Part 3.. Why Me Again..

192 31 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan berdiri selama sejam, tibalah mereka di stasiun pemberhentian mereka.

Mereka menepi untuk memesan taxi. Untung tempat wisata yang mau mereka datangi itu dekat jadi ga usah nunggu lama-lama soalnya Minghao udah ngamok daritadi.

Dibalik kesengsaraan pasti ada kebahagiaan, Begitulah kata pepatah.Mereka tiba di tempat wisata dengan aman sentosa.

Keduanya berdiri didepan wahana bebek air kayuh. Tentu saja mereka berdiri bukan cuma mau lihat. Mereka antri untuk naik.

Kebanyakan yang ngantri itu pasangan muda. Soalnya bebek kayuhnya cuma bisa dinaiki dua orang.

Kalian pasti berpikir satu bebek akan mereka naiki bersama kan? Tapi kalian salah..

Kini Mingyu disuruh Minghao foto dia yang lagi naik bebek kayuh sedangkan Mingyu sendiri ada di bebek kayuh yang lain menunggu Minghao fotoin dia.

Aneh bener tu budak dua. Bebek kayuh yang lain jalannya tu normal-normal aja. Lah bebek mereka tu kayak balapan lari. Bebeknya goyang-goyang kanan-kiri. Mereka taruhan yang sampai tepi duluan ditraktir es krim.

Minghao ga mau kalah. Dia kayuhin bebeknya sampai nabrak-nabrak bebek lain. Sedangkan Mingyu bebeknya udah nyipratin air ke bebek penumpang lain. Edan bener mereka berdua.

•_•

Hari udah siang. Keduanya udah selesai bersenang-senang. Minghao juga udah kliatan hepi. Gimana engga dia lagi jilatin es krim sambil ngejek Mingyu.

"hmm siang-siang gini enaknya memang makan es. Apalagi di traktir kawan, yakan" Minghao bilangnya sambil ketawa-ketawa. Mingyu pen banget narik es krim dari tangannya trus buang ke tanah. Tapi nanti tu anak ngamok lagi.

"lu habisin atau gue jatuhin nih" ucap Mingyu sambil jilat es krim ditangannya.

"ihh punya lu juga ada tuh" Kata Minghao.
"ya tapi gue beli sendiri, la elu dibeli gue njr makanya lu ambil maknum kan, njr mmg kau hao" Ucap Mingyu.

Lagi asik nikmatin es krim. Ada titik air jatuh ke pipi Minghao. Orang-orang udah pada berlarian nyari tempat beratap.

Langit udah gelap. Titik air yang jatuh bertambah banyak.

Untung aja didekat situ ada tukang jual payung. Kayak peramal aja udah tahu bakal hujan.

Keduanya mendatangi bapak penjual payung itu.
"pak.. Payung yang gede dua ya" Ucap Mingyu.
"yah payung gedenya sisa satu aja. Dipakai berdua aja" Jawab bapaknya.
"oh bole-" Baru aja Mingyu mau jawab eh dipotong Minghao.
"gedenya satu, kecilnya satu"
Mingyu liatin Minghao sinis.
"edan haoo.. Sepayung berdua udah bisa, payungnya gede noh" ucap Mingyu.
"ga.. Punyamu ini (nyerahin payung kecil) dan punyaku ini (ambil payung gede dari bapaknya)" ucap Minghao.

Memang ya temenan sama hao tu suka bikin pusing. Batin Mingyu.

Minghao keluarin duit bayarin payung-payungnya. Disampingnya ada sepasang suami istri juga. Tapi ini istrinya lagi hamil.
"pak ada payung besar ga" Tanya suaminya.
"yah baru aja habis pak, dibeli sama mas ini (nunjuk Minghao) " Jawab bapaknya.
"yowes pak, payung kecilnya dua" Ucap suaminya. Namun istrinya kembali menepis.
"ga mau yah. Ibu maunya bareng. Dedek juga gitu" biasalah ibu hamil banyak maunya suka manja pula.
"tapi udah habis bu" suaminya berusaha memberi penjelasan.

Setelah urusan bayar berbayar selesai, Minghao dan Mingyu segera berlalu dari situ. Namun bapak tadi masih belum menyerah. Bapak itu nyentuh pundak Hao dan ngomong.
"Mas.. Maaf, saya bisa beli payungnya?" Ucap suami itu.
"Saya bertiga sama istri dan anak saya (elus perut istrinya)" sambung suami itu.

Hao masih diam tanpa ekspresi.
"oh boleh pak. Nanti saya sepayung aja sama dia" bukan Minghao yang jawab tapi Mingyu.
"kamu kasih payungmu" ucap Hao.
"payungku kecil hao, nanti dedeknya basah" Jelas Mingyu.
"nah udah tahu kecil, kita berdua ga bakal muatlah" Cetus Hao.
"tapi kita kan berdua. Kamu ga liat mereka bertiga. Kita sepayung aja ya" Bujuk Mingyu.

Tanpa menunggu balasan Minghao, Mingyu narik payung gede dari tangan Minghao kemudian memberikannya pada suami itu.
"berapa mas?" tanya bapaknya.
"ndak usah pak" Mingyu jawab seakan-akan itu payung dia.
Tapi bapak itu tetap memaksa memberikan 50rb pada Mingyu. Mingyu nunduk sejajar sama perut ibunya kemudian ngomong.
"dek jangan sampai sakit ya" Bapak itu sangat berterimakasih kemudian pergi bersama istrinya.

Mingyu narik Minghao mendekat.
"sini lu basah nanti" Ucapnya.
"lah makanya toh payungku juga" Kesel Minghao.
"makanya udah aku bilang kan kita sepayung berdua aja payungnya gede. Noh sekarang sepayung tapi payung kecil kan" Ejek Mingyu.
Keduanya pun berjalan ditengah hujan. Walau kepala mereka berhasil terlindung. Ujung lengan keduanya basah akibat tetesan air yang menetes turun dari payung berwarna hijau stabilo itu.

Jangan tanya warnanya. Itu Minghao yang pilih soalnya dia mau kerjain Mingyu pilih warna ngejreng tapi sialnya dia malah pakai payungnya juga.

•_•



Kena batunya terus ya Hao 😂

KUBUS || GyuHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang