Bab 10

326 18 0
                                    

"Kau kenapa Ino? Jangan-jangan masih ingin bersamaku ya?" Naruto nyengir kuda sambil mencolek tangan Ino.

Ino merengut kesal.

"Kau kenapa sih?" Naruto heran menatap Ino yang semakin murung.

"Naru.."

"Ya?"

"Aku ini pacarmu, tapi tak tahu apa-apa tentangmu.." Ino menundukan kepalanya. "Apa boleh begini? Apa aku pantas bersamamu?"

"Apa yang kau katakan?" Naruto menepuk jidatnya. "Tentu saja kau tak tahu apa-apa tentangku karena kau bukan aku! Tapi.." Naruto menggenggam tangan Ino. "Kau akan segera tahu semua tentangku, begitupula sebaliknya. Kalau ada sesuatu, tanyakan saja Ino. Aku pun akan melakukannya."

Ino menarik nafas panjang. "Aku bahkan tak tahu kau punya adik dan kamarmu berserakan majalah porn-"

"Tunggu! Tunggu! Tunggu! Siapa yang bilang tentang majalah yang berserakan?" Naruto memotong ucapan Ino penuh emosi.

"Shi-Shion.." Ino menjawab ragu.

"Khh. Kenapa kau dengarkan ucapan nenek sihir itu!" Naruto memijat pelipisnya frustasi. "Dia tuh bohong Ino!"

"E-Eeehh?" Ino sedikit terkejut. "Aku kira beneran."

"Aku nggak semesum itu kali!" Naruto mendengus kesal.

Ino menatap Naruto heran. "Dan.. kenapa kau menyebut Shion nenek sihir? Dia itu cantik, pintar, ramah dan anggun. Aku malah heran kenapa kamu tidak menyukainya."

"Kau akan terkejut saat tahu sifat aslinya." Naruto memijat pelipisnya. "Ah sudahlah jangan bahas Shion, nanti kau akan tahu sendiri-dia orang seperti apa." Naruto memegang kedua bahu Ino. "Yang lebih penting, bagaimana kalau Sabtu nanti setelah pulang dari kostanku, kita kerumahku di Uzushiogakure ya!"

"EH!" Ino terkejut mendengarnya. "A-Aku belum siap Naru.."

"Tenang aja, orang tuaku baik dan ramah seperti orang tuamu!" Naruto menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Walau sedikit lebih cerewet."

Ino menarik nafas panjang. "Terserah kamu deh."

(눈_눈)

Krieet!

Gadis berambut pirang style ponytail membuka gerbang rumahnya. Dia memakai celana jeans pencil ketat berwarna biru donker dan baju kaos berwarna biru dibalut cardigan hitam. Dia keluar seraya menutup kembali gerbang rumahnya, dan menghampiri pemuda pirang jabrik yang tengah berdiri disamping ninja hitamnya. "Maaf! Pasti lama menungguku."

"Tidak kok!" Pemuda pirang tersebut menggeleng pelan sambil mengeluarkan tangannya dari sweater orange yang dipakainya seraya merogoh saku celana jeans hitam dan mengeluarkan kunci motornya. "Ini helm-mu." Naruto menyodorkan helm pada Ino.

"Ya!" Ino menyahut begitu antusias seraya memasang helmnya. "Arigatou Naruto-kun."

"Ayo berangkat!" Naruto menaiki motornya seraya menstater.

Ino langsung duduk dibelakang Naruto. "Let's go!"

Brmmm.

Naruto meng-gas motornya dan melaju cukup kencang melintasi jalan menuju tempat yang dituju.

Sepuluh menit kemudian, Naruto menghentikan motornya didepan rumah yang cukup megah. Ino langsung turun dari motor seraya membuka helm-nya sambil menatap rumah tersebut takjub.

"Ayo!" Naruto meraih tangan Ino dan menggandengnya masuk kedalam rumah tersebut.

Ino Point Of View: On

Naruto : I Love You So Much Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang