Sekitar 1 tahun kepergian Andin berlalu.
Semakin banyak yang berubah, Al yang biasanya bersikap ceria. Sekarang cenderung diam.
Namun pertumbuhan Alona dan Daniel begitu baik.
Alona tumbuh menjadi gadis yang cantik, dan Daniel menjadi balita yang cerdas.
"Bubby, hari ini kita datang ke rumah bunna lagi kan?" Al membalas nya dengan anggukan dan senyum.
Sekitar pukul 9 pagi, Al, Alona dan Daniel pergi ke pemakaman.
"Kita mampir ke toko bunga dulu ya."
"Buat beli bunga lily kesukaan bunna ya bub?"
"Iya sayang."
Mereka sampai di toko bunga Garden flowers.
"Selamat datang di garden flowers!" sapa salah satu pelayan disana.
"Saya mau cari bunga lily."
"Warna apa? atau campur?"
"Campur saja."
"Baik, tunggu sebentar ya."
Setelah beberapa lama, bunga yang di pesan Al pun datang.
"Jadi berapa totalnya?" tanya Al to the point.
"Seratus sembilan belas ribu pak."
Setelah membeli bunga, Al langsung menuju ke pemakaman umum.
"Bunna pasti suka deh bub." celetuk Daniel.
"Iya sayang, bunna pasti suka sama bunga lily ini."
🌷
"Shalom sayang." ucap Al saat mendatangi makam Andin.
Ia jongkok di sebelah makam. "maaf ya sayang, aku datang nya pagi. biasanya sore."
"Halo bunna." celetuk Daniel.
"Daniel sekarang udah semakin pintar ndin, dia udah bisa ngomong banyak hal."
"Hai bunna, ini Alona. Alona rindu bun, bunna kok udah ga pernah datang ke mimpi Alona lagi??"
"Oh iya bun, kemarin Alona juara satu nyanyi loh. Alona dapat piala yang bagus sekalii."
"Iya ndin, kemarin Alona juara. Kamu kalo masih ada di dunia ini pasti bangga banget liat anak gadis kamu yang pintar ini."
"Daniel juga sekarang udah mulai masuk kindergarten, dia seneng banget karena dapet temen baru."
Al mengusap-usap batu nisan yang bertuliskan Andinita Magdalena itu.
"Dulu aku sering kan ya usap-usap kepala kamu, sekarang aku cuma bisa usap batu nisan ini."
"Bubby, ini bunga yang buat bunna." ucap Daniel.
"Oh iya, ini lily untuk kamu di minggu ini."
"Entah ndin, ini sudah lily yang keberapa. Yang aku antarkan kesini, ke rumah kamu."
"Beribu-ribu bunga lily mungkin. Demi permintaan terakhir kamu, i will always do it for you. Semoga suka ya, i miss you so much. Peluk jauh sayang."
Mereka disana masih mengobrol untuk beberapa saat sampai sekitar pukul 11.
🌷
"Aku pamit ya, sampai jumpa minggu depan sayang."
"Bye bye bunna, Daniel and Alona as always love you!"
Mereka pun berjalan menjauh dari pemakaman Andin.
Al menoleh ke belakang dan berucap dalam hati.
"Putri kita telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan kuat seperti mu Andinita"
Dengan senyuman dan lambaian tangan, perlahan Al menjauh.
Bayangan Andin ternyata datang di belakang Al, sembari tersenyum.
-Tamat-
Thank u so much atas vote dan antusias kalian!
Sorry kalau di part ini pendek 😅
Udah ga ngeship sama karakter Al dan Andin hehe ☺️Intinya terima kasih banyak 💗
a new story by me! tungguin besok ini ya 7 Juli 2023!
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA SATU HATI (✓)
Fanfic~When fate isn't so fair~ Baca dulu DIA MILIKKU. Sequel dari DIA MILIKKU. "Alona, bunna janji ga akan ninggalin alona sendirian" "Bunna janji kan?" "Iya sayang bunna janji" Kini seorang Andinita Magdalena sudah menjadi seorang ibu. "Bubby juga engga...