Sesampainya Arga dan Al di Indonesia.
Di waktu subuh Al sampai di rumahnya.
"Shalom" ujar Al masuk ke dalam rumah nya, nada suara Al terdengar lirih dan berat sebab ia kelelahan dalam penerbangan nya.
Lampu ruangan remang-remang. Tandanya belum ada satu orang pun yang bangun.
Al langsung menuju ke kamar nya, ia begitu merindukan istrinya.
Cklekkk....... Pintu kamar terbuka perlahan.
"Hai sayang" ucap Al lirih lalu mendekati Andin dan duduk di sebelah Andin yang sedang tertidur pulas.
Al mengusap pipi Andin dan rambut nya.
"Aku kangen" Al menghembuskan nafas nya. "Lagi bobo, ngantuk banget kaya nya"
Perlahan Andin membuka mata nya.
"Sayang" suara Andin berat khas suara orang bangun tidur.
"Hey, kebangun ya gara-gara aku?"
"Engga kok" jawab Andin lalu bangun dan duduk. "Aku kangennnn" lanjut Andin lalu memeluk Al.
"Me too, kangen banget" jawab Al mengeratkan pelukannya.
Hoekkkk..... Andin tiba-tiba mual.
"Why babe?"
Andin langsung menyibakkan selimut nya, dan berlari ke kamar mandi.
"Sayang, kenapa?!!"
Andin berdiri di depan wastafel dan menundukkan kepalanya, keluar lendir bening dari mulut nya.
"Sayang kamu kenapa sih?" Tanya Al yang datang menghampiri Andin.
Andin membersihkan mulutnya.
"Emmmm, ayo ikut aku" Andin menggandeng tangan Al.
"Mau kemana sih bby? Masih subuh ini, bobo lagi aja yuk. Mau cuddle kangennn"
"Ikut dulu bby" Andin menarik tangan Al.
Andin mengajak Al ke dapur.
"Ngapain ke dapur?"
"Aku mau kasih kamu makanan"
"Makanan apa sihhh? Hemmm?"
Andin mengeluarkan sebuah cake berukuran sedang.
"Cake?"
"Heem, ayo cobain, kamu yang potong ya?" Ucap Andin menyerahkan pisau kepada Al.
"Iya bby!!" Al hendak memotong kue di bagian tengah, namun di cegah oleh Andin.
"Eh jangan di tengah potong nya!!"
"Kenapa? Biasa nya juga di tengah" jawab Al sembari menaikkan sebelah alisnya.
"Udah sih nurut aja, di pinggir sini ajaaa" ujar Andin mengarahkan pisau ke pinggir bagian cake.
"Ini ada apa nya?" Tanya Al heran, sebab ada sesuatu benda yang di kemas plastik di tengah cake.
Al mengambil benda itu. Samar-samar benda itu nampak sebab kotor terkena cake.
Perlahan Al membuka plastik itu.
Andin tersenyum senang melihat suaminya sudah melihat bahkan akan membuka benda itu.
Seketika mata Al berbinar, melihat sebuah testpack yang bergaris dua.
"Babe? What is this? You..."
"Yes..." Jawab Al sembari menganggukkan kepalanya.
"You pregnant?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA SATU HATI (✓)
Fanfiction~When fate isn't so fair~ Baca dulu DIA MILIKKU. Sequel dari DIA MILIKKU. "Alona, bunna janji ga akan ninggalin alona sendirian" "Bunna janji kan?" "Iya sayang bunna janji" Kini seorang Andinita Magdalena sudah menjadi seorang ibu. "Bubby juga engga...