Wajah Ino bersemu merah. "A-Apa yang kau katakan Hinata? Mana mungkin ak-"
"Apa kau akan memunafikan kata hatimu sampai akhirnya kau akan berpura-pura selamanya Ino?" tanya Sakura sarkastik. "Kalau kau terus begini, dia benar-benar tak akan memandangmu lagi."
Ino kembali menundukan kepalanya. "I-Itu.."
"Jadi, bagaimana hubunganmu dengan Naruto?" Tenten melahap telur gulungnya.
"Bukankah kau sendiri juga tahu.." Ino menarik nafas lelah. "Kenapa masih bertanya begitu?"
Tenten menegak teh susu kotak-nya. "Maksudku, apa yang ingin kau jelaskan pada Naruto? Hubungan apa yang kau inginkan dengannya?"
"A-Aku.."
(눈_눈)
"Kau dimana?"
"Baiklah akan kujemput."
Naruto mematikan teleponnya seraya memasukannya ke saku seragamnya. "Merepotkan." Naruto bergumam sambil memasang helmnya.
"Na-Naruto."
Naruto membalikan badannya-menatap sumber suara. Raut Naruto berubah datar saat tahu bahwa Ino yang memanggilnya. "Ya?"
Gret!
'Tenang Ino! Tatap matanya dan bicara yang tegas!' Ino mengeratkan pegangannya pada tas selempang hitamnya. "Aku ingin menjelaskan semuanya."
Naruto menaiki motornya. "Maaf, aku ada urusan."
Brmmm!
Naruto menstater seraya menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi. Meninggalkan Ino yang berdiri mematung. "Kau benar-benar membenciku ya." Ino tersenyum pahit. "Kau benar.. aku cewek mengerikan."
"Ino!"
Ino menoleh pada sumber suara. Terlihat Sakura, Tenten dan Hinata tengah berlari kecil menghampirinya.
"Bagaimana?" tanya Sakura dihiasi senyuman penuh arti seraya menatap sekeliling. "Mana Naruto?"
"Dia pergi." Ino menundukan kepalanya. "Sepertinya dia tak mau bicara denganku lagi."
"Jangan begitu Ino! Ganbatte!" Hinata berusaha menyemangati.
Tep.
Tenten menepuk bahu Ino sambil menatapnya tajam. "Kau harus megatakan semuanya Ino! Bagaimanapun reaksi Naruto nanti, kau harus tetap mengatakannya."
"U-Um." Ino mengangguk mengiyakan.
"Hey! Kita ke NellFC yuk!" Sakura tersenyum lebar menatap teman-temannya. "Katanya ayam goreng disana enak banget loh."
"Boleh juga tuh! Lagian kita nggak ada kumpulan klub kan hari ini?" Hinata menanggapi antusias.
"Iya.. lagian tempatnya dekat." Tenten menyetujui ajakan Sakura. "Ne Ino?"
Ino mengangguk. "Ya!"
(눈_눈)
"Haahh kenyangnyaaah. Nggak kerasa udah sore lagi nih." Sakura tersenyum puas sambil mengusap-usap perutnya.
Sakura, Ino, Tenten dan Hinata berjalan pulang menyusuri jalan daerah pertokoan Konoha menuju stasiun. Daerah tersebut cukup ramai dengan jajaran kios kecil yang menjual berbagai barang dan makanan sehingga daerah ini selalu ramai bagaikan festival.
Tep! Buk!
Sakura dan Tenten mendadak menghentikan langkahnya membuat Hinata dan Ino yang berjalan dibelaknnya tak sengaja menabrak mereka berdua. "Kenapa berhenti mendadak sih?" tanya Ino kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : I Love You So Much
Fiksi PenggemarUpdatre Di Usahakan Setiap Hari Romansa Naruto And Ino Konoha Gakuen adalah SMA di kota Konoha yang cukup ternama. Konoha gakuen bukan sekolah elite yang biayanya mahal. Konoha Gakuen adalah sekolah biasa untuk orang-orang biasa, walaupun ada bebera...