02

2.2K 330 35
                                    

Kunci diputar, dan mesin motor mati manakala keduanya sampai pada kediaman Jennie. Perumahan elite berlantai dua, di mana penghuninya tak memiliki waktu untuk sekedar bertegur sapa dengan tetangga.

Jennie turun dari Honda CBR 250RR berwarna hitam yang dikendarai pacar tampannya. Helm dilepas menyusul kekasihnya, dan Dipta dengan sigap membenarkan surai Jennie di beberapa sisi yang berantakan.

"Istirahat, kalau mau main bilang aku. Pergi bareng atau gak sama aku, seenggaknya aku tahu bakal kemana buat nyamperin kamu." Pesan Dipta, suara dalamnya teralun lembut.

Jennie tersenyum seraya mengangguk, "Iya."

Sang gadis berjinjit, untuk dengan cepat mengecup sekilas pipi Dipta dan berlari masuk ke dalam rumah seraya melambai-lambaikan tangan di udara.

Dipta tertawa di tempat; dua tahun berpacaran, getar di hatinya teruntuk gadis itu masih sama.

Netranya yang menangkap raga Jennie telah menghilang di balik pintu, hendak kembali melajukan motornya untuk kembali ke kampus; mengingat ia memiliki jadwal kelas pengganti, dan di mulai setengah jam lagi.

Namun niatnya tertunda, sebab bunyi pesan masuk dari smartphone yang dia simpan dalam saku celana mengalihkan perhatiannya.

Namun niatnya tertunda, sebab bunyi pesan masuk dari smartphone yang dia simpan dalam saku celana mengalihkan perhatiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dipta, 14.09

kapan ya gue bisa dianter pulang sama lo?, 14.09

Dipta memutar mata jengah.

archilla, seangkatan, jurusan psikolog, 14.10

tolong berhenti ganggu gue, bisa?,
14.10

gak bisa, 14.10

gue block kalau gitu, 14.10

jahat, 14.10

lo ganggu, 14.10

tapi gue gak pernah aneh-aneh, 14.10

gue cuma ngasih lo laporan apa yang gue lakuin tiap hari, 14.11

gue gak butuh, dan itu ganggu, 14.11

maaf, 14.11

you blocked this number

Smartphone kembali ia simpan, dan motor melaju perlahan dengan emosi Dipta yang ditahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Smartphone kembali ia simpan, dan motor melaju perlahan dengan emosi Dipta yang ditahan.

Tak sekali dua kali ada gadis yang berusaha menganggunya, tetapi Archilla, gadis paling kukuh dan keras kepala.

•••

Malamnya, ketika gerimis meluruh membasahi pipi bumi.

Kamar bernuasa monokrom, tertata rapih, dan aroma lemon citrus segar menjadi latar. Dipta merebahkan diri di atas tempat tidurnya, tugas telah ia selesaikan, tinggal menunggu matanya untuk terpejam.

Sedikit mengulur waktu tidur, Dipta berselancar di satu atau dua media sosial, dan berhenti pada aplikasi instagram.

Keningnya mengernyit, mendapati satu postingan dari kawan satu SMA nya.

jk_wisanggeni

15 menit

❤ 145 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ 145 others

jk_wisanggeni cantik, mulus, no minus. ambil gan, harganya kebahagiaan seumur hidup ga bisa nego. daripada ngegalau ga jelas gara-gara apaan. @archilla

Jeka dekat dengan Archilla? Mengapa Dipta baru tahu?

•••

(っ´▽')

I love your boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang