0.3 latihan

22 4 0
                                    

Haii semuaa

Happy reading-!

• ───── ⋆start⋆ ───── •

'oh shit' batin Syifa menggeram.

"E-eh kak F-fauzan.. hehe, maaf kak ada apa ya?" Syifa berbasa-basi.

'bodoh,' Batin Clara meringis.

Fauzan, lelaki yang ditanya tadi hanya memberikan wajah datar tak minat namun tegas yang menyertainya.

Mendengar kata 'Fauzan' Clara tersentak. Clara mulai mencari keberadaannya, dan kornea matanya menangkap tubuh tegap milik Fauzan.

Clara hanya menyimak apa yang dibicarakan mereka berdua. Padahal masih ada 2 orang lagi teman laki-laki dibelakang Fauzan yang sama halnya dengan Clara.

Dengan wajah tanpa ekspresi dia menjawab, "jangan nyari masalah atau ngelukain orang ga bersalah, meskipun elo dan temen temen lo orang gede disini. Jangan semena-mena," Fauzan menekan nada diakhir kata.

Lalu ia menghempaskan tangan Syifa dengan kasar. Syifa tentu saja terkejut, "udah mah ganteng tapi ngebela orang burik, sialan. Mana sakit lagi," batin Syifa meringis. Syifa meremat tangannya menahan amarah.

"Clar, ayo ke masjid. Guru udah nunggu tuh," ajak Sena---teman seperlombaan Clara, yang sedari tadi menyimak.

"Oke, gue mau nganterin temen ke UKS dulu," Clara pun berusaha membantu Resa berdiri.

Di UKS Resa diobati bagian memarnya. Dipastikan mendingan, Clara mengantar Resa kekelas dan izin pamit pergi untuk latihan.

***

Setelah latihan selesai, dilorong kelas,  Clara teringat sesuatu.

"Kak Sena, kak Fauzan, Kak Iqbal. Gue boleh nanya?" izin Clara.

"Kamu nanyea?" sahut Sena.

"Astaghfirullah," ujar Clara beristigfar.

Clara melihat ke arah lain, dia berfikir sejenak untuk mengingat kembali apa yang akan ia tanyakan. "Kalian pada tau gak murid baru, cowok, terus suka banget pake masker item?"

Sena mencoba mengingat begitu pula dengan Iqbal.

"Tapi kan hampir semua cowok disini gitu, Clar."

"Ini anak baru kak.."

"Bentar, kayak pernah liat," celetuk Sena.

"Kalo gak salah nih ya, di Dewan Penggalang katanya ada anggota baru, tapi gak tau siapa. Kan mungkin aja dia," jelas Sena dengan sedikit ragu-ragu.

Clara hanya mengangguk-anggukan kepalanya, "kak Iqbal, tau?" tanya Clara pada yang satunya.

"Kek nya ga denger deh, dan gak tau juga," jawab Iqbal seadanya.

Lagi, Clara hanya menganggukan kepalanya. Sedikit kecewa karena tidak mendapat informasi yang dia inginkan.

Dari kejauhan, nampak seorang perempuan memanggil nama Iqbal. "Iqbal!" Panggilnya sedikit berteriak.

Sena menahan tawa dan Clara hanya menggelengkan kepala, tak lupa Fauzan yang hanya diam menyimak.

Sena berteriak "Nih! Ayang nya nih mangga silahkan," Clara tertawa lepas mendengar hal itu, Sena pun merasa puas telah menggoda temannya.

Iqbal mendelik, "apaan, sih?" Iqbal menghampiri perempuan itu dan merangkul seperti pacarnya, tapi... emang pacarnya, sih.

Dengan sombong Iqbal berucap, "Gue pergi sama bebeb gue dulu ya, bye!" Lalu melengos begitu saja.

"Huuu!! Bucin terooss!" Sena terlihat kesal karena dia mendapat balasan dari temannya yang kurang ajar itu.

Clara terkikik, Sena yang mendengar hal itu mendelik.

"Ketawa lo! Kek punya pacar aja." 

Clara kemudian terdiam, "Iya juga ya, gue aja ga punya, kenapa ngetawain yang punya nasib sama?" batinnya meringis.

Di persimpangan koridor, akhirnya mereka berpisah menuju kelasnya masing-masing.

• ───── ⋆tbc⋆ ───── •

• ───── ⋆tbc⋆ ───── •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sena Satria

Iqbal Dirgantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iqbal Dirgantara

Iqbal Dirgantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fauzan Arjuna

question { Renjun NCT } (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang