Kisah cinta Yoongi dan Hoseok yang tak memandang fisik sama sekali. Kisah masa sekolah.
Arti judul : Cinta tanpa syarat
Genre : Romance || Humor || Semi-Baku || School life || Slice of life || Yoongi-Bot || Hoseok-Top || Sad || Mature || BxB || PG17...
Happy Reading °•°•°•°•°•°•°•°•°•° Istirahat ke dua berlangsung. Saat ini Hoseok sudah berdiri di depan pintu Kelas 11 B, dengan membawa satu buah buku di tangannya. "Eomo, bukankah itu Hoseok dari kelas ..... ?"
"Eh, iya. Wah, samperin yuk! Dia ngapai coba di sini. Duh, gantengnya," ujar Hyera.
"Eh, iya banget dia mau nyapa cewek kek kau. Coba nyadar diri deh. Selera dia pasti tinggi, kek Minah." Gadis ini mengakui dirinya sendiri, membuat kedua temannya yang lain ingin muntah mendengar bualannya.
Setelah cukup lama berkabung pada rasa was-was, Hoseok akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke kelas. Iris cokelat-nya menelisik sekitar tapi tak ditemukan sosok yang dicarinya. "Sial, padahal tadi di kantin juga nggak ada."
Hoseok menahan salah seorang yang akan keluar kelas. Bertanya keberadaan pemuda aneh yang dicarinya. "Emm, boleh bertanya sedikit?"
"Ya, ada apa ya?"
"Mmm apa kau tau di mana cowok dengan karakter aneh dan introvert? Dia kudengar murid baru di kelas ini."
"Ah Yoo---" Hoseok terlihat menunggu kelanjutan ucapan pemuda manis di depannya. "Ah, maksudku kau mencari pria yang aneh, pemalu, dan tertutup itu, ya? Sampai kapan dare-nya akan berlaku?" Hoseok mendelik. Darimana pemuda itu tau kalau Hoseok sedang menjalani dare dari teman-temannya.
Melihat Hoseok yang tercenung seperti itu membuat pemuda manis di depannya malah terkekeh gemas. "Bukankah tadi teman se-angkatanmu yang teriak kencang sekali?"
Hoseok pun menepuk jidatnya mengingat memori beberapa jam lalu di kantin sekolah. Di mana Namjoon teriak dengan menyuruh semua murid yang tau nama anak baru itu untuk diam. Hoseok sedang menjalani masa tantangan.
Hoseok yang tersadar hanya bisa tertawa kikuk seraya menggaruk tengkuk yang tak gatal. "Mau aku bantu, tidak? Tapi ada syaratnya."
"Apa itu?"
"Traktir aku makan udon."
"Oh, hanya udon?" -Hoseok.
Pemuda manis ini tersenyum seringai. "Lalu apa mau yang lebih mahal?"
"Eh, enggak, enggak. Iya, baiklah, udon saja, aku setuju."
Pemuda itu mengulurkan tangannya seraya berucap. "Jimin. Park Jimin." Hoseok meraih tangan itu dan menjabatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jung Hos--"
"Aku sudah tau. Namamu begitu terkenal di sekolah ini," sahut pemuda manis bernama Jimin.
Hoseok tersenyum malu. "Apa aku se-terkenal itu?"
Jimin hanya membalas dengan anggukan seraya mengajak Hoseok mengobrol sambil berjalan. "Siapa yang tidak mengenal komplotan cowok tampan yang multitalent, coba? Bahkan banyak cowok-cewek yang mengagumimu." Hoseok jadi malu mendengar pengakuan itu.