Chapter 3

2.1K 371 13
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Mereka bertiga berniat kembali, tapi Doori menyadari kalau permainan video game miliknya tertinggal di tempat mereka bermain kelereng. "Aahh, tidak! Aku meninggalkan video gameku di tempat bermain kelereng!"

"Hii! Apa yang kamu pikirkan!"

Doori melihat ke arah lantai paling bawah. "Itu dia!"

Doori berlari menuju ke arah lift, tapi dia baru ingat kalau di dalam lift itu ada makhluknya. "Apa kita harus naik lift?"

Hari lalu menyeret Doori untuk masuk ke dalam lift tersebut. "Ayo kita masuk."

Saat berada di dalam lift, tampak Doori sangat was-was. Takut kalau suara dari makhluk itu kembali dia dengar. Akhirnya sampai juga mereka di lantai dasar. Yang pertama keluar dari lift adalah Hari, lalu diikuti dengan (Name) di belakangnya.

"Sudah sampai, ayo kita ambil!"

Kedua anak kembar itu menyadari kalau Doori masih belum keluar dari dalam lift.

"Kenapa kamu masih ada di sana?" tanya Hari yang terheran.

Doori mengatakan kalau kakinya tidak bisa digerakkan dan terlihat wajahnya sudah berkeringat dingin. Hari tidak mau mendengar perkataan yang tidak masuk akalnya si Doori dan menyuruh adik bungsunya untuk segera keluar dari dalam lift.

"Aku tidak bercanda kak! Kakiku tidak bisa bergerak!"

"Hah, ya ampun." Hari pergi menghampiri Doori diikuti dengan (Name).

Hari dan (Name) kemudian menghampirinya. Tapi mereka melihat kaki Doori ditahan oleh dua tangan hitam.

"Apa itu!?" jerit Hari.

Belum sempat mereka menolong Doori, pintu lift langsung tertutup dan membawa adik laki-laki mereka ke lantai 13.

"Mama!"

Sosok makhluk yang menempel kepada (Name) sejak dia masih bayi seketika muncul. Hari terkejut bahkan sampai berteriak karena terkejut melihat sosok wanita yang memiliki penampilan yang sangat menakutkan muncul di belakang saudara kembarnya.

"Tolong cegah makhluk yang mendiami lift ini agar tidak melukai adikku," ucap (Name) kepada sosok 'Mama'.

Sosok tersebut menganggukkan kepalanya dan pergi ke tempat Doori berada. Sedangkan (Name) menggenggam tangan Hari dan mereka berlari menuju ke tempat Doori berada. Sedangkan Doori, tampak dia sedang menggedor-gedor pintu lift sambil meminta tolong. Hari dan (Name) sudah sampai lantai tujuh, tapi Hari sudah sangat kelelahan.

"Baru lantai tujuh," kata Hari.

"Ayolah, Hari. Kita menyelamatkan adik kita."

"Tunggu kak (Name), aku merasa sangat capek."

"Aku tak punya pilihan." (Name) menggendong Hari dengan gaya bridal style.

(Name) membuka sebuah portal perpindahan di bawah kakinya. Dalam sekejap dia dan Hari langsung berpindah cepat ke lantai 13. (Name) menurunkan Hari dari gendongannya dan Hari pergi menggedor-gedor pintu lift sambil memanggil nama Doori. Hari kemudian terpaksa membuka pintu lift dengan tangannya dan pintu sedikit terbuka.

Bisa dilihat, Doori yang meminta tolong dan ada sepasang tangan hitam sedang bertengkar dengan sosok yang diperintah (Name) tadi. Hal itu membuat Hari kaget. (Name) menyuruh Hari untuk menyingkir. Biar dia yang membuka pintu lift. Dengan terpaksa dia harus menggunakan tenaga monsternya untuk menghancurkan pintu lift itu.

(Name) dengan cepat merebut Doori dan menariknya adik laki-lakinya itu untuk keluar dari lift. Doori menangis di pelukan sang kakak tertua. Sedangkan Hari tengah berusaha menenangkannya. Hari juga Doori kembali ketakutan ketika melihat tangan itu keluar dari pintu lift, tapi kali ini ada suara seseorang meminta tolong. (Name) dan Hari reflek menengok ke arah pintu lift itu, dan betapa kagetnya mereka melihat sesuatu.

Secara tidak sengaja (Name) dan Hari seperti terbawa ke masa lalu. Mereka secara tidak juga sengaja melihat masa lalu dari hantu yang mendiami lift tersebut. Masa lalu hantu itu adalah seorang wanita yang dulu terjebak di dalam lift karena insiden kebakaran dan sayangnya, dia tak dapat diselamatkan. Hal ini membuat jiwanya tak tenang dan meminta untuk dibebaskan dari dalam lift itu. Melihat hal itu, Hari yang merasa iba dan ingin sekali menolong sosok wanita itu.

"Kak (Name), ayo kita tolong wanita ini," kata Hari kepada saudarinya.

(Name) dan Hari menyuruhnya untuk berpegangan dan mereka akan menariknya keluar dari dalam lift. Setelah berhasil keluar, sosok wanita yang menyeramkan itu berubah menjadi wujud aslinya. Wanita itu tersenyum dan berterima kasih kepada mereka. Sekarang dia sudah merasa tenang. Wanita itu kemudian terbang ke atas dan pergi ke alamnya.

Sosok 'Mama' kembali kepada (Name) dan menyatu dengan bayangan gadis itu. Hari juga Doori tentunya terkejut tapi (Name) berusaha menenangkan kedua adiknya. Dia menceritakan kepada kedua adiknya itu, kalau sosok wanita yang dia panggil 'Mama' itu sudah ada sejak dia masih bayi.

~~~ Bersambung ~~~

I am Her Twin (Shinbi House x Uchiha Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang