15. kejadian memalukan.

72 11 5
                                        

15.

Hari yang semakin panas dengan matahari yang semakin meninggi letaknya, membuat dua orang perempuan yang tengah berganti pakaian itu merasa kepanasan. Mereka adalah Sena dan juga caca. Dua perempuan itu baru saja selesai mengganti pakaian mereka setelah selesai melaksanakan mata pelajaran olahraga bersama dengan kelas sebelah.

Sena menolehkan kepalanya ketika mendapatkan caca yang sejak tadi tidak berhenti tersenyum.

"Lo kenapa?" Tanya Sena disertai kekehan ringannya.

Caca yang merasa ditanya seperti itu pun langsung menolehkan kepala, lalu perempuan itu langsung mengulum bibirnya. Tak lama kemudian tawa kecil keluar dari bibirnya.

"Gue seneng banget, banget, banget!" Ucapnya terlihat begitu bahagia dan antusias, terlihat dari cara berbicaranya yang sembari mengepalkan kedua tangan.

Sena pun mengangkat kedua alisnya, "kenapa? Karena olahraga bareng sama kelas sebelah?" Tanya nya diiringi dengan kekehan.

Caca menganggukkan kepalanya dengan mata yang berbinar, "bener- bener, gue bisa liat Gilang sepuasnyaaaaaaa"

Sena menanggapi caca hanya dengan kekehan miliknya, kemudian perempuan itu melipat seragam olahraganya yang baru saja dia pakai. Namun tiba-tiba saja, Sena merasakan sakit teramat pada bagian bawah perutnya. Caca yang melihat Sena meringis itu pun langsung menyentuh tangan perempuan itu.

"Eh, lo kenapa?" Tanya nya caca terdengar khawatir.

Sena menggelengkan kepalanya pelan, "gapapa, perut gue cuma sakit dikit" Jawabnya.

"Ihhh, ayo ke UKS aja, gue anterin"

Sena segera menggerakkan tangannya, "ga usah ca, ini mungkin gue sakit perut biasa. Gue ke toilet dulu ya?"

Caca mengangguk kan kepalanya, "gue tungguin"

Sena yang mendengar itu langsung saja mendelik dan segera kembali menggelengkan kepalanya, "ga usah caca, lo ke kelas duluan aja. Nanti gue nyusul"

"Masa gue ninggalin lo sendirian sih? Ga setia kawan dong gueee"

Sena yang mendengar itu langsung saja menggelengkan kepalanya, "nanti lo ijinin gue sama guru di kelas ya, kalo semisal gue lama"

"Beneran nih?"

Sena mengangguk kan kepalanya, "gih sana,"

"Kalo ada apa-apa langsung chat gue ya, gue ada dua puluh empat jam buat lo"

Sena kemudian tertawa mendengar ucapan caca, "iyaaaaa, sana cepet bel masuk udah bunyi"

Setelah Sena mengatakan itu, caca langsung saja melangkahkan kakinya keluar dari toilet perempuan. Bersamaan dengan keluarnya caca, Sena kemudian memegang perutnya yang terasa begitu sakit di area bawah, ia kemudian memeluk erat perutnya yang semakin terasa sakit itu.

Sena mendesis kesakitan, "gue kenapa sih?" Gumam nya.

Meskipun kini ia berada sendirian di area sana, tetap saja sena menjaga suaranya agar tidak terdengar dari arah luar. Sakit yang luar biasa dia rasakan sekarang. Akhirnya Sena memutuskan untuk tetap berada di toilet sampai sakit perutnya mereda. Ada rasa sedikit menyesal ketika Sena menolak ajakan caca tadi untuk diam di UKS saja, namun justru Sena tolak.

........

"KETUKER! ITU BAJU GUE"

Buru- buru roni langsung mengambil baju olahraganya yang kini berada di tangan Regan. Semenjak tadi, Regan terus- terusan kebingungan dimana ia menaruh baju olahraganya tadi, apa mungkin tertinggal? Jika iya maka Regan memang sangat ceroboh.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang