🐻19🐻

9.2K 874 132
                                    

"Sebenarnya maknae kalian siapa? Aku iri melihat semua itu. Tapi lagi-lagi aku hanya bisa diam dan memendam"

°
°
°
°
°
🌞

Malam hari ini sepertinya sedikit mendung, terbukti dengan tidak adanya bintang dan bulan. Haechan saat ini sedang berada di kamarnya dan sejak tadi bermain game untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Ia berada di kamar sendiran, entah dimana Johnny berada. Mungkin sedang mengobrol di kamar hyungnya yang lain.

Haechan mematikan layar gamenya saat ia merasa tangannya sedikit pegal. Ia menghela nafas panjang. Matanya melihat jam yang menunjukkan pukul 1 dini hari. Sepi sekali, hampir setiap hari ia merasa sendirian. Ia jadi merindukan adik-adiknya di Jepang. Adik-adiknya sering sekali membuatnya merasa dihargai sebagai kakak.

Setiap ia ulang tahun, pasti mereka bertiga memberi hadiah untuknya. Entah itu kue kecil atau barang sederhana lainnya. Dan ia tak pernah menolak pemberian dari mereka, selalu ia simpan walaupun tidak selau ia pakai.

Ia ingat, dulu adiknya pernah membelikannya case ponsel dan membuat gambar di case tersebut. Entah siapa yang memiliki ide untuk menggambar casenya. Tpi ia terkesan dengan arti dari gambar tersebut, yaitu Fullsun yang akan menjaga ketiga adiknya.

Sudah lama case itu tidak ia pakai, karena ia beberapa kali berganti merk ponsel.

Haechan bangkit dari kursi lantas membuka laci untuk mengambil case tersebut.

"Eoh? Kenapa casenya tidak ada? Seingatku aku menyimpan di laci ini." Ucap Haechan saat ternyata casenya tidak ada.

Ia berusaha mengingat kembali, kapan terakhir kali ia memakai case tersebut. Ah iya, itu sudah sekitar 2 tahun yang lalu. Saat ia berada di kamar Mark, ia menaruh case itu di kamarnya. Segera saja ia berjalan menuju kamar Mark, bisa gawat jika casenya sampai dibuang.

Haechan langsung masuk ke dalam kamar Mark, sepertinya Mark berada di dalam kamar mandi. Ia langsung mencari casenya di laci dan sekitar kamar.

Lama ia mencari di sekeliling kamar, akhirnya ia menemukan di bawah dekat meja samping tempat tidur. Syukurlah tidak dibuang.

Haechan sedikit mendudukkan badan untuk mengambil casenya. Ketika ia mencoba berdiri, tangannya tak sengaja menyenggol sebuah jam tangan di atas meja tersebut.

Prrakkk

Kaca dari jam tangan tersebut pecah, Haechan yang kaget langsung berusaha mengambil pecahan kaca tersebut. Ia sangat tahu jam tangan ini dari siapa.

Saat ia fokus membersihkan pecahan tadi, pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan wajah kaku Mark.

"YAA!! HAECHAN! KAU APAKAN JAM KESAYANGAKU?" Mark berteriak sambil menghampiri Haechan.

Ia semakin marah saat melihat jam yang dibelikan oleh ayahnya sudah rusak parah.

"APA MAKSUDMU HAECHAN? KAU SENGAJA MERUSAK BARANGKU EOH?"

Haechan memberanikan diri untuk menjawab ucapan Mark.

"Tidak hyung, aku benar-benar tidak sengaja. Aku ke kamarmu karena aku ingin mengambil case ini." Ucap Haechan sambil menunjukkan case yang ia temukan tadi.

Mark yang dikuasai oleh amarah langsung merampas case yang dipegang Haechan tadi dan menginjak case itu hingga rusak.

"HYUNGG!! APA-APAAN KAU?" Haechan mengambil case bekas injakan Mark tadi, dan sudah rusak di beberapa bagian.

"INI ADIL, KAU MERUSAK JAM KU DAN AKU MERUSAK CASE ITU." Ucap Mark masih dengan nada menggebu-gebu.

"AKU SUDAH BILANG AKU TIDAK SENGAJA HYUNG, KAU TIDAK TAHU JIKA CASE INI BERHARGA UNTUKKU." Haechan meluapkan kekesalannya.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang