Reyhaan" sapa Bella dengan melambaikan tangannya kearah seseorang yang berjarak sekitar 7 meteran dari tempat dimana dia berdiri. Seperti biasa, dengan wajah antara imut, cantik, dan unyu selalu menunggu si kekasih didepan rumah untuk mengantarkannya kesekolah.
"Hai cantiik" Sapa Reyhan dengan tersenyum lebar dengan memberhentikan motornya tepat didepan dimana Bella berdiri.
"Mau berangkat sekarang?" tanya Reyhan dengan menyerahkan satu buah helm berwarna ungu yang biasanya hanyalah Bella yang boleh memakainya. Senyuman yang selalu menjadi candu untuk Reyhan kembali ditebarkan oleh Bella, tangannya meraih helm itu dan mulai memakainya.
"Berangkat sekarang aja gimana?".
Bella menggembungkan pipinya dan berfikir sejenak hingga akhirnya dia mengangguki pertanyaan Reyhan.
"Ayo" sahut Bella dengan mulai menaikkan tubuhnya keatas motor lalu memeluk pinggang Reyhan dengan eratnya dan memejamkan mata untuk menikmati parfum Reyhan yang selalu melekat ditubuhnya.
Reyhan bisa merasakan bagaimana hangatnya dekapan seorang Bella ayundya laily. Hatinya tersenyum senang pagi ini.
"Woy! ngelamun mulu lo" lagi-lagi tanpa permisi Haekal menepuk pundak Reyhan dengan lumayan keras hingga dia terlonjak kaget.
"kaget gue bangsat" Reyhan mengusap-usap dadanya yang dag dig dug karena Hekal, sedangkan si pelaku malah tertawa geli melihat sahabatnya yang melotot kaget.
"jantung lo aman kan ya? gak pindah ke lutut" Haekal ikut menyentuh dada Reyhan yang seakan jantungnya akan loncat keluar dari tempatnya
"Halah, masih aman" Haekal berdecak dan mendudukkan badannya dibangku yang didudukki oleh Reyhan dan menyandarkan tubuhnya ke sebuah pohon besar dibelakang mereka berdua.
"Rey, lo tau gak?"
"jangan tuman kenapa si?".
"udah tau kalo gue belom tau, kenapa masi nanya?" Reyhan tertoleh menatap Haekal yang tengah mendongakkan kepalanya menatap daun-daun diatas pohon Mahoni yang lumayan rindang.
"iya deh iya. Gue kasi tau ya".
"yaa" .
"Beberapa minggu lagi gue bakalan masuk turnamen basket antar SMA" Ujar Haekal dengan tersenyum penuh percaya diri, matanya seakan mengatakan bahwa dia benar-benar senang. Ini kali pertamannya Haekal bisa ikut turnamen basket, tahun-tahun sebelumnya di SMP dia sama sekali tidak terpilih untuk ikut.
"SMA mana?".
"Rajawali" .
"mana ada itu SMA?" Reyhan mengerutkan keningnya, berusaha mencari dimana letak SMA Rajawali yang dimaksud oleh Haekal .
YOU ARE READING
Coming home |Huang renjun (Hiatus)
Narrativa generale[FOLLOW SEBELUM BACA!] Namanya Reyhan duta bintara anak ketiga dari empat bersaudara yang tinggal bersama ibu mereka. Ayah mereka yang meninggal karena penyakit asmanya 2 tahun yang lalu Siapa itu Reyhan? Laki-laki tampan dengan segala kepalsuannya...