Bab 1

1.1K 27 4
                                    

Konoha Gakuen adalah SMA di kota Konoha yang cukup ternama. Konoha gakuen bukan sekolah elite yang biayanya mahal. Konoha Gakuen adalah sekolah biasa untuk orang-orang biasa, walaupun ada beberapa murid elit yang kaya dan pintar.

Saat ini adalah jam istirahat, tak heran suasana di Konoha Gakuen sangat riuh. Banyak siswa yang nongkrong di kantin, atap, koridor dan kelasnya hanya untuk makan siang dan berbincang dengan teman-temannya. Ada juga murid murid penyendiri yang hanya memakan makanannya dan tak berbincang dengan siapa pun karena dia merasa tak punya teman atau tak mau mendekati yang lain. Biasanya mereka hanya membaca buku, memainkan handphone -nya atau tidur siang.

Di kelas 2-C, telihat seorang pemuda berambut pirang jabrik acak-acakan dengan seragam tak rapi, yakni kemeja pendek berwarna putih tak dimasukkan ke dalam celana panjang biru sehingga terkesan urakan, dia tengah melangkahkan kaki keluar kelas.

"Seperti biasa, Uzumaki Naruto selalu terlihat seram ya." Pemuda berambut coklat pendek nyengir pada teman-temannya, membuat tato segitiga terbalik di masing-masing pipinya sedikit terangkat.

"Kau benar Kiba! Dia selalu memasang tampang seram seolah berkata jangan-dekati-aku!" sahut gadis berambut merah muda pendek dibelah tengah.

"Cih. Merepotkan." Pemuda berambut hitam dikuncir tinggi hingga tampak seperti nanas dalam bukunya dengan malas. "Jangan membicarakannya kalau kau tak mau berurusan dengannya!"

"Betul kata Shikamaru-kun! Kita jangan mengusiknya! Benar kan Sasuke?" ucap pemuda berbadan besar yang berdiri di samping Shikamaru sambil membuka snack keripik kentang cemilannya. Dia bertanya pada pemuda yang berdiri di sampingnya.

"Hn." jawab Sasuke si pemuda paling tampan dan cuek dengan acuhnya.

Gadis berambut merah muda tersenyum kecil. "Kalian salah! Sekarang Ino harus berurusan dengan lelaki itu!"

"Hah? Apa maksudmu Sakura?" tanya Kiba heran dan penasaran.

'Hahh~' Gadis berambut coklat dicepol dua kali mendekatia menarik nafasnya kemudian menghempaskannya kasar. "Kemarin Sakura dan Ino Taruhan."

"Taruhan apa Tenten?" tanya Shikamaru sedikit tertarik.

"Mereka judi-eh-taruhan bola, jika yang menang AmegaFC maka Sakura harus nembak Naruto dan menyerah bersaing dengan Ino untuk mendapatkan Sasuke, sebaliknya.. jika IwagaFC menang, Ino yang harus nembak Naruto dan menyerah pada Sasuke." jelas Tenten. Dia sedikit jengkel dengan tingkah konyol kedua sahabatnya.

"Dengan kata lain mereka judi bola dengan taruhan yang kalah harus nembak berandalan?" tanya Shikamaru retorik. "Merepotkan."

"Begitulah." Tenten menanggai acuh.

Sakura menunjuk Ino si gadis berambut pirang gaya ponytail yang sejak tadi duduk diam di bangkunya pura-pura tuli. "Jadi Ino-chan! Hari ini persiapkan dirimu tuk nyatakan cinta pada Uzumaki Naruto!"

Ino bergidik ngeri. "Jangan bercanda.. mana mungkin aku bisa!"

"Ino, kau sendiri yang mengusulkan." Sakura cemberut seraya melipatkan tangan di depan.

"Bagaimana kalau dia menolakku?"

Sakura mengangkat bahunya-tak peduli. "Kalau dia menolakmu, ya sudah, kau hanya perlu menembaknya.. aku tak akan menuntutmu macam-macam."

"Benarkah?! Yosh! Aku yakin dia pasti akan menolakku karena dia tak mengenalku!" Ino sedikit mendapatkan kembali semangatnya.

Sasuke mendelik Sakura dan Ino sekilas. 'Kenapa aku jadi bahan taruhan? Menyebalkan!' batin Sasuke sedikit kesal.

( ) _ _ _

Teng Teng Teng

Bunyi bel menggema di seluruh penjuru Konoha Gakuen. Para siswa menyambut bel tersebut dengan bahagia.

Naruto : I Love You So Much Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang