Naruto langsung menoleh ke sumber suara. Terlihat Lee, Gaara, Ajisai dan Shion tengah berjalan kearahnya. "Yo minna!"
"Wah kau cepat juga." Ajisai langsung mengambil kantong plastik di genggaman Naruto seraya mengeluarkan roti melon melahapnya.
"Tentu saja!" ucap Naruto terdengar angkuh. Dia mengambil roti yakisoba-nya seraya membuka bungkusnya.
Puk!
Lee menepuk bahu Naruto hingga roti yakisoba yang akan dilahapnya malah belok-mengotori pipinya. "Lee!" Naruto menatap Lee sengit.
"Maaf Naruto." Lee tertawa kaku.
Shion mengeluarkan tisu dari saku roknya seraya melap pipi Naruto yang kotor. "Dasar kalian ini! Seperti anak kecil aja."
(눈_눈)
"Hosh! Hosh! Kemana sih Naruto?!" Ino berlari dari kelasnya mencari orang yang disayanginya. Ino cukup terkejut saat bell berbunyi dan Naruto sudah tidak ada dibangkunya. Rencananya untuk mengajaknya makan siang bersama jadi gagal-tetapi dia tak menyerah. Ino berlari kekantin mencari pemuda tersebut sambil memeluk tas tangan dari karton berwarna ungu yang berisi jaket Naruto dan dua kotak bentou.
Blue aquamarine-nya menatap sekeliling mencari orang yang dimaksud. "Ah!" Ino terpekik melihat Naruto tengah bicara dengan Gaara dan pemuda berambut hitam mengkilap dengan style mangkok terbalik(?). "Naru-"
Ino tak melanjutkan ucapannya. Dia menahan nafas melihat Shion mengusap-usap pipi Naruto. Dadanya kembali sakit. Ino berjalan pelan menghampiri Naruto.
Gyuut!
Ino menggamit ujung kemeja Naruto sambil menundukkan kepalanya. Naruto dan teman-temannya menatap Ino heran.
"Ino? Ada apa?"
"..."
Tak ada jawaban.
"Ino?" Naruto menyentuh dagu Ino agar dia menatapnya. Naruto dan teman-temannya terkejut melihat wajah Ino. "I-Ino? Kenapa kau menangis? Ada apa?"
Teman-teman Naruto saling mencolek satu sama lain menebak-nebak apa yang terjadi, sementara Naruto salah tingkah dan bingung apa yang harus dilakukannya.
Ino kembali menundukan kepalanya sambil memeluk tas karton yang dipegangnya. Suara isakan terdengar begitu jelas. "Hiks.. Naru.."
"Y-Ya Ino? Kau kenapa? Jangan menangis hey!" Naruto menyentuh bahu Ino sambil gelagapan menatap teman-temannya dengan tatapan apa-yang-harus-kulakukan. Teman-teman Naruto mengangkat bahu tanda tak tahu.
"Hiks.. Naru.. hiks.. kenapa kau jahat padaku.. huwaaaa." Tangisan Ino semakin menjadi.
Naruto mengguncang bahu Ino pelan. "A-Apa? Apa yang kulakukan padamu?"
"Kau jahat.. hiks.. huaaaaa. Hiks. Hiks."
Naruto menatap sekeliling, orang-orang dikantin menatapnya dengan pandangan aneh seolah dia telah melakukan sesuatu yang buruk pada Ino, begitupun teman-temannya. Naruto menepuk jidatnya sendiri-frustasi seraya meraih tangan Ino dan menyeretnya pergi dari kantin yang ramai-memperhatikannya.
"Apa-apaan tuh?" Ajisai menatap Naruto yang berjalan menyeret Ino yang tengah menangis menjauh dari Kantin.
Shion mengangkat bahunya-tak peduli. "Melodrama."
(눈_눈)
Naruto menatap sekeliling. Sepi. Yeah! Saat ini Naruto tengah berdiri dibelakang gedung olahraga yang sepi tak ada siapa-siapa. Naruto menatap Ino bingung sekaligus lega karena Ino sudah tak menangis lagi-walaupun masih sesenggukan. "Ino.." Naruto menangkup pipi Ino seraya menyusut air mata Ino dengan jempolnya. "Kau kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : I Love You So Much
FanfictionUpdatre Di Usahakan Setiap Hari Romansa Naruto And Ino Konoha Gakuen adalah SMA di kota Konoha yang cukup ternama. Konoha gakuen bukan sekolah elite yang biayanya mahal. Konoha Gakuen adalah sekolah biasa untuk orang-orang biasa, walaupun ada bebera...