Cerita ini adalah karya fiksi.
Apabila ada kesamaan tokoh, agama, organisasi, dan jalan cerita adalah unsur kebetulan karna karya fiksi ini murni dari hasil pikiran saya sendiri.Takemichi berdiri.
Dalam ruangan tidak asing, dengan jendela yang terbuka. Angin menyapu lembut tirai putih polos.
Kaki menapak lemah lantai tanpa alas.
Netra bergantian, melirik dari kiri ke kanan. Mencoba cerna apa yang sedang terjadi. Dan safir kemudian berhenti, menerawang lurus ke arah depan, melihat blonde lembut yang di sapu angin. Pemuda dengan surai tersebut beri senyum hingga buat mata indahnya juga tersenyum.
Safir bergetar, dan tubuh terpaku.
Desir angin bertiup sekali lagi.
Dengan magisnya, sosok tersebut hilang bahkan sebelum Takemichi sempat untuk raih pemuda dalam dekapan.
Dan begini lagi, Takemichi kehilangannya.
・
Pemuda marga Hanagaki membuka kedua netra yang telah keluarkan cairan bening. Safir tatap langit kamar yang gulita.
Tangan lentik usap cairan yang keluar dari netra.
Ah, mimpi.
Takemichi meringkuk di kasur dalam gelap. Dengan dingin menusuk kulit, dan sunyi yang mendekap erat. Bahkan selimut tak lagi cukup baginya untuk rasakan hangat.
Tiga pemuda, berbincang serta melempar tawa satu sama lain. Takemichi adalah salah satu dari tiga pemuda tersebut.
Pemuda surai blonde undercut, Matsuno Chifuyu, 22 tahun. Tertawa lebar kala bercerita.
Dan pemuda surai sunflower blond, Inui Seishu, 23 tahun. Kekehan keluar dari bibir, menanggapi cerita Chifuyu.
Begitu pula Takemichi. Tidak bisa sembunyikan senyumnya kala bersama dua sahabat nya. Melepas rindu dengan berbincang tentang hal kecil.
Pemuda blonde undercut, dengan turquoise miliknya, mengamati Takemichi. Pemuda raven tersebut terlihat tidak dalam kondisi yang baik, baginya.
"Takemichi, ada yang salah?" Tanya Chifuyu.
Safir bersinggungan dengan turquoise, "Hn? Aku baik," mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
pulang :: rantake
FanfictionKisah kasih dua anak adam. Dengan pemuda netra lembayung, yang berkali kali dibuat jatuh cinta oleh pemuda netra safir. Ia jadikan pemuda itu sebagai alasan dan tempat nya untuk berpulang. Dan pemuda netra safir, yang masih terbelenggu dengan temp...