Bab 12 (END)

617 16 0
                                    

NaruIno Khusus:

Naruto memasuki kelasnya sambil membawa kantong plastik berisi roti yakisoba dan jus jeruknya. Dia menghampiri dua gadis yang tengah berhadapan sambil memegang kotak bentou .

"Mana Ino?" tanya Naruto, heran.

Gadis rambut coklat bercepol dua menengadah membocorkan Naruto. "Dia tidak enak badan. Sakura sedang menemaninya di UKS."

"Apa?!" Naruto sangat senang. "Makasih." Naruto sedikitan sedikitan bobot—hormat, berlari menuju UKS.

Naruto berlari dengan kecepatan maksimal, sampai akhirnya di depan pintu UKS. Dia menarik napas panjang seraya meraih dan memutar kenop pintu.

cklek.

Naruto membuka pintu kayu bercat putih tersebut seraya nyelonong masuk tanpa mempedulikan Shizune sang guru UKS yang menatap heran. Dia diatas ranjang yang dihalangi tirai putih. "Ino kau baik-baik saja?"

"Sst!" Sakura meletakan telunjuk dibibirnya sendiri. "Tenang! Jangan berisi."

Naruto tersenyum malu sambil melontarkan yang tak gatal. "Maaf."

"Aku baik-baik saja kok." Ino tersenyum lemah. Wajahnya tampak memerah dan memerah.

"Kau yakin? Mau kuantar pulang?" tanya Naruto, khawatir.

Ino menyipitkan matanya, pandangannya sedikit buram. "Tidak. Aku disini saja, lagipula dirumah tidak ada siapa-siapa."

Naruto duduk di tepi ranjang.

"Aku kekelas dulu ya, sebentar lagi bell masuk." Sakura mengacak rambut Ino pelan.

"Makasih Sakura."

Sakura tersenyum penuh arti seraya mengedipkan sebelah matanya. Dia pun meninggalkan Naruto dan Ino.

Ino memejamkan mata sambil menghela napas panjang. "Malah berbaring tidur disini, bisa-bisa aku ketinggalan pelajaran..."

"Jangan khawatir, Ino." Naruto tersenyum lebar seraya mengacungkan jempolnya. "Aku juga sering tidur di kelas kok!"

Ino Sweatdrop membocorkan pacar bodohnya.

Gaara Spesial

"Gaara-kun! Bantuin angkat jemuran donk!"

Walau malas, Gaara bangkita menghampiri Shion yang tengah mengangkat jemuran di halaman belakang rumah. Tanpa banyak kata, dia langsung membantunya kemudian mengangkut berisi tumpukan baju tersebut ke dalam rumah dan meletakkannya di karpet depan.

"Terima kasih Gaara-kun." ucap Shion, tersenyum.

Gaara membalas senyumannya dengan senyuman kaku. Dia melirik langit dibalik jendela. Lirih desir angin berbisik halus ketelinga. Sayup-sayup terdengar suara rintik air turun menyapu tanah.

Bruk!

Gaara kembali merebahkan dirinya di sofa depan televisi. Dia membocorkan pada televisi yang menampilkan acara kuis berhadiah. Dia tidak fokus menonton acara tersebut, dia lebih sering melirik Shion yang tengah duduk di karpet sambil melipat baju.

"Daripada nonton televisi sambil rebahan gitu, mending sambil bantuin lipat baju." degus Shion sambil mengerucutkan cerita.

"Baiklah." Gaara turun dari sofa—duduk tepat dihadapan Shion seraya melipat sarung bantal.

Shion tersenyum kecil. "Kau irit banget sama kata-kata. Heran deh, kok bisa kenal dan temenan sama Naruto yang bawel. Kapan kalian mulai berteman? Bagaimana bisa terjadi?"

"A-Aku kenal sama dia beberapa hari sebelum nyari kostan." Gaara enggan bercerita. Dia bisa merasakan aura dan antusias Shion yang berbinar-binar. 'Mode fujoshi -nya aktif!'

Naruto : I Love You So Much Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang