🌟 Rainbow Pride List by WattpadLGBTQID - Februari 2023
Perbincangan yang terbilang singkat senja kala itu, nyatanya mengawali kisah percintaan di antara mereka. Ahli bedah ortopedi, Xiao Zhan dengan Wang Yibo, asisten radiologi muskuloskeletal di r...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gagal makan siang bersama berlanjut gagal makan sore bersama, akhirnya Wang Yibo terpaksa membiarkan dokter Xiao Zhan tercintanya diculik oleh Zhang Yixing, Wang Jiaer dan Dokter Henry Lau.
Meskipun Xiao Zhan berada di tangan yang aman karena bersama sahabat-sahabatnya, tetapi dia justru khawatir Xiao Zhan bergabung dengan mereka. Terlebih-lebih, Henry, Yixing dan Wang Jiaer itu bisa gila kalau sudah berhubungan dengan minuman beralkohol. Terakhir kali dia menemukan Xiao Zhan di bar bersama Yixing dan keduanya tengah mabuk parah. Jadi, wajar bukan kalau sekarang Wang Yibo merasa gelisah?
Ketika sampai di tempat Li Xian, Wang Yibo menemukan Xiao Zhan duduk di sofa bagian pojok club & bar. Benar dugaannya, Xiao Zhan sudah bergabung dengan ketiga sahabatnya yang gila itu.
"Whatsapp, Brooo!"
Wang Jiaer mengangkat tangan kanan dan melambai-lambai heboh ketika melihat Wang Yibo menghampiri meja mereka. Namun, Wang Yibo justru tidak memedulikan sapaan yang diberikan oleh sahabatnya itu. Kedua maniknya fokus menatap ke arah Xiao Zhan yang duduk menyandarkan punggung pada sandaran sofa.
Merasa diperhatikan lekat-lekat Xiao Zhan kemudian berdiri dari tempatnya dan berjalan sempoyongan ke arah lorong koleksi minuman beralkohol yang dimiliki club & bar milik Li Xian. Diikuti Yibo dari belakang, rupanya tujuan Xiao Zhan adalah lorong paling ujung tertutup rak dari berbagai arah. Ada sebuah meja dan kursi yang cukup untuk satu orang dan disebelahnya terdapat tumpukan keranjang, kotak-kotak kayu besar tempat minuman cadangan. Sepertinya memang dibiarkan di sana untuk mempermudah pekerja mengambil persediaan.
Wang Yibo menyipitkan mata, menatap tajam Xiao Zhan yang bersandar pada dinding sembari menundukkan kepala. Aneh? Tidak, itu tidak aneh melihat Xiao Zhan terlihat seolah tengah menghindari kontak mata. Tentu saja itu karena beberapa waktu yang lalu Xiao Zhan telah berjanji tidak akan mabuk seperti ini, tetapi lagi-lagi dia melanggar janjinya sendiri.
Xiao Zhan yang tahu ditatap seperti itu hendak membalikkan badan. Sayangnya, Wang Yibo sudah lebih dulu mencengkeram pinggangnya.
"Wang Yibo," cicitnya selagi menunduk dalam.
Tanpa kata, Wang Yibo langsung menangkup wajah Xiao Zhan kemudian mengecup singkat kedua belah bibir tersebut. Melihat Xiao Zhan yang tidak menolak, ditambah kondisinya yang masih setengah sadar, Wang Yibo lekas meraup kembali bibir Xiao Zhan dan segera memperdalam ciuman. Sesaat kemudian, gerakan yang awalnya hanya satu arah itu kini mencoba saling mendominasi. Wang Yibo tidak mau kalah, dia segera mencengkeram pinggang Xiao Zhan, mengangkat dan mendudukkannya ke atas meja.
Semakin kalap, Wang Yibo menghisap bibir Xiao Zhan dengan brutal. Entah karena efek mabuk atau memang sudah dikuasai oleh gairah, Xiao Zhan membuka mulut dan mempersilakan Wang Yibo untuk mengeksplorasi bagian dalamnya. Ciuman itu basah, kedua lidah yang bertemu saling membelit dan menggelitik. Xiao Zhan menyampirkan kedua lengan dan melingkari leher Yibo ketika lelaki tersebut semakin diselimuti oleh nafsu.