil sesuatu di dalam tasnya. Jeno yang melihat itu, segera menyusulnya setelah sebelumnya pamit kepada Renjun untuk ke kamar mandi.

Haechan yang tidak menyadari jika Jeno mengikutinya tetap berjalan dengan langkah tergesa. Haechan masuk ke dalam kamar mandi, dia hanya berdiri di depan wastafel. Jeno mengintip apa yang dilakukan Haechan dari luar kamar mandi.

Haechan terlihat mengeluarkan beberapa pil dari tabung obat yang dia bawa, lalu ia telan dengan bantuan air botol kecil. Setelahnya, Haechan terlihat membungkukkan badannya dengan tangan berpegangan pada wastafel. Beberapa kali ia mengernyit saat merasa kepalanya masih sedikit pening.

Lalu kemudian ia menegakkan tubuhnya secara perlahan, belum sempat ia berdiri tegak, tiba-tiba tubuhnya sedikit limbung ke belakang. Jeno yang sejak tadi mengamati gerak-gerik Haechan, segera masuk dan menahan tubuh Haechan agar tidak jatuh.

"Gwenchanna?" Jeno bertanya kepada Haechan yang tengah memandang Jeno dengan tatapan kagetnya.

"Je-Jeno, sejak kapan kau disini?" Tanya Haechan segera berdiri tegak saat merasa kepalanya sudah tidak sepening tadi.

"Sudah sejak tadi. Kau kenapa?"

"Aku tidak apa-apa, hanya sedikit pening tadi."

"Wajahmu pucat, dan kau meminum beberapa pil tadi. Masih mau berbohong?" Jeno menatap Haechan dengan tatapan intimidasi.

Haechan yang ditatap seperti itu segera memalingkan wajahnya dan bergegas keluar dari kamar mandi sambil mengatakan

"Hanya vitamin biasa Jeno-ya. Ayo segera kembali ke ruang latihan." Haechan keluar dari kamar mandi mendahului Jeno yang terdiam sambil memandang punggung Haechan yang menjauh.

Ia tidak percaya begitu saja apa yang diucapkan Haechan tadi, suatu saat ia pasti akan mencari tahu sendiri jika Haechan tidak mau memberitahunya. Setelah lama berdiam, akhirnya ia menyusul Haechan untuk kembali ke ruang latihan.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang