0.5

275 53 0
                                    

Cerita ini adalah karya fiksi.
Apabila ada kesamaan tokoh, agama, organisasi, dan jalan cerita adalah unsur kebetulan karna karya fiksi ini murni dari hasil pikiran saya sendiri.








































Tahun ke―3.

Tiga tahun sejak sang ibu dikebumikan.

Haitani Ran, 22 tahun abad ini.

Pemuda surai panjang hitam legam dengan highlight blonde, merebahkan diri di kasur. Netra pandangi secarik kertas, lagi. Entah kali ke berapa dirinya baca kertas itu.

Secarik kertas yang ia dapat dari pemuda asing kala itu. Pemuda dengan netra safir juga surai raven, yang berhasil buat Ran penasaran.

Lembayung baca sekali lagi isi secarik kertas, sebelum kantuk bawa ia ke alam mimpi.

_____


"Ada anak pindahan yang masuk kelas kita." Ujar pemuda surai merah muda.

Pemuda netra lembayung tidak begitu ambil pusing, memilih mendudukkan bokongnya di tempat duduk.

"Siapa?" Tanya Ran sekedar merespons.

Sang empu yang mendapat pertanyaan hanya mengedikkan bahu, beranjak duduk disebelah Ran.













Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














"Hanagaki Takemichi." Sudut bibir ditarik mengulas senyum, "Mohon bantuannya." Tambah pemuda surai raven.

Netra memirsa lekat, sedetikpun tak ia lepas atensi dari pemuda tersebut. Lembayung tatap pemuda surai raven yang berdiri di depan kelas.

Ia tertegun. Terdiam sangat lama, bahkan tidak fokus dengan penjelasan dosen dihadapannya selama jam pelajaran.































TBC.
2022.05.08

pulang :: rantakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang