2. nekat

106 50 66
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Setelah beberapa saat Rey befikir dia memutuskan untuk nekat membelikan seblak untuk Bella dengan mengendarai sepeda milik bang Jeman dan menerjang hujan yang lumayan deras dengan angin yang sedikit kencang.

Reyhan pergi keluar kamarnya dan berniat untuk meminta izin pada bang Jeman sebelum dia meminjam sepedanya, karena bisa panjang urusannya jika dia langsung memakai sepeda bang Jeman tanpa seizin dari sipemilik, apalagi bang Jeman itu singa yang bersembunyi dalam tubuh kelinci.

Tok! Tok! Tok!.

Reyhan mengetuk pintu kamar Jeman yang tertutup rapat tanpa memperlihatkan celah disana.

"bang".

"apa Rey?" tanya bang Jeman dari dalam kamarnya tanpa harus pergi keluar dan menemui Reyhan.

"Rey boleh minjem sepedanya?" beberapa saat hening dan terlihat pintu kamar bang Jeman yang berwarna putih dengan gantungan bunga dan juga kelinci serta nama Jeje ditengah pintu itu terbuka dan memeperlihatkan bang Jeman yang lengkap dengan piyamanya berwarna biru muda dengan gambar kelinci serta wortel.

"mau kemana hujan begini?".

"ee anu bang mau beli kuota bentar" jawab Reyhan dengan cengar-cengir dan menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"harus sekarang?".

"iya soalnya nanti kalo Bella chat gue gak bisa balesin dong".

Bang Jeman terlihat memutar bola matanya malas karena adiknya ini lebih mementingkan chat dari pacarnya daripada kesehatannya, bang Jeman mengangguk pelan tanda mengijinkan, Reyhan juga tersenyum dengan hatinya yang riang gembira karena kakaknya mau  meminjamkan sepeda miliknya.

"Wih big thanks bang" reyhan pun segera berlari kembali kedalam kamarnya dan berniat untuk mencari jas hujan serta mengambil tasnya yang berisikan dompet serta Hp miliknnya.

Setelah selesai memakai jas hujan dan sudah siap menghadapi derasnya hujan serta angin malam yang menusuk Rey pergi kebelakang rumah untuk mengambil sepeda milik bang Jeman yang memang ditaruh didalam dapur.

Baru membuka pintu yang mengarah keluar rumah saja angin dingin sudah begitu menusuk kedalam tulang Reyhan.




...




Hujan serta angin malam yang dingin berhasil Reyhan kalahkan dengan sepedanya bahkan sekarang dia sudah sampai didepan warung seblaknya mang Jatmi, badannya basah kuyup padahal rey sudah memakai setelan jas hujan lengkap tapi entah kenapa bajunya masih bisa basah kuyup.

Coming home |Huang renjun (Hiatus)Where stories live. Discover now