𖠵៸៸ ❛ ¹⁷ ' okaeri જ albedo ⸝⸝

372 53 7
                                    

𓏲࣪ ،، Okaeri ˊˎ-

"You are my one and only home."

🦋ꪶ Albedo x You ˒༢

⌨ ⋮ Genshin Impact © MiHoYo (Hoyoverse)

✎ ⋮ Story © BadassMochi

────────────

Kata orang-orang, lelaki itu selalu sibuk. Batang hidungnya jarang terlihat di sana, meskipun kota Mondstadt merupakan tempat tinggalnya sekarang. Pada akhirnya menimbulkan berita simpang siur mengenai dirinya yang jarang tampak itu.

Meskipun ada banyak rumor tentangnya, nyatanya sang gadis bersurai (h/c) tersebut tak pernah percaya. Sekalipun ia tak pernah. Mengingat dirinyalah yang paling mengenal lelaki pendiam dan tidak banyak bicara itu.

Kini, sudah satu bulan berlalu semenjak terakhir kali (Y/n) melihat wajah sang lelaki. Jujur saja, gadis itu rindu. Merindu pada sosok yang biasanya selalu ada untuknya. Yang bisa memberikan naungan bagi dirinya. Sebagai tempat bersandar sekaligus melepas penat.

Juga rumahnya.

Namun, saat ini rumah yang selalu (Y/n) dambakan itu tidak ada di sisinya. Bukan karena ia menghilang, melainkan karena pekerjaan lelaki itu sendiri. Memang, jika sudah berhubungan dengan penelitiannya, kekasihnya itu bisa lupa dengan semua hal. Juga rela melakukan apapun agar penelitian itu berjalan lancar tanpa halangan.

"Aku akan pulang jika penelitianku telah usai." Itulah yang dikatakan olehnya kala itu. Kini satu bulan telah berlalu sejak kejadian tersebut terjadi. Membuat (Y/n) bertanya-tanya apakah Albedo masih mengingatnya atau sudah lupa dengannya? Bayangkan, selama satu bulan (Y/n) hanya menghabiskan waktunya seorang diri. Melakukan hal-hal yang biasa dan tanpa perubahan sedikit pun.

Sungguh membosankan.

***

Hari ini pun masih sama.

Harinya dihabiskan dengan membuat syal yang dirajut dengan tangan gadis itu sendiri. Mengingat bahwa Albedo sering pergi ke tempat yang dingin. Ia bahkan membuat kemahnya di Dragonspine. Sungguh, betapa gilanya lelaki itu. Namun, karena Albedo merupakan kekasihnya yang paling (Y/n) sayang dan cintai, maka kini ia sudah tak merasa terlalu heran karena hal itu.

Tidak terasa waktu telah berlalu. Langit telah berubah menjadi jingga sepenuhnya. Tak meninggalkan sedikit pun noda berwarna biru di atas sana. Hanya tersisa kumpulan kapas bernuansa putih yang lebih didominasi oleh sang jingga.

Albedo pun tidak pulang hari ini.

Itulah yang (Y/n) pikirkan di dalam kepala dan benaknya. Mengingat betapa sibuknya Albedo di luar sana. Namun, setidaknya lelaki itu masih berada di Teyvat. Bukan di dunia atau dimensi lain, seperti husbumu.

Tangan (Y/n) bergerak untuk meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku akibat duduk selama berjam-jam di kursi itu. Di hadapannya terdapat sebuah syal yang dirajut dengan rapi. Tampak apik dan nyaman untuk dipakai. Syal berwarna merah maroon itu memang terlihat telah selesai dirajut. Tidak sia-sia (Y/n) menghabiskan waktunya untuk merajutnya. Hasilnya benar-benar memuaskan.

Suara pintu yang diketuk membuat (Y/n) mengalihkan tatapannya ke sana. Dengan perlahan, gadis itu melangkah mendekati pintu. Ia membukanya, dengan harapan bahwa Albedo-lah yang ada di balik sana.

Rupanya sang Archon memang menyayangi (Y/n). Karena apa yang gadis itu lihat saat ini merupakan sesuai dengan apa yang ia bayangkan dan juga ia inginkan. Benar-benar sesuai.

Lelaki itu berdiri di hadapan (Y/n). Wajahnya yang tampak lesu dan tak bertenaga itu sudah menunjukkan betapa lelah dirinya. Surai pirangnya masih tampak sama. Modelnya pun tak berubah. Membuat (Y/n) langsung mengenali bahwa inilah kekasihnya.

"(Y/n)..."

Tanpa berkata apa-apa lagi setelah memanggil nama gadis itu, Albedo langsung menghambur ke pelukan (Y/n). Melepaskan rasa rindunya yang sudah begitu membuncah. Dengan cara langsung mendekap tubuh gadis itu.

Sementara yang mendadak mendapatkan perlakuan itu dari Albedo awalnya hanya bisa mengerjap-ngerjapkan matanya sesaat. Namun, kemudian tangan (Y/n) pun bergerak untuk menutup pintu sebelum diletakkan di atas punggung sang lelaki.

Dengan demikian, rasa rindu itu pun menjadi lunas. Keduanya dapat melepaskan perasaan itu. Juga memberikan kelegaan di dalam dada akibat sesak karena merindu satu sama lain.

Setelah melepas dekapan yang terasa hangat itu, Albedo kembali menatap (Y/n). Gadis itu memberikan senyumannya. Melihat senyuman yang diberikan oleh sang gadis, Albedo pun mendekatkan wajahnya. Perlahan namun pasti, bibirnya telah mendarat pada benda yang sama milik gadisnya. Ia memberikan ciuman yang lembut. Yang menjelaskan bahwa dirinya sangat merindukan (Y/n), begitu dalam.

Ketika pautan itu terpisah, wajah (Y/n) sontak memerah. Semerah syal rajut buatannya. Ia tak menyangka jika Albedo akan... menciumnya. Ia pikir hanya pelukan sudah cukup untuk melepas rindu mereka yang sudah menumpuk itu. Namun, (Y/n) hanya kembali tersenyum. Merasa bahwa memang inilah yang harus ia berikan pada Albedo. Kemudian, bibirnya pun berucap beberapa patah kata.

"Okaeri, Albedo-kun."

━━━━━━━━━━━━━━━━

Pengen albudi :<

⸙;; iXIANGLINGmao ⊱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⸙;; iXIANGLINGmao

Thank you for your request, sweetie!! ♡

I luv ya!
Wina🌻

07.22.22

REQUEST'S CLOSED ━━ # . 'Rêveuse ✧ Your HusbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang