15. selesai (END)

439 60 1
                                    

Happy reading ♡♡♡



Jungkook terus berjalan masuk, walaupun beberapa kali angin dingin meniup leher Jungkook, Jungkook tidak peduli, ia harus menemui nenek Choi!!

Memang ini bukan sepenuhnya salah Jungkook, Jungkook yakin ini semua murni kecelakaan.

Namun, mau tak mau, Jungkook harus menyelasaikan ini, karna semua sudah terlanjur terjadi terlalu jauh.

Jungkook tidak sadar, ternyata jalan yang ia lewati mulai terdapat lilin-lilin kecil yang apinya bergoyang-goyang.

Jungkook bertambah semangat, ia berjalan lebih cepat, semakin dalam, semakin banyak lilin yang menerangi, Jungkook pun mematikan senter ponselnya karna merasa sekitarnya cukup terang.

Namun semakin jauh Jungkook berjalan masuk, Jungkook juga mulai mendengar suara seseorang.

Suara seperti membaca sesuatu, sesuatu yang tidak Jungkook mengerti.

Suara itu terdengar begitu cepat tak berhenti untuk sekedar mengambil nafas, seperti berdoa namun tidak jelas.

Hingga Jungkook menemukan jalan buntu, terowongan gua itu tertutup oleh dinding yang basah, dan di sana..

Tepat di bawah dinding itu ada patung besar,, patung bertanduk menyeramkan yang di kelilingi banyak lilin, dan ada yang duduk menghadap patung itu.

Nenek Choi.

Ia sedang bersimpuh di tengah-tengah ukiran bintang yang punya enam sudut, dan di setiap ujungnya ada lilin berwarna hitam.

Jungkook mencium bau busuk dari sana, namun Jungkook kembali membangun tekad nya, ia mendekat, melewati lilin-lilin, dan duduk menghadap nenek seraya menyamakan tinggi nya dengan nenek Choi.

Keadaan nenek Choi sangat mengenaskan, matanya yang terbuka, memerah dan tak henti-hentinya berputar-putar melirik ke sana kemari, bibir nenek Choi juga mengering dan air liur nya keluar-keluar karna tidak berhenti merapalkan sesuatu yang aneh dan cepat.

Jungkook sangat prihatin, bukannya Jungkook lupa dengan nenek Choi, nenek Choi itu adalah nenek kandungnya Yeonjoon yang juga akrab dengan Jungkook dulunya, namun Jungkook tidak ingat kemarin karna tubuh nenek Choi bertambah pendek, dan mata nenek Choi menjadi lebih sipit.

Jungkook meraih tangan nenek Choi yang terkepal di depan dada, tubuh nenek Choi dingin sekali, tak ada perlawanan sama sekali.

Jungkook mengusap tangan yang sudah keriput itu, dulu, tangan itu gemar menyuapi Jungkook dan Yeonjoon kecil sampai kenyang, gemar menyisiri rambut mereka yang suka lengket, dan sangat gemar menepuk-nepuk bokong mereka saat tidur.

Tak sadar, Jungkook meneteskan air matanya, ia sangat rindu saat-saat itu.

"Nek.. nenek.."

Jungkook mengusap pipi nenek Choi, berharap nenek cepat sadar.

"Nenek... kenapa nenek begini?,, nenek tau kan kalo itu kecelakaan,, kookie yakin nenek tau"

Apapun yang Jungkook lakukan, nenek Choi tidak berhenti dari aktifitasnya, seakan kesadaran nenek Choi hilang tak berbekas.

Hingga ide cemerlang terlintas berkat ingatan indah saat Jungkook kecil.

Jungkook menggemgam kedua tangan nenek Choi, ia letakkan di bawah dagunya, dan Jungkook menutup mata, menarik nafas pelan.

Berbarengan dengan rapalan aneh dari nenek Choi, Jungkook bernyanyi.

"Uri jibe wae wanni wae wanni wae wanni~"

Alunan suara Jungkook yang lembut membuat suasana berubah.

Itu adalah nyanyian yang gemar di nyanyikan nenek Choi sebelum menidurkan Jungkook dan Yeonjoon dulu.

Don't Go To Busan Beach (BTS HOROR) #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang