10 : Concern Child Case

880 119 19
                                    

Area administrasi IGD disibukkan dengan berbagai panggilan masuk yang silih berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Area administrasi IGD disibukkan dengan berbagai panggilan masuk yang silih berganti. Beberapa dokter bersiap depan meja setinggi dada orang dewasa yang berbentuk setengah lingkaran sembari bercengkrama membahas salah satu pasien yang sedang mereka tangani.

Di antaranya ada Dokter Utama IGD, Huang Jingyu, kemudian ada Dokter Spesialis Radiologi, Jing Boran beserta asistennya, Wang Yibo. Sementara itu dokter utama yang seharusnya menangani pasien ini justru belum menampakkan batang hidungnya.

Xiao Zhan yang mendadak dipanggil oleh bagian IGD buru-buru menghampiri dua dokter utama dan sang kekasih. Iris kelamnya sesaat teralihkan pada sosok pasien anak-anak yang tergeletak tak berdaya di atas brankar. Kedua kakinya dibalut dengan kasa, sedangkan kepala, wajah, hingga dada dan perut ditopang dengan berbagai alat penunjang hidup.

Sembari menolehkan kepala ke sana-kemari, dia melontarkan pertanyaan, "Di mana Dokter Zhang Yixing? Bukankah ini pasiennya?"

"Pergi," sahut Dokter Huang.

"Hah?"

"Dia pergi mengejar wali anak ini."

"Jadi, dugaanku itu benar?"

Jing Boran mengangguk kuat. "Tidak hanya dugaanmu saja, Dokter Zhan. Aku, Dokter Huang dan Dokter Zhang Yixing juga sudah menduga bahwa itulah yang terjadi pada anak malang ini saat menerima pasien untuk pertama kali."

"Apakah tidak ada wali lain yang dapat menjaga anak ini?"

Huang Jingyu merespons dengan gelengan kepala. "Dia anak yatim-piatu. Menurut data yang kita dapatkan dari dinas sosial, orang tua anak ini meninggal 7 tahun yang lalu karena kecelakaan lalu lintas. Dan walinya sekarang adalah adik dari ibu anak ini."

"Berarti itu pamannya?"

"Ya," jawab Huang Jingyu diikuti helaan napas panjang dan berat.

"Apakah kita masih bisa menyebut bajingan itu pamannya?"

Wang Yibo melihat percikan emosi dalam kalimat yang terlontar dari bibir Xiao Zhan barusan. Secara naluriah, dia melangkah ke sisi Xiao Zhan untuk mengusap-usap punggungnya selagi berkata, "Secara hukum orang itu memang masih walinya. Tapi secara hukum juga, sesegera mungkin orang itu akan masuk penjara."

"Aku mengerti perasaanmu, tapi yang paling kecewa dan sedih saat ini adalah Dokter Zhang," tambah Wang Yibo.

"Benar," timpal Huang Jingyu. Maniknya melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan lalu berkata, "Ini sudah lewat dua puluh menit. Aku jadi khawatir Dokter Zhang menghajar lelaki itu sampai mati."

Tidak lama setelah Huang Jingyu menyelesaikan kalimat, suara ribut-ribut dan teriakan terdengar dari arah pintu bagian dalam IGD. Dokter Zhang Yixing dengan tampilan cukup berantakan melangkah tegas sembari memasang raut datar. Sorot matanya tajam, dan auranya jelas sekali menampakkan rasa kesal dan amarah yang kuat.

Burning Sunset [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang