𖠵៸៸ ❛ ¹² ' kimi no tame ni જ douma ⸝⸝

460 44 9
                                    

𓏲࣪ ،، Kimi no Tame ni ˊˎ-

"If it's for you, then I'll be okay."

🦋ꪶ Douma x You ˒༢

⌨ ⋮ Kimetsu no Yaiba © Koyoharu Gotōge

✎ ⋮ Story © BadassMochi

────────────

Dulu, mereka tampak begitu bahagia. Dulu, semuanya terlihat sangat menyenangkan dan damai. Dulu, hubungan mereka pun tidak seperti ini. Yang pastinya, dulu mereka masih bersama.

Kini semuanya pun berubah. Hanya dalam sekejap mata, kedua insan itu berada di kubu yang berbeda. Menjadi musuh dalam satu malam. Saling bersitegang seolah-olah memang pada awalnya keduanya sudah seperti itu.

Gadis itu tak mengerti. Mengapa semuanya berubah menjadi demikian. Semudah membalikan telapak tangannya. Semudah ia menarik napas dan menghembuskannya sesaat kemudian. Ia tak mengerti. Itu saja.

"Karena lukanya yang begitu parah, ia akan berhenti menjadi Hashira."

Suara itu membuyarkan lamunan (Y/n). Ah, ia baru ingat jika saat ini dirinya sedang berkumpul bersama Hashira yang lain. Ia larut dalam buananya sendiri hingga melupakan apa yang sedang terjadi di realita.

Yang menjadi topik pembicaraan itu adalah Uzui Tengen, si Hashira Suara. (Y/n) hanya tahu jika lelaki itu terluka akibat pertarungannya di Distrik Merah beberapa hari yang lalu. Saat itu terjadi, (Y/n) memang tidak ada di sana. Ia pun sedang mengerjakan misi lain. Sebagai Hashira, ia tidak bisa bersantai setiap saat.

"Sayang sekali."

Pada akhirnya, pertemuan singkat itu pun usai. Pertemuan yang diadakan secara tiba-tiba itu memang bukan merupakan pertemuan resmi. Tetapi, tetap saja para Hashira hadir, semuanya. Termasuk (Y/n) sendiri.

Meskipun (Y/n) merupakan salah satu Hashira, namun dirinya tidak begitu akrab dengan Hashira yang lain. Tidak, mereka tidak menganggap (Y/n) tak ada. Tetapi, (Y/n)-lah yang membuat jarak di antara mereka. Ia hanya tidak ingin merasa terlalu sedih jika ada salah satu di antara mereka yang tiada. Karena sudah cukup baginya ia merasakan perasaan itu hanya sekali dalam hidupnya.

Ketika (Y/n) tersadar dari lamunannya, gadis itu sudah tiba di rumahnya sendiri. Ia masuk ke dalam dan tidak mengucapkan apa-apa. Toh hanya ada dirinya seorang di sana.

Sang rembulan tampak begitu indah di tengah-tengah gelapnya langit malam. Ia tampak begitu gagah meskipun tanpa para bintang di sisinya. Tatapan (Y/n) pun hanya tertuju ke benda langit itu. Satu-satunya satelit alami milik Bumi.

Kala dirinya tengah melamun, sebilah es tiba-tiba menancap di atas tanah. (Y/n) sempat terkejut. Namun, sesaat kemudian ia menyadarinya. Tanpa berkata apa-apa lagi, gadis itu berbalik dan menutup pintu yang menghadap ke halaman belakang rumahnya. Rapat-rapat.

***

"Untuk apa kau datang kemari? Sudah membulatkan tekad untuk menjadikanku salah satu santapanmu?"

Perkataan bernada dingin itu menjadi hal pertama yang didengar olehnya. Namun, kemudian ia melompat ke bawah. Tepat ke hadapan (Y/n).

"Apa kau tidak merindukan aku, (Y/n)-chan?" tanyanya.

(Y/n) mendelik ke arahnya. Sesaat kemudian tatapannya itu berubah normal. Namun, sama dinginnya seperti yang sebelumnya.

"Kau sudah mengkhianatiku ketika kau memutuskan untuk menjadi Oni, Douma. Jangan berhalusinasi."

"Oh, (Y/n)-chan. Apa kau masih membenci para Oni? Karena kalian tidak bisa menghabisi jumlah mereka?" ejek Douma dengan nada remeh.

REQUEST'S CLOSED ━━ # . 'Rêveuse ✧ Your HusbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang