🐻15🐻

9.7K 850 104
                                    

"Ketika aku sakit pasti hanya merepotkan kalian. Maafkan aku, aku memang semenyusahkan itu."

°
°
°
°
°
🌞

"Akkhh, pelan-pelan hyung." Mark merintih kesakitan.

Mark sekarang sedang diobati kakinya, karena insiden dimana Haechan tidak sengaja menginjak kakinya tadi mengakibatkan jari kakinya sedikit bengkak.

"Ini sudah pelan Mark, tahanlah sebentar nde." Ucap Taeyong sambil mengompres daerah jari kaki Mark yang terlihat lebam.

Beberapa hyungdeul seperti Johnny, Yuta dan Jungwoo juga mengerumuni kamar Mark. Mereka tidak tega melihat Mark kesakitan seperti ini. Mark jarang sekali sakit walaupun jadwalnya sering padat, sekalinya sakit pasti membuat semua orang di sekitarnya panik dan khawatir.

"Kau istirahatlah Mark, jangan dibuat jalan dulu." Ucap Yuta saat melihat Taeyong sudah selesai mengobati Mark.

"Nde hyung, gomawo." Ucap Mark sambil memejamkan mata bersiap untuk tidur.

Setelah melihat Mark tertidur, beberapa member keluar agar tidak mengganggu Mark. Hanya Taeyong yang tetap berada di kamar agar memudahkan jika sewaktu-waktu Mark butuh bantuan.

•••

Haechan berada di ruang tamu sambil memainkan ponsel, tiba-tiba Yuta datang sambil merampas ponsel Haechan dan melemparkannya di sofa sebelah. Haechan sontak kaget dan menatap Yuta dengan tatapan bingung.

"Mengapa kau melempar ponselku hyung?"

"Mark sedang sakit karena ulahmu, dan kau masih bisa duduk santai disini huh?" Yuta menatap tajam  Haechan.

Dari dulu memang adik kesayangan Yuta adalah Mark. Maka jangan heran jika Yuta akan khawatir berlebihan saat terjadi sesuatu dengan Mark.

"Lalu aku harus apa hyung? Taeyong hyung sudah mengobatinya dan kalian juga sudah menemani Mark hyung tadi. Aku sudah meminta maaf tapi kalian tetap menyalahkanku. Kau ingin aku melakukan apa?" Ucap Haechan yang sekarang sudah mengambil ponselnya dan berniat kembali ke kamar.

Yuta menahan tangan Haechan agar tak kemana-mana karena ia belum selesai bicara. Haechan yang berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Yuta tiba-tiba mendengar umpatan dari Jungwoo.

"Dasar tidak tahu diri!" Ucap Jungwoo yang sambil berjalan ke arah dapur.

Haechan lantas segera membalikkan badan menghadap hyungnya satu itu. Lalu ia menghampiri Jungwoo dan bertanya,

"Kau bilang apa hyung tadi?"

"Wae? Kau tidak terima huh? Memang benar kan kau tidak tahu diri. Selalu membuat ulah dan kekacauan." Jungwoo berucap dengan nada santai.

"Bukankah kau yang tidak tahu diri hyung? Merebut posisi Winwin hyung dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa sampai sekarang." Ucap Haechan sambil terkekeh pelan.

"Jaga ucapanmu Haechan!!" Jungwoo berucap dengan nada marah.

"Kenapa? Hyung tidak terima? Itu yang aku rasakan saat hyung mengataiku. Hyung tidak bisa bernyanyi, hyung hanya pelengkap di NCT 127. Hyung hanya pengganti Winwin hyung disini. Bagaimana? Sakit bukan?" Haechan berucap dengan mata sedikit berkaca-kaca, sejujurnya ia tidak mau mengatakan hal itu. Tapi entah kenapa ia ingin egois sebentar saja, ia ingin mereka merasakan apa yang dia rasakan juga.

Jungwoo yang sudah emosi mengangkat tangannya untuk menampar Haechan, tapi tangan itu langsung sigap dicekal oleh Haechan.

"Kau mau menamparku hyung?" Haechan lalu melepaskan tangan Jungwoo dan sedikit mendorongnya membuat Jungwoo menahan emosi.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang