⋆ ꕤ l,m06 ៹ՙ thanks for today, kaila. ۪ 𓂃⋆

24 13 4
                                    

klo cerita ini menurut kalian bagus, bisa hargai sedikit author yg sudah membuat cerita ini berjalan lancar? hargai dengan vote saja atau comment yg menurut kalian bisa menghiburku? biar ak lebih semangat update, bisa?  maaf klo maksa ak gerget hehe, thnks yg mau baca cerita gjls ini dan klo dah tamat mau ku unpub aja kali yya?

꒰  ֵི𝅥͠  ྀ꒱  ׁ۪ 𝅄 ꒰  ֵི𝅥͠  ྀ꒱

"kita mau kemana put? ini kan bukan jalan ke rumahku." tanya Kaila dengan membuka sedikit kaca helm yg ia pakai.

"udah diem aja." ucap dingin Putra.

Di pikiran Kaila hanya.. Putra kenapa? Kok hari ini jadi serem?

Kaila yg dapet teguran dari Putra hanya bisa diam mengikuti apa kata Putra.

Kaila sebenarnya berani aja melawan Putra, hanya saja Putra sedikit berbeda jika ia melawan. Makanya Kaila takut dengan Putra.

Saat sampai tujuan yg Putra inginkan. Kaila kebingungan, kenapa di taman?

"kita mau ngapain di taman, Put?" tanya Kaila.

"belum makan, kan lo dari pagi? ayo ikut gue." ajak Putra. Kok Putra bisa tau klo Kaila belum makan? Aneh deh.

Putra mengajak Kaila ke kedai restoran kecil Jepang. Tunggu... Kenapa harus ke kedai Jepang? Kan bisa makan di tempat pecel lele atau lainnya?

Putra yg tidak peduli dengan Kaila yg terus menolak hanya mengabaikan Kaila, memesan makanan dan duduk manis.

"Put.. Ini berlebihan deh. Aku pulang aja, ya? Aku bisa makan di rumah." Kaila yg ingin kabur tangannya di pegang Putra. Hangat... Tangan Putra hangat. Bisa dirasakan tangannya gemetar.

"klo lo gak mau makan, bisa temenin gue makan?" ucap halus Putra.

Ini bukan Putra yg dikenal Kaila...

Kenapa dia jadi lembut?

"t - tapi...

"please, kai.." Putra memohon pada Kaila dengan.. Apa ini.. Wajahnya seketika jadi imut?

Kaila yg hampir terhipnotis oleh Putra langsung mengalihkan pandangannya dari kontak mata Putra tadi.

Sial. Pipi Kaila memanas, dan merona.

"eum, oke. tapi aku gak bisa lama. harus ngerjain tugas lagi."

"kenapa gak ngerjain tugas disini aja sambil nungguin gue makan?"

"gak bisa. terlalu berisik."

Putra yg mendengar pernyataan Kaila hanya bisa tertawa kecil.

"berisik? ini sepi dan sunyi banget, lho Kai. masa di bilang sepi? ahaha lucu banget lo."

Tunggu... Putra bisa ketawa? Itu pikir Kaila.

Kaila yg merasa diledek Putra hanya menunduk malu. Terlihat pipinya memerah malu ulah Putra.

Putra yg masih tertawa, melihat Kaila menunduk dan pipinya yg putih kini memerah merasa gemas.

Tangan Putra ancang - ancang ingin mencubit pipi Kaila gemas tapi dia tersadar pada dirinya.

"tahan Put..." batin Putra.

Putra yg tadinya ingin mencubit pipi Kaila menarik tangan nya lagi, berhenti tertawa, dan sekarang menjadi canggung.

Tidak lama juga, makanan pesanan Putra datang. Ada daging dan sayuran yg akan siap di masak sendiri. Dan juga minuman.

"ekhem... lo beneran gak mau makan? lo blm sarapan, lho?" tanya Putra.

love, maybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang