05

923 100 0
                                    

Bel istirahat berbunyi. Jihoon turun untuk pergi ke kantin. Saat berjalan langkahnya terhenti, ia menatap ke arah jendela yang di dalamnya terlihat ada Junkyu yang masih terlelap dan berbaring diatas brankar.

Yaa, Jihoon sekarang berada di depan ruang UKS, karna jalan menuju kantin memang melewati UKS. Setelah itu ia pun melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kantin.

Sebenarnya Jihoon tidak sepenuhnya membenci Junkyu, karna bagaimanapun juga Junkyu adalah adik yang sangat ia sayangi sebelumnya.

Dan kejadian 2 tahun lalu juga bukan murni kesalahan Junkyu. Tapi pikiran dan hatinya selalu bertolak belakang.

Di hatinya yang paling dalam ia masih sangat menyayangi adiknya, tapi tidak dengan pikirannya.

"Puas Lo sekarang udah bikin Mama sama Papa meninggal?"

"Maafin Hiikss...Junkyu bang Hikss...hikss"

Junkyu langsung membuka matanya karna memimpikan kejadian 2 tahun yang lalu.

Ia menekuk kedua lutut dan menundukkan kepalanya. Pandangannya berubah menjadi orang yang sedang ketakutan dan tangannya menutup kedua telinganya.

~~~

FLASHBACK ONN

Malam itu, 2 tahun yang lalu. Junkyu dan keluargannya berencana makan malam di luar.

Walaupun sedang hujan mereka tetap pergi karna hari ini adalah ulang tahun Junkyu.

Junkyu sangat senang dan bersemangat sepanjang perjalanan, mereka juga banyak mengobrol dan bercanda, semua tampak bahagia.

"Masih lama ya Ma?" Tanya Junkyu sambil memanyunkan bibirnya.

Mamanya mengembangkan senyum dan menoleh ke arah Junkyu. "Enggak kok sayang, dikit lagi sampe."

Papahnya terkekeh kecil. "Adek udah laper banget ya sampe nggak sabaran?" Ucapnya sambil menyetir.

"Iya nih Paaa. Ayo cepetan makanya." Ucap Junkyu merengek.

"Ngga boleh dek, bahaya! Kan sekarang lagi hujan. Sabar yaa!" Saut Jihoon sambil mengelus pucuk kepala Junkyu.

Junkyu memanyunkan bibirnya kembali. "Nanti pokoknya kalo udah sampe Junkyu bakal pesen buuaaaannyakk makanan." Ucapnya.

"Iya, adek boleh pesen apapun yang adek mau. Yaudah papa cepetin nih biar cepet sampe."

"Yeayyy." Sorak Junkyu senang.

Papa Junkyu menambah kecepatannya. Hujan semakin deras dan ditambah angin yang berhembus lumayan kencang.

Tiba-tiba ada ranting lumayan besar yang jatuh dan membuat Papa Junkyu kaget.

BRAAAKKK

Ia sontak membanting setir dan mobilnya tergelincir akibat jalanan yang basah sampai akhirnya terbalik beberapa meter.

Junkyu membuka matanya pelan dan menggerakkan bola matanya memandang ke arah mama, papa dan kakaknya yang sudah berlumuran darah. Pandangannya mulai buram dan ia kehilangan kesadarannya.

"A-akhh. M-ma...Paa..." Lirih Jihoon.

"Jihoon sayang j-jagain Adek ya, g-gak boleh berantem s-sama Adek! M-mama sayang banget s-sama kalian." Ucap mamanya dengan air mata yang menetes.

"Abang harus selalu ngelindungin Adek ya, maafin Papa sama Mama ngga bisa nemenin kalian lagi." Ucap Papanya lirih.

Setelah berbicara dengan Jihoon mereka berduapun kehilangan kesadaraannya.

ARESKANARA | Kim Junkyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang