Kandungan Andin sudah memasuki usia 8 Minggu.
Saat ini yang sedang Andin rasakan yaitu mual dan pusing.
"Sayang kepalanya masih pusing?" Tanya Al yang duduk memeluk Andin dari belakang.
"Engga, udah engga" jawab Andin lalu ia hendak meraih ponselnya namun di cegah oleh Al.
"Sayang jangan main handphone dulu ya?"
"Ga lama kok, sebentar aja"
"Jangan dulu yah?"
"Iya deh iya, nurut aku"
Tiba-tiba Andin merasakan bahwa ia menginginkan sesuatu.
"Sayang"
"Iya sayang? Kenapa? Hm?"
"Aku kepengen deh" ucap Andin sembari membayangkan keinginan nya.
"Kepengen apa sayang nya Alaska?"
"Aku ngidam deh kaya nya"
"Iya, ngidam apa ini calon junior nya bubby?"
"Aku kepengen cilok"
"Ututututu baby nya bubby kepengen itu ya sayang, oke deh bubby beliin ya? Tunggu sebentar" ujar Al mengelus perut Andin yang masih rata dan akan beranjak dari sofa.
Namun Andin menahan tangan Al. Dan berkata.
"Kenapa sayang? Kata nya kepengen cilok?"
"Aku mau cilok nya yang sepuluh biji ya?"
"Iya sayang, mau kamu minta seribu biji pun aku beliin"
"Terus jangan pedes ya? Kasian nanti baby nya"
"Iya sayang nya Alaska, aku paham dan ngerti kok"
"Satu lagi!"
"Apalagi sayangggg?"
"Berat satu biji cilok nya harus lima gram, okey?"
Sungguh pertanyaan yang terakhir ini membuat Al tercengang bukan main, ingin cilok sepuluh biji tidak pedas tapi...., Harus 5 gram setiap biji nya?
"Ya Allah, mana ada yang tau coba berapa berat nya sebiji cilok itu?"
"Ya tanyain ke abang penjual nya" rengek Andin
Al berpikir sejenak, ia bisa saja menyuruh vely untuk membuatkan cilok yang Andin inginkan, sepuluh biji tidak pedas dan berat nya sebiji cilok 5 gram.
"Suruh vely aja ya bikin?"
"Tapi kan vely lagi jemput Alona sayang"
"Tunggu nanti yaaa??"
"Engga mau, aku mau nya sekarang!"
"Di tunda sebentar ya ngidam nya? Pasti vely ga lama kok"
"Ayang jan ngadi-ngadi deh, mana bisa sih ngidam ditundaaa?!! Keburu ga kepengen lagi nantiiii"
Al menarik nafasnya lalu ia berkata. "Iya sayang ku iya, ini aku berangkat sekarang ya? Cari cilok buat kamu"
"Inget ya cilok nya harus----"
"Sepuluh biji tidak pedas dan berat nya sebiji lima gram" ucap Al memotong omongan Andin sebelum istrinya itu meneruskannya.
Al pun pergi dari rumah untuk mencari yang di inginkan istrinya itu.
"Duh aneh-aneh aja sih ndin kamu ngidam nya, kemarin-kemarin aja ga aneh-aneh, iya ngidam sih ngidam tapi yang sekarang..... Aduhhhh repot"
Al berpikir sejenak, harus bagaimana ia sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA SATU HATI (✓)
Fanfic~When fate isn't so fair~ Baca dulu DIA MILIKKU. Sequel dari DIA MILIKKU. "Alona, bunna janji ga akan ninggalin alona sendirian" "Bunna janji kan?" "Iya sayang bunna janji" Kini seorang Andinita Magdalena sudah menjadi seorang ibu. "Bubby juga engga...