Part 5.. It's Different from Usual..

154 25 0
                                    

Sudah menjadi rutinitasnya di pagi hari untuk membangunkan sahabatnya. Tapi tidak seperti biasanya, baru saja tangan kecilnya itu hendak mengetuk pintu, seorang pria berbadan besar sudah siap lengkap dengan seragam dan ranselnya.

Pria itu segera berjalan menaiki motornya dan yang kecil hanya mengikuti dengan terheran-heran.

Keduanya naik di motor masing-masing. Masih tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Hingga tibalah pada jalan bercabang, Mingyu menepi. Melihat itu, Minghao pun ikut menepi. Mingyu melepas helmnya.

"Lo duluan, gue harus ke suatu tempat" Ucap Mingyu.

Kening Minghao mengerut, "hmm" dia pun melajukan motornya meninggalkan mingyu disitu.

Setibanya di sekolah. Minghao memarkirkan motornya namun dengan dirinya yang masih duduk diatas motornya.

5..
6..
7..
8..
9..
10..

sudah 10 menit lamanya dia berada di parkiran. Hingga orang yang ditunggu menampakan diri.

Sebuah motor yang sangat dia kenal memasuki area parkir. Tidak ada yang berbeda dengan pria itu sebelum berpisah dengannya di perempatan, namun mimik wajah pria itu terlihat sangat kesal.

"Lu kenapa" Tanya Minghao, saat pria itu memarkirkan motornya disebelahnya.
"Aihh jangan tanya" Hanya itu jawaban Mingyu kemudian turun dan masuk begitu saja.

Tak lama kemudian muncul keributan dari gerbang depan. Rupanya pusat keributan itu adalah Irene. Namun Irene hanya berjalan santai, yang membuat ricuh adalah pria-pria yang berusaha merayunya bahkan sesekali mereka membunyikan klakson dan gas motor.

Tapi Minghao sangat kagum dengan Irene. Ia berjalan seakan-akan mereka tak ada. Ekspresi wajahnya bukan main, sangat dingin.

____

Setiba di kelas, Mingyu hanya meletakan kepalanya diatas meja. Minghao meletakan ranselnya dan duduk di sebelah Mingyu.

Entah mengapa Mood Mingyu hari ini sangat buruk.

Tiba-tiba seorang pria kecil berdiri di sebelah Minghao kemudian bertanya.
"Mana tugasmu"
"Emang ada tugas?"

Pria kecil itu hanya menyipitkan mata kemudian bertanya pada orang lain.

Sebenarnya bukan ada tidaknya tugas yang bikin Hao kaget, namun Mingyu..
Mingyu pasti akan segera bertanya-tanya dan mencari tugas diseisi kelas, tapi mengapa kali ini pria bongsor itu hanya melamun diatas mejanya.

___

Minghao duduk diatas motornya. Matanya celingak-celinguk mencari sosok pemilik motor disebelahnya.

karena tak kunjung datang, Minghao memilih menyamperin pemilik motor itu yaitu ke lapangan basket.

Minghao memang berhasil menemukan sosok yang dia cari tpi dimana anak-anak yang lain? apa mereka tidak ekskul? lalu kenapa Mingyu sendiri disini?

Minghao mendekat tepat saat Mingyu melemparkan bolanya ke ring.

Meleset..
"kenapa" Ucap Mingyu yang konsentrasinya terganggu.
"Lu ga fokus" Jawab Hao.

Mingyu segera merebahkan dirinya di tanah. Nafasnya hos-hosan dan keringat ada dimana-mana.

"Lu kenapa sih seharian ini?" Tanya Hao.

Tanpa menjawab, Mingyu hanya tersenyum menatap langit. Namun bukan senyum bahagia dan jahil seperti biasanya tapi kali ini senyum menyakitkan yang berusaha dia keluarkan.

"Gue tadi ke rumahnya" Cerita Mingyu.
"Tapi dia nolak pergi bareng gue" sambungnya.
"Siapa?" Tanya Hao.
"Siapa lagi, Irene lah" Jawab Mingyu.
"Bagaimana lo tau rumahnya?" Tanya Hao.
"Gue ngantar dia pulang kemarin malam" Jawab Mingyu.
"Gue tau lo ga bakal percaya, tpi gue jujur. Harusnya dia udah buka hati ke gue kan? kenapa dia nolak gue?" Sambung Mingyu.

Jujur, siapapun yang melihat ekspresi Hao jelas-jelas dia menahan tawa.
"hahahaha Lu mimpi kalik, hahaha mana ada lu ngantar dia pu---"
Tawanya berhenti saat melihat Mingyu hanya terdiam sambil menatap langit. Tanpa aba-aba tetesan air hujan turun.

Tawa mengelegar itu berubah menjadi gemuruh. Dan tetesan air hujan itu lebih deras turun di pipi Mingyu.

Mingyu serius.. Dan Hao memilih diam. Menunduk. Berpura-pura tidak melihat tetesan air di pipi Mingyu. Dan keduanya hanya berdiam diri dalam hujan dan keheningan.

___

KUBUS || GyuHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang