08

930 98 7
                                    

"Mashi...!! Cepeett!"

"Bentaran Kyu, masih make sepatu."

Mereka kesiangan bangun karna kemarin bermain game sampai larut malam. Mashi menghampiri Junkyu yang berada di depan gerbang rumahnya.

Junkyu langsung menarik tangan Mashi dan mengajaknya berlari menuju halte. Mereka berangkat ke sekolah naik bis.

Dari jauh terlihat gerbang sekolah yang akan ditutup oleh satpam. Mereka turun dari bis dan berlari secepat mungkin sampai nafas keduanya terengah-engah.

Langkah mereka sia-sia karna gerbang sudah tertutup. Mashi berlari ke belakang sekolah di ikuti dengan Junkyu.

"Jangan bilang lo mau loncat pager?"

"Terus mau lewat mana lagi, entar kalo lewat gerbang utama kena hukum. Udah ayok gapapa Kyu!"

"Gamau, gue ngga bisa naik Mashii!"

"Bisaaa...ayok! Lo duluan gue bantuin naik, sini naik punggung gue."

"Beneran nih lo gapapa? Gue ngga bisa."

"Gapapa, udah ayok cepetan."

Junkyu menaiki punggung Mashi dan berhasil lompat dari pagar belakang sekolah. Setelah Mashi berhasil lompat, tidak lama Haruto dan Jeongwoo juga muncul di atas pagar.

Yaa, mereka berdua juga telat. Disekolah sebelumnya mereka juga sering telat karna suka keluar malam.

Mereka berempat akhirnya pergi ke kelas dan untungnya belum ada guru yang masuk, jadi mereka aman dari hukuman.

Jam istirahat berbunyi. Junkyu, Mashi, Ruto dan Jeongwoo pergi ke kantin.

"Besok kan study tour, kalian udah nyiapin apa aja?" Tanya Junkyu, menoleh ke arah dua saudara kembar itu.

"Ahh, kita ngga nyiapin apa-apa. Ya kan Woo!" Jawab Ruto.

"Iya. Kita cuma nyiapin barang-barang yang disuruh sama guru doang selebihnya ngga ada." Ucap Jeongwoo sambil memakan mie yang ada di mejanya.

Junkyu mengangguk, "Owhh yaudah kalo gitu. Mashi, besok tungguin gue ya kalo berangkat!"

"Iya Kyu, lo tenang aja gue ngga akan ninggalin lo." Ucap Mashi dengan tersenyum simpul ke arah Junkyu.

"Idiihh najiiss!" Celetuk Haruto yang melihat Mashi ke Junkyu.

"Kenapa? Iri lo, liat gue sama Junkyu hah?" Tanya Mashi.

"Yang ada gue gumoh liatnya. Kayak gay tau ihh" Jawab Ruto dengan memutar bola matanya.

"Enak aja lo bilang gay, gue masih normal tau." Ucap Junkyu.

"Gue juga masih normal kali." Saut Mashi.

Haruto dan Jeongwoo tertawa melihat ekspresi mereka yang tidak terima di bilang gay, "Iya-iya gue cuma bercanda." Ucap Ruto.

-

Malam ini Junkyu jalan-jalan sendirian. Ia duduk di bangku pinggir jalan. Ia menutup matanya dan merasakan angin yang menerpa wajahnya pelan.

Ia menikmati angin malam yang menyegarkan diiringi suara lalu lalang kendaraan yang ada di jalan.

Sebenarnya ia berniat pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaannya yang akhir-akhir ini sering merasakan sakit di bagian dadanya. Tapi ia urungkan karna takut.

Apa sebaiknya ia meminta Mashiho untuk menemaninya? Tidak, itu malah akan membuat Mashiho semakin khawatir dengan keadaannya jika terjadi sesuatu.

Ia cukup lama berfikir, akhirnya ia tetap memberanikan diri pergi ke rumah sakit sendiri walaupun sempat ragu dan sedikit takut akan hasilnya.

ARESKANARA | Kim Junkyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang