2.
"Enaknya beristri duaaaa"
Seorang pria yang sudah menginjak kepala empat yang tengah memotong- motong lontong di atas piring plastik itu menoleh ke arah Roni. Mulut remaja laki-laki yang seolah ingin di beri ulekan cabe itu nampak tersenyum lebar tanpa rasa bersalah.
"Mulut koe, belum saya colekin sambel"
Pak budi, salah satu pedagang laris yang ada di kantin. Pak budi adalah pemilik dagangan lontong sate rasa janda andalan Roni dan juga Regan tentunya.
Regan dan Roni tertawa bersamaan, kedua laki-laki itu kemudian melangkah mendekat ke samping pak budi yang sedang menyiapkan lima porsi lontong sate rasa janda yang kini terjejer di atas meja nya.
"Pak, Regan satu. Jandanya banyakin"
"Berapa sendok, gan?" Tanya pak budi ketika membuka sebuah tempat plastik sambal pedas yang berwarna ungu menggoda itu.
Regan mengangkat tiga jarinya.
"Lima sendok"
Pukulan ringan dari Roni yang mendarat di kepalanya membuat Regan mendelik. Untunglah pak budi sekarang sedang menjalankan puasa, pria paruh baya itu hendak menyiramkan secangkir sambalnya ke arah anak remaja satu itu.
"Yang bener ege, lo mau jandanya berapa"
"Lima deh lima" Ucap Regan.
Pak budi kemudian mengulurkan tiga buah piring plastik yang lengkap dengan isinya ke arah Regan dan Roni. Membuat kedua laki-laki itu tentu refleks menerima karena takut lontong nya jatuh.
"Antar dulu sana, habis itu punya koe bapak bikinin"
Regan dan Roni mengambil sikap hormat, "SIAP PAK BUDI!" teriak mereka ala- ala latihan militer. Lalu kedua anak laki-laki itu terbirit-birit berlari untuk memberikan lontong pada siswa siswi yang memesan.
Roni segera mendarat dengan genit ke arah salah satu meja di sebelah gerobak budi yang kini dihuni oleh dua orang siswi cantik yang dapat Roni tebak adalah Adik kelasnya. Setidaknya Roni bisa tahu karena dia tidak pernah melihat dua siswi ini berkeliaran di area kelas 12.
"Hallo neng, nih aa bawain dua porsi lontong sate rasa janda maknyoss buatan pak budi pencinta janda"
Roni tersenyum mesem- mesem sembari menaruh dua porsi lontong sate itu di atas meja. Sementara itu, kedua siswi yang tengah duduk di sana tersenyum sopan ke arah Roni, karena tau Roni adalah kakak kelas mereka. Siapa yang tidak kenal Roni? Komplotan sengklek Regan cs? Komplotan laki-laki sengklek yang selalu menjadi Buronan bu nuni sang guru bimbingan konseling di sekolah mereka.
"Makasih kak" Ucap salah satu siswi berambut pirang sepinggang yang langsung mengambil satu porsi lontong sate itu.
"Iya- iya, silahkan dimakan" Roni mempersilahkan kedua siswi itu menikmati makanan mereka.
Salah satu siswi berambut pirang dengan nama meyra itu menatap Roni heran, "kenapa belum pergi?"
Roni menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, entah mengapa laki-laki freak itu merasa salah tingkah. Apakah dia mulai merasakan suatu getaran yang wah?
"Anak kelas berapa neng?"
"Sebelas"
"Meyra ya?"
"Kok tau?"
"Aa ramal kita akan bertukar nomor whatsapp" Roni mengulum bibirnya sembari tersenyum aneh. Membuat meyra dan temannya saling menatap satu sama lain.
Rumor yang mengatakan bahwa Roni itu aneh, ternyata memang benar.
......

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction(TIDAK DILANJUTKAN) Regantara Reynand, Anak remaja laki-laki dengan tingkat kenarsisan 180° dengan tingkahnya yang membuat orang-orang sekitar geleng-geleng kepala. Menginjak kelas 12 tahun ini membuat Regan anak tunggal Na Jaemyun dan Renandina Ag...