𓏲࣪ ،، Endless Snow ˊˎ-
"You are cold, just like the snow."
🦋ꪶ Tokito Muichirou x You ˒༢
⌨ ⋮ Kimetsu no Yaiba © Koyoharu Gotōge
✎ ⋮ Story © BadassMochi
────────────
Salju.
Adalah hal pertama yang gadis itu lihat kala dirinya membuka pintu rumahnya. Butiran-butiran salju menjatuhkan diri mereka, tepat ke atas permukaan bumi. Diiringi dengan desir angin yang berhembus kencang membuat sang gadis membenarkan letak syal di sekeliling lehernya.
Ia terdiam sejenak. Menengadahkan kepalanya, dan menatap ke arah langit yang tampak kelabu. Salju yang ikut turun seolah-olah menambah kesan kesepian di sana.
Seketika sebuah memori singkat terlintas di dalam kepalanya. Menyusupkan rasa hangat ke dalam benak terdalamnya. Sekaligus menciptakan senyuman simpul yang menyiratkan kesedihan mendalam.
Salju turun sangat lebat di hari itu. Membuat orang-orang memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah, di dekat pemanas yang terasa sangat hangat. Tumpukan berwarna putih itu memenuhi setiap jalan raya, termasuk trotoar. Meskipun tak terlalu tebal, namun jika tidak berhati-hati, siapapun yang melewatinya tetap akan tergelincir.
Seorang gadis kecil melewati jalan tersebut. Langkah kaki mungilnya melalui setiap paving block dengan ringan. Seolah-olah tak memiliki beban hidup apapun di dalam pikirannya.
Namun, hal itu tak berlangsung lama. Seketika kala ia tersadar, hanya rasa sakit di bagian bokong dan juga kakinya. Serta merta dengan darah yang ikut mengalir dari lututnya yang terbalut stocking berwarna hitam. Tetapi, kini benda tipis itu telah sobek dan menampakkan kulitnya yang tergores serta mengeluarkan darah.
"Sakit..." rintihnya. Meskipun terasa perih dan nyeri, tak ada isak tangis yang keluar dari bibir mungilnya. Dirinya hanya sibuk meniup-niup lututnya sendiri.
"Kau tidak apa-apa?"
Suara itu sontak mengalihkan atensi sang gadis. Netra (e/c) bertemu dengan netra mint miliknya. Seketika pandangan gadis kecil itu berubah terkejut. Tidak menyangka jika akan ada orang yang bertanya padanya.
"Aku baik-baik saja," jawabnya kemudian.
"Bisa berdiri?"
Sontak ia mengangguk kecil. Kembali tak disangka, anak lelaki itu mengulurkan tangannya. Menyodorkan bantuan yang tak terduga.
"Terima kasih," ucap gadis kecil itu.
"Namamu?" Anak lelaki itu bertanya tentang namanya. Nama yang bahkan seringkali gadis itu lupakan.
"(F/n) (Y/n)."
Di bawah salju lebat hari itu, takdir mempertemukan mereka. Sekaligus menunggu sesuatu yang tak terduga akan terjadi di masa depan.
Sebuah tawa lolos dari bibirnya. Tawa yang terdengar miris dan menyembunyikan luka. Tak ada niat untuk menunjukkan sirat jenaka di baliknya.
Kini sembilan tahun telah berlalu semenjak hari itu. Semuanya sudah berubah. Tak ada lagi seorang anak lelaki yang menemaninya dan bertanya apakah dirinya baik-baik saja. Yang ada hanyalah keheningan panjang dan tatapan sedingin salju kala tak sengaja pandangan mereka bertemu.
Sekali lagi, takdir kembali mempermainkan keduanya.
***
"Ah, maaf."
Tak sengaja diri menabrak tubuh seseorang. Netranya sontak mencuri lirik ke arah sang korban. Untuk kesekian kalinya, manik (e/c) dan mint itu saling bersua.
"Maaf, Tokito-kun."
Tidak ada sahutan apapun yang Muichirou berikan. Hanya keheningan panjang yang terasa dingin nan mencekam. Mendentangkan bel akan perang dingin di tengah-tengah mereka. Sekaligus menjelaskan jarak yang ada di antara keduanya.
Alhasil, salah satu dari mereka melangkah pergi. Membentangkan jarak yang semakin jauh. Tatapan sendu menyorot ke arah punggung lelaki itu. Seseorang yang berada dekat, namun terasa jauh.
Sekali lagi gadis itu bertanya dalam benaknya; mengapa semuanya tiba-tiba berubah menjadi seperti ini?
***
Saraya bergerak aksa. Meninggalkan raganya termenung dalam diam. Sesekali kepalanya menengadah, menatap ke arah nabastala yang digandrungi oleh rasa kesepian.
Seperti dirinya saat ini.
Entah siapa yang memulai, namun seketika semua perlahan berubah. Menjadi sesuatu yang baru. Dan sesuatu yang baru itu sama sekali tidak pernah membuat (Y/n) bahagia. Yang ada justru meninggalkan rasa sesak dan nyeri di dalam relung hatinya.
Sesaat gadis itu menatap ke arah bawah. Di mana banyak siswa-siswi saling bercakap atau sekedar menyapa satu sama lain. Hingga tatapannya berhenti pada seorang lelaki yang tengah berbaring di atas kursi taman. Jarak dari tempat (Y/n) berdiri ke arah lelaki itu tak terlalu jauh. Hanya saja tempat (Y/n) berada jauh lebih tinggi. Wajar saja, gadis itu tengah berada di atap sekolah.
Namun, seketika kelopak mata yang terpejam itu dibuka. Menampilkan netra bernuansa mint di baliknya. Sekaligus, sekali lagi, netra itu bertemu dengan manik (e/c) yang tengah menatapnya sendu. Tertangkap basah sedang memandangnya demikian, sontak (Y/n) membuang pandangannya ke arah lain. Bertepatan dengan rasa nyeri di dalam dadanya. Sementara lelaki itu masih menatap ke arah sang gadis.
Diam-diam, gadis itu kembali melirik ke arah Muichirou. Beranggapan bahwa sang jejaka sudah mengalihkan tatapannya. Namun, rupanya ia salah. Salah besar.
Karena nyatanya, kedua netra berbeda warna itu kembali bersua. Menimbulkan dua rasa dan pikiran yang berbeda pula di dalam benak mereka masing-masing.
***
Musim dingin sudah akan berakhir. Butiran salju tak sebanyak beberapa hari yang lalu. Tumpukan benda putih itu pun sudah tidak memenuhi jalan dan trotoar. Kembali membawa rasa nyaman ketika berjalan meskipun dingin masih terasa kentara.
Walaupun demikian, walaupun musim dingin akan berakhir, nyatanya tatapan sedingin es itu tak pernah berubah. Selalu menatap ke arahnya dengan tatapan yang sama.
Helaan napas keluar dari bibir (Y/n). Gadis itu tak pernah menduga jika hubungan mereka akan berakhir demikian. Hubungan yang sudah sepantasnya akan terus berlanjut. Mulai dari tahap pertemanan, hingga berdiri berdampingan di atas altar.
Hal itu kembali menjadi angan-angannya belaka saja.
Seharusnya ia tahu. Seharusnya sejak awal gadis itu tak pernah berharap lebih. Karena pada dasarnya, salju itu tak akan pernah berakhir sekalipun musim dingin telah usai.
━━━━━━━━━━━━━━━━
⸙;; LizzyCalmeta ⊱
Thank you for your request, sweetie!! ♡
I luv ya!
Wina🌻03.09.22
KAMU SEDANG MEMBACA
REQUEST'S CLOSED ━━ # . 'Rêveuse ✧ Your Husbu
FanfictionDi kala setumpuk cerita khayalan berisi makna kehidupan. Kau tahu? Tidak selamanya menjadi seorang pemimpi itu merupakan hal yang buruk. Tidak juga. Itu salah besar. ────── Status: On Going Started: March 6th, 2022 Finished: ~ ────── All characters...