𖠵៸៸ ❛ ¹⁴ ' to death જ mikey ⸝⸝

330 40 13
                                    

𓏲࣪ ،، To Death ˊˎ-

"We are the same, we both want to die."

🦋ꪶ Sano Manjirou x You ˒༢

⁀➷ Warning! suicide attempts, negative mindsets, and others.

⌨ ⋮ Tokyo Revengers © Ken Wakui

✎ ⋮ Story © BadassMochi

────────────

Semuanya terlihat begitu tinggi. Bangunan pencakar langit tampak tidak berarti apa-apa jika dilihat dari atas atap. Angin yang berhembus terasa kencang. Namun, tidak cukup kuat untuk membawa dirinya terbang jauh.

Tatapan gadis itu tertuju pada kedua kakinya yang terbalut sepasang flat shoes. Flat shoes itu sudah tampak lusuh. Menandakan bahwa sepasang sepatu tersebut telah digunakan dalam waktu yang cukup lama.

Ah, apakah ia harus melepasnya? Mungkin saja sepatu itu akan lepas dari kedua kakinya dan mengenai orang lain. Oh, astaga. Bahkan di saat gadis itu ingin mengakhiri nyawanya sendiri, ia masih sempat untuk memikirkan orang lain. Sungguh lucu.

"Kau tidak akan langsung mati jika melompat dari sana."

Kalimat itu membuat sang gadis menoleh. Ia belum menggerakkan kakinya seinci pun, jadi ucapan tersebut tidak menghentikan apa-apa. Hanya sebatas membuatnya menoleh ke belakang dan bersitatap dengan netra itu. Netra yang sama seperti miliknya. Bukan warnanya, melainkan tatapan-nya.

"Lalu, apakah aku harus naik ke tempat yang lebih tinggi?" tanya gadis itu balik.

"Mungkin. Ingin kutunjukkan?"

Tanpa keraguan sedikit pun, gadis itu mengangguk. Ia melompat turun dari dinding pembatas atap itu. Lalu, berjalan mendekati lelaki bersurai pirang yang mengajaknya bicara sejak tadi.

"Oh ya, siapa namamu?"

"(F/n) (Y/n). Kau sendiri?" tanyanya.

Ia menoleh pada gadis itu. Membuat surai pirangnya tertiup oleh hembusan angin. "Sano Manjirou."

***

"Di sinilah tempatnya."

Benar apa yang Manjirou katakan. Gedung kosong itu jauh lebih tinggi dari tempat sebelumnya. Dari sini, (Y/n) bisa melihat kota Tokyo secara keseluruhan. Bahkan Gunung Fuji pun tampak dengan jelas. Meskipun masih diselimuti oleh kabut sehingga terlihat buram.

"Apa kau ingin melompat sekarang?" tanya Manjirou tiba-tiba. Yang pada akhirnya menarik atensi (Y/n) untuk menatap lelaki itu.

Tetapi, gadis itu menggeleng. Memberikan jawaban atas pertanyaan Manjirou. "Tidak, tidak sekarang. Aku sudah kehilangan mood untuk melakukannya."

Kekehan justru keluar dari bibir Manjirou. Lelaki itu mengagah ke arah jumantara yang tampak diselimuti oleh kumpulan awan kelabu. Membiarkan desir angin berhembus untuk sesaat.

Rupanya hal itu pun dilakukan oleh (Y/n). Ia menatap sekilas pada Manjirou. Melihat bagaimana air muka lelaki itu. Sebelum setelahnya gadis tersebut mengalihkan tatapannya ke arah langit yang sama, dengan isi pikiran yang berbeda.

REQUEST'S CLOSED ━━ # . 'Rêveuse ✧ Your HusbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang