"Bro, gue nitip handphone bentar, yah. Ada objek bagus di sana."
Harsha menunjukkan tangannya pada lapangan besar milik kampusnya. Sementara Raiden mengangguk serta melihat pria itu memotret banyak objek. Netra Raiden menangkap keberadaan Rena yang bergurau dengan teman-temannya. Ia selalu tersenyum melihat perempuan itu tertawa.
Tiba-tiba Raiden tak sengaja melihat notifikasi dari ponsel Harsha. Di sana tertera nama Adhira. Raiden penasaran dan membaca notifikasi dari pemberitahuan. 'Gue harap lo gak bakalan nyakitin sahabat lo sendiri, Sa'. Isi dari pesan Adhira itu sangat membingungkan dirinya.
"Den, lo gak mau nyoba foto di sini? Bagus tempatnya." Harsha teriak mengajak Raiden untuk menjadikan objeknya.
Raiden mendekati Harsha. Ia merampas polaroid yang baru saja dipotret sejak lima belas menit lalu oleh Harsha. Ia memiringkan senyumannya. "Bro yang bener aja, apa gak ada cewek selain Rena?" Raiden memutar bola matanya.
Harsha menghela napas kasar. Dia mengambil alih handphone-nya. Sial, notifikasi Adhira tertampang jelas mengatakan kalau Rena bukanlah orang yang mudah jatuh cinta. Apalagi dengan Harsha yang sudah lama tidak berkomunikasi dengannya. "Rena masih bukan punya siapa-siapa, kan. Emang salah kalau gue suka sama dia? Den, lo bukan siapa-siapanya. Inget itu."
"Tapi, Rena milik gue."
"Jangan ngarep ketinggian, bro. Gue yakin dia sebenernya udah males ngeladenin cowok kaku, dingin, gak tau adab kayak lo yang seenaknya bikin jadwal rapat." Harsha sering bilang seperti ini kepada Raiden. Tapi, sekarang bukan waktunya untuk bercanda. Layaknya dua insan yang sudah siap bertarung.
Raiden menatap tajam netra coklat milik Harsha. "Jangan pernah harap setelah ini, gue bakal temenan lagi sama lo. Lo temen paling brengsek yang pernah gue kenal."
Raiden kembali mengejutkan para divisi humas. Dengan sifat egoisnya cukup menguak kekesalan Rena. Bisa-bisanya Raiden mengadakan rapat dadakan tanpa jadwal yang tersusun. Tak biasanya pria itu berlaku tidak adil. Ia meremas kertas tangannya, lalu keluar dari ruang kelas. Terlihat kaki jenjangnya buru-buru ingin menemui letak Raiden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Raiden! [On Going]
General FictionRena tak pernah menyangka tak sengaja bertemu dengan Raiden. Kalau saja dirinya tidak mau dibujuk oleh sahabat di kampusnya, ia tidak akan pernah bertemu dan merasakan penyesalan, perkara Raiden seorang. Keduanya pernah menjabat menjadi Ketua & Waki...