3- Baby Sitter Alona

299 46 4
                                    

Tok....tok....tok....

"Permisi"

Tak ada sahutan, di hari berikutnya Vely yang akan menjadi baby sitter Alona sudah datang. Namun tak ada satu pun sahutan dari dalam rumah.

"Permisi!!" Panggil nya lagi dengan sedikit nada tinggi.

Tak lama dari itu mobil Al masuk ke dalam halaman rumah.

"Itu kaya nya baby sitter Alona deh" ucap Andin lalu turun dari mobil.

'Baby sitter? Alona di urus sama baby sitter?' batin Alona, ia bingung mengapa ada baby sitter.

"Bubby"

"Iya sayang? Kenapa? Hem?"

"Alona di urus baby sitter ya?"

"Iya, Alona seneng ga?"

Alona hanya tersenyum saja.

"Ya udah yuk turun"

"Aduh maaf ya vely jadi menunggu lama, sampe jam setengah sebelas pula, udah lama disini?"

"Em engga kok bu, baru sekitar dua puluh menit yang lalu" jawab vely tersenyum.

"Sekali lagi maaf ya, soalnya tadi kami baru pulang dari Gereja"

'Oh pantesan lama, Kristen toh, ini juga hari Minggu dan pasti dari gereja'

"Silahkan masuk" ucap Andin lalu membuka pintu rumah.

Vely dan Andin masuk lalu di susul oleh Al dan Alona.

"Silahkan duduk dulu vely"

Vely tersenyum sembari mengangguk, lalu ia duduk.

"Hai vely!"

Vely menoleh ke arah sumber suara.

"Pak" jawab vely, yang hendak berdiri.

"Eh ga usah berdiri, duduk aja"

Vely yang melihat Alona pun merasa gemas.

"Hai nama kamu siapa?"

Alona malu ia bersembunyi di belakang Al.

"Eh kok malah sembunyi, kenalan dong sama Tantenya"

Alona pun memberanikan diri untuk berkenalan dengan Vely.

"Halo tante aku Alona"

"Oooo Alona, nama yang bagus!"

"Makasih tante!"

Andin berjongkok hingga berpapasan dengan wajah Alona.

"Sayang, mulai hari ini Alona akan di rawat sama tante ini"

"Kenapa? Alona kan punya bunna"

"Tenang aja, tante vely cuma sama Alona kalau lagi antar, menemani, dan jemput Alona di sekolah, dan kalau di rumah kan Alona juga sama bunna"

Sungguh membuat bingung anak seusia Alona.

"Iya. Bener kata bunna"

"Oke Alona mau!"

"Good girl" ucap Al

Andin pun memeluk putri nya itu.

'Alona Gavrila Richardson, putri ku, terimakasih sayang sudah mau paham akan masalah bunna, walaupun kamu belum tau cerita yang sebenarnya'

Andin melepaskan pelukannya.

"Ya udah, bunna dan bubby ke kamar dulu ya, kamu main sama tante vely"

"Oke bunna"

HANYA SATU HATI (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang