Shadow of You - 열다섯

574 56 13
                                    

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Operasi Tuan Kim akhirnya selesai. Dokter mengatakan tusukannya tidak terlalu dalam, tapi ayah Lee Ra harus tetap di ruang ICU hingga obat anastesinya habis. Mendengar hal itu, Lee Ra kembali meneteskan air mata akan rasa syukurnya. Beberapa orang yang datang sebagai perwakilan partai, akhirnya undur diri untuk mengurus administrasi. Lee Ra mengangguk sopan, lalu mengucapkan terima kasih pada mereka.

Melihat gadis itu sudah lebih tenang, Kyuhyun berinisiatif untuk pergi ke kantin. "Ra, kau ingin minum apa?"

"Ya?"

"Aku akan ke kantin, membeli minum,"

"Apa saja, Sunbae. Terima kasih."

"Baik, tunggulah sebentar ya." Kyuhyun berbalik, berjalan meninggalkan Lee Ra yang masih menatap ruang ICU.

Setelah berada di kantin, Kyuhyun merogoh saku jaket dan bingung ketika tidak menemukan dompet. Hingga kemudian pria itu sadar jika tadi ia hanya membawa kunci motor. Tidak mungkin kembali dengan tangan kosong, akhirnya Kyuhyun bernegosiasi dengan penjaga kantin. Awalnya, Bibi itu tidak mau memberinya minuman karena ia tidak punya uang. Tapi, setelah berdiskusi dengan baik, Kyuhyun diberi dua botol minuman kesukaan Lee Ra setelah menggadaikan jam tangan hadiah ulang tahun dari ayahnya.

Sebelum kembali ke ruang ICU, Kyuhyun sempat memetik sebuah bunga yang sudah mekar di dekat kantin. Senyum yang sudah lama tak Kyuhyun perlihatkan, kembali hadir. Langkah pria itu sangat mantap, Kyuhyun akan berusaha mengibur Lee Ra dengan cara apapun. Termasuk menjadi badut, jika gadis itu ingin. Semakin mendekati ruang ICU, langkah Kyuhyun yang terayun mantap itu perlahan memelan, hingga akhirnya berhenti. Senyum pria itu kembali hilang ketika di depan sana, Lee Ra sedang menangis di pelukan kekasihnya. Ah, ya. Kyuhyun hampir saja lupa jika Lee Ra sudah memiliki kekasih yang juga adalah adik kembarnya sendiri.

***

Selama berkendara, senyum yang menghiasi bibir Kyuhyun tak memudar. Pasalnya ketika berhenti di lampu merah, ia melihat pasangan muda berseragam SMA yang berboncengan. Hal itu mengingatkannya ke masa 10 tahun lalu dimana ia melakukan hal serupa. Hanya saja situasi mereka sedikit berbeda.

Kyuhyun ingat setiap momen kebersamaannya dengan wanita itu. Entah berupa rasa bahagia, ataupun patah hati karena kecewa. Kyuhyun juga ingat, setelah melihat Lee Ra menangis dipelukan Dohyun kala itu, ia pergi dan kembali ke kantin. Mengembalikan dua botol minuman, dan mengambil lagi jam tangannya, Kyuhyun kemudian pergi dari rumah sakit.

Itu adalah patah hati yang entah keberapa kali dirasakannya. Kim Lee Ra, adalah wanita yang selalu membuatnya jatuh dan bangkit berkali-kali. Sama seperti saat ini. Lee Ra mampu membuat Kyuhyun terlena hingga melupakan kekasihnya yang ada di negeri lain. Choi Ye Na. Ia hampir saja lupa menghubungi wanita itu dan memberitahukan bahwa ia akan tinggal di Korea selama satu tahun.

Maka sebelum makan malam, Kyuhyun melakukan panggilan Internasional untuk menghubungi Ye Na. bagaimana reaksi wanita itu? Seperti yang sudah diprediksi, Ye Na marah besar. Wanita itu menangis karena merasa Kyuhyun sudah membohonginya. Walau sama-sama sibuk, Ye Na akan selalu menyempatkan mengirim pesan hingga interaksi mereka tetap lancar. Setelah mengamcan tidak akan memaafkan Kyuhyun kecuali pria itu kembali ke Amerika, Ye Na memutuskan panggilan itu secara sepihak.

Helaan napas lelah keluar dari mulut Kyuhyun. Bukan, bukan karena rajukan Ye Na, tapi pria itu sedang memikirkan ulang tindakannya. Kyuhyun tidak munafik, jujur ia senang dengan kejadian tadi siang. Dimana ia mencium Lee Ra dan wanita itupun membalasnya. Hanya saja, ada rasa tak nyaman juga di hatinya. Setelah Ye Na berteriak bahwa ia adalah pembohong, Kyuhyun jadi semakin merasa bersalah. Tidakkah ia sudah mengkhianati wanita itu?

Melempar ponsel dengan sembarang, Kyuhyun memilih menutup matanya hingga beberapa detik kemudian ketukan di pintu kamar mengganggu. "Masuk, Eomma." Kyuhyun kira, seseorang di balik pintu itu adalah ibunya. Tapi ketika suara lembut yang terdengar, ia setengah melompat dari tempat tidur untuk membukakan pintu.

"Ini aku, Oppa."

Kyuhyun menarik daun pintu. "Oh, hai, Ra. ada apa?"

"Oppa, itu... aku..."

Kyuhyun mengernyit, "Ya?"

"Aku..."

"Kyu, wak— hei, Ra. Sedanng apa kau disini, hm? Ayo, kita makan malam dulu."

Lee Ra tidak meneruskan ucapannya. Ia justru merespon pertanyaan mertuanya dengan baik. "Aku... disini untuk menjemput Kyuhyun Oppa makan malam."

"Tsk, kau dengar?" Nyonya Cho memukul bahu puteranya. "Kau itu menyusahkan. Harus selalu di panggil ketika waktunya makan, memangnya apa yang sedang kau lakukan?"

"Ini hanya kebetulan. Aku sedang menelepon Ye Na."

"Pacar bule mu itu?"

"Eomma, kau juga tahu Ye Na orang Korea."

"Tetap saja, ibunya bukan asli Korea." Nyonya Cho menggeleng. "Tidak bisakah kau mencari wanita lokal saja?"

"Memangnya kenapa?"

"Eomma kurang menyukainya."

Kyuhyun memutar bola matanya malas. "Tapi aku menyukainya. Ye Na wanita yang sangat baik. Aku juga bahagia bersamanya."

Nyonya Cho menatap puteranya sekilas, sebelum mengibaskan tangan. "Terserah kau saja. Sekarang ayo turun, kita makan malam."

Wanita baya itu sudah berbalik, dan berjalan menuruni anak tangga. Lee Ra yang berniat mengekori, tak bisa melanjutkan langkah ketika satu tangannya di tahan oleh Kyuhyun.

"Oppa?"

"Apa yang ingin kau katakan tadi?"

"Ya?"

"Aku yakin kau kemari bukan untuk memanggilku makan malam."

"Aaaa... itu..."

Melihat Lee Ra yang gugup, kyuhyun menebak satu hal. "Apa ini tentang kejadian tadi siang? Jika benar... aku in—"

"Setuju," Lee Ra memotong kalimat Kyuhyun. "Lebih baik kita melupakannya 'kan? Aku tidak ingin kita mengkhianati Ye Na, kekasihmu. Jadi mari kita lupakan kejadian tadi siang, Oppa. Itu hanyalah sebuah kesalahan, kita harus melupakannya." Karena pria itu diam saja, Lee Ra berinisiatif untuk pergi lebih dulu. "Ayo kita ke bawah, yang lainnya pasti sedang menunggu."

Setelah Lee Ra berbalik dan menuruni anak tangga, barulah Kyuhyun tersadar. Pria itu mengerjap, terkekeh ketika kalimat Lee Ra terngiang-ngiang. "Ciuman itu kesalahan dan aku harus melupakannya?" di akhir kalimat, kekehan Kyuhyun berhenti. Raut wajah pria itu mengeras dan ia menatap tajam kearah anak tangga. "Melupakannya? Berani sekali kau mengatakan itu, Kim Lee Ra," desisnya marah.

***

Lee Ra emang plin-plan. wkwkwk

Bandung, 10 September 2022.

Shadow of You (당신의 그림자) - [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang