Berteman dengan Hermione dan Harry adalah sesuatu yang tak menyenangkan. Bayangkan saja, dirinya harus berada di perpustakaan untuk melihat Harry mempelajari mantra pemanggil.
Sedangkan dirinya hanya bisa terdiam, mendengar ocehan Hermione yang ngotot
bahwa mempelajari teorinya dapat membantu. Dengan demikian mereka melewatkan banyak waktu dengan membaca selama istirahat makan siang.
Viktor Krum juga sering berada di perpustakaan, dan Harry bertanya-tanya dalam hati, apa yang dilakukannya. Apakah dia belajar, ataukah mencari-cari petunjuk yang bisa membantunya melaksanakan tugas pertamanya? Hermione sering mengeluhkan keberadaan Krum di sana bukannya karena Krum mengganggu mereka melainkan karena rombongan gadis yang terkikik sering muncul mengintipnya dari balik rak-rak buku, dan Hermione terganggu oleh suara mereka.
"Dia cakep saja tidak!" Gerutu Hermione jengkel, seraya memandang profil tajam Krum. "Mereka menyukainya hanya karena dia terkenal! Mereka tidak akan memandangnya dua kali kalau dia tidak bisa melakukan Wonky-Faint itu...."
"Wronski Feint," kata Harry, menggertakkan gigi. Lepas dari keinginan menggunakan istilah Quidditch secara benar, hatinya pedih membayangkan ekspresi Ron kalau bisa mendengar Hermione menyebut Wonky-Faint.
"Ku pikir dia bagus juga, tubuh kekar itu. Aku menyukainya," ujar Lush, memasukkan permen lollipop yang ia pegang sejak mendengar percakapan mereka berdua.
"Kuharap kau tidak tergila-gila padanya, dia sama sekali tak tampan."
"Tentu, ku pikir lebih baik wajah Draco daripada dirinya."
Hermione terdiam, kemudian matanya mendelik tajam, ketika mendengar nama Draco disebutkan dengan keras oleh nya. "Kau sebut nama itu sekali lagi dihadapan ku, kupastikan tahun ini kau tidak akan mempunyai otak jenius kembali."
Ia mengangkat kedua tangannya seolah menyerah. Lush sudah terpikirkan bagaimana jika buku setebal itu akan mendarat di kepalanya dengan keras, itu sangat menyakitkan.
Pada hari Sabtu sebelum pelaksanaan tugas pertama, semua anak kelas tiga ke atas diizinkan mengunjungi desa Hogsmade. Hermione memberitahu Harry bahwa akan baik baginya untuk menyingkir dari kastil sebentar, dan Harry tidak perlu banyak bujukan.
"Bagaimana dengan Ron?" tanyanya. "Kau tidak ingin pergi dengannya?"
"Oh.... yah...." wajah Hermione jadi merona merah. "Kupikir siapa tahu kita bertemu dia di Three Broomstick...."
"Tidak," kata Harry datar.
"Oh, Harry, ini konyol benar..."
"Aku mau ikut tapi aku tak mau ketemu Ron dan aku akan memakai jubah Gaib-ku."
"Oh, baiklah kalau begitu...." Tukas Hermione, "tapi aku benci bicara padamu kalau kau memakai jubah itu. Aku tak pernah tahu sedang memandangmu atau tidak."
Maka Harry memakai jubah Gaib-nya di kamar, turun, dan bersama Lush serta Hermione berangkat ke Hogsmade.
Lush menatap ke sekeliling nya, memperhatikan baju yang ia kenakan terlalu aneh bagi mereka. "Apakah ada yang aneh dengan bajuku?" Pikir Lush di benaknya.
Lush saat itu hanya mengenakan Jumper dan Mini skirt, disertai dengan kaos kaki panjang dan sepatu kulit. Bahkan tak jarang orang-orang mengomentari tentang baju yang ia kenakan, Hermione juga memandangnya aneh.
"Orang-orang sekarang jadi memandang mu," gerutu Hermione ketika mereka keluar dari toko permen Honeydukes sambil makan cokelat berisi krim. "Mereka menganggap kau gila karena mengenakan pakaian terbuka di cuaca yang dingin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Garden
FanfictionFanfiction || Draco Malfoy Wanita itu adalah wanita yang diberkati oleh Tuhan. Gadis yang mempunyai paras tak manusiawi, kepintaran yang tidak dimiliki semua orang, dan penglihatan masa depan. Semua itu ada didalam dirinya, lantas mengapa dirinya me...