4. sicantik yang manis

88 39 108
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Langit biru yang menghiasi sepanjang perjalanan menuju rumah sicantik-pujaan hati Reyhan. Awan-awan putih tergantung dilangit yang dilukis berwana biru muda oleh tuhan, matahari juga tampak bersinar memberikan kehangatan bagi manusia dibumi. Burung-burung berkicauan, terbang kesana-kemari mencari makanan untuk keluarganya dan kesana-kemari mencari rumput kering untuk membenahi sarang mereka, daun-daun dipohon juga bergoyang karena terpaan angin pagi yang hangat.

Memang masih ada pemandangan seperti itu disekitaran rumah Reyhan, itu karena letak rumahnya yang masih berada didalam gang, gang nya tidak terlalu besar tapi muat untuk dilewati truk-truk besar.

Reyhan membunyikan klakson motornya saat dirasa dia sudah berada didepan rumah bercat abu-abu dan dikelilingi oleh pagar yang tinggi, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk  menunggu Bella, baru 10 menit saja reyhan menunggu Bella pasti akan segera membuka gerbangnya, tepat disaat itu Reyhan bisa melihat kekasihnya dengan senyuman yang menggemaskan. Satu kata yang berada di hati Reyhan, yaitu Cantik.

Wajahnya yang putih bersih dan cantik selalu membuat Reyhan mabuk akan kecantikkannya. Saat tersenyum bahkan terdapat bonus lesung pipi yang manis dikedua pipinya yang putih bersih dan sedikit gembil, itu mungkin karena dia terlalu banyak mengkonsumsi coklat yang selalu diberi oleh Joni dan tak lupa dengan seblak yang selalu dibelikan oleh Reyhan.

Rambutnya terurai sebahu dan keriting dibawah, bibir tipisnya berwarna merah muda dan giginya yang tersusun rapi, bulu matanya tidak terlalu lentik tapi dia masih terlihat cantik. seindah itu memang makhluk ciptaan tuhan.

"udah sampek aja" Reyhan bisa melihat senyuman manis yang terukir dibibir Bella.

"naik motornya siapa?".

"bang Mahen" jawab reyhan dengan senyuman nya yang tak kalah manis dari si pujaan hati.

"mau berangkat sekarang?" Bella berpikir sekilas lalu mengangguk dengan antusias.

"yaudah naik" Bella kembali mengangguk dan menaikki Motor Scopi milik bang Mahen yang dia beli 3 bulan yang lalu hasil dari kerja kerasnya di sebuah CV pembuatan marka jalan.

"pegangan" Reyhan tersenyum lebar, jantungnya bedetak keras, menandakan sekarang dia sedang tidak baik-baik saja setelah mendapatkan senyuman dari ayang.

"iyaa" Bella melingkarkan kedua tangannya kepinggang Reyhan, kepalanya juga ia taruh diatas bahu kanan Reyhan, matanya terpejam menikmati semilir angin pagi yang hangat

Reyhan sekilas melihat ayah Bella yang sedang menyiram tanaman dihalaman rumah dengan memasang wajah malasnya dengan menatap kedua insan yang terlihat mesra diatas motor.

Coming home |Huang renjun (Hiatus)Where stories live. Discover now