Kisah kasih dua anak adam.
Dengan pemuda netra lembayung, yang berkali kali dibuat jatuh cinta oleh pemuda netra safir. Ia jadikan pemuda itu sebagai alasan dan tempat nya untuk berpulang.
Dan pemuda netra safir, yang masih terbelenggu dengan temp...
Cerita ini adalah karya fiksi. Apabila ada kesamaan tokoh, agama, organisasi, dan jalan cerita adalah unsur kebetulan karna karya fiksi ini murni dari hasil pikiran saya sendiri.
"Tolong jaga Takemichi." Itu ucap Draken pada Seishu.
Pemuda netra emerald linglung, terlalu cepat. Terlalu cepat bagi Seishu untuk memahami semuanya.
Titis air hujan jatuh dari bumantara, membasahi surai suflower blond. Guruh menderu deru buat Seishu bergegas cari pemuda raven.
Sang emerald berlari masuk ke dalam rumah, menilik setiap sisi ruang. Dan berhenti di kamar miliknya. Milik pemuda yang torehkan luka pada Takemichi.
Safirnya kosong. Pemuda berdiri sendiri tanpa mengucap sepatah kata.
Sesak.
Napas Seishu tercekat.
Tangan tak terlalu kekar raih pundak pemuda. Mendekap erat, emerald jatuhkan cairan bening. Kalbu bagai disayat kala lihat Takemichi begitu rapuh.
"Kak, dia udah pulang. Tapi tempatnya pulang bukan aku." Takemichi berbicara rendah.
Begitu halus, dan itu hanya buat Seishu menangis lebih banyak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemuda blonde undercut duduk berhadapan, dengan pemuda lainnya. Pemuda netra emerald, fokus dengan novel yang tengah dibaca. Atensi tidak sedikitpun diberikan pada Chifuyu.
"Kak." Panggil Chifuyu rendah.
"Hn?"
Chifuyu memainkan jemari, kembali berpikir ulang. "Michi. Dia.. Apa Michi tau dia ada di kampus kita?" Tanya Chifuyu.
Emerald pindah atensi, bersinggungan dengan turquoise. "Dia siapa yang lo maksud?" Pemuda 23 tahun balik bertanya.
Chifuyu ragu, "Shinichiro." Jawabnya.
Hening sesaat, Seishu mengangguk kecil, "Dan? Kenapa dengan Shinichiro? Bukan masalah besar untuk Michi."
Sang turquoise mendengus, "Lo gak ngerti kak. Dia Shinichiro. Dan kakak juga tau kan setelah kejadian itu, Michi sama sekali gak pernah bertukar kabar lagi dengan dia? Dia seakan hilang dari edaran Shinichiro." Ujar Chifuyu tegas.
Seishu meletakkan novel diatas nakas, "Gue yang paling tau hal itu. Kalo gitu kenapa? Toh, Shin yang pasti tau kita ada di kampus aja gak pernah coba untuk dekatin kita kan? Shin itu orang yang simpel, asal dia tau kalo Michi masih hidup, selesai. Itu udah cukup buat dia."