Chapter 6. Pertemanan

246 19 0
                                    

🔸Unconditionaly Lope🔸


Happy Reading
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
"Yuuhuuu!"

Sorakan gembira memenuhi koridor. Diteriakkan oleh sosok pemuda pemilik tawa secerah mentari. Gurat merona di tulang pipinya membuktikan bahwa kegembiraan sedang mujur menghampirinya.

"Oh, ayolah. Hanya karena diterima kau jadi segila ini?" tegur Seokjin.

"Seokjin!" Hoseok memeluk pria tinggi itu dan melompat-lompat kegirangan.

"Ahh, Hobi, aku makan banyak tadi jangan ajak aku mutar-mutar dan lompat-lompat. Yang ada aku bisa muntah."

"Aku benar-benar bisa gila. Serius dia menerimaku, 'kan? Iya 'kan?"

"Hobi-ya, harus bagaimana lagi untuk membuatmu waras, huh?! Kami saksinya, kami dengar saat Yoongi mengatakan mau menjadi pacarmu," jawab Namjoon.

"Ouh yes!"

Teriaknya bahagia. Rasanya tidak sia-sia mengejar selama seminggu. "Tidak kusangka kau bakal nyikung, Hobi-ssi," ketus Seokjin.

"Eh, tumben formal ngomongnya?" ujar Namjoon kaget.

"Wahh! Apa sih yang enggak buat orang se-imut Yoongi? Bahkan yang normal bisa menyikung," sahut Hoseok.

"Iya, contohnya saja Seokjin-ssi, iya 'kan?" timpal Namjoon membuat Seokjin tercenung.

"Kau 'kan juga penggemar Yoongi saat pertama kali masuk. Terpukau pada pesona cowok itu."

"Ah, kau bisa aja, Namjoon-ah. Tapi iya sih, hehe."

"Huh! Awas aja kalau coba rebut Yoongi dariku, pertemanan kita akan berakhir!" ancam Hoseok sedikit bercanda tapi juga bukan main-main.

"Woh! Jadi lebih mentingi pacar nih daripada temen? Wah, Jung Hoseok." Seokjin amat terperangah.

"Bukan begitu. Kalau rebut kekasih orang, biasanya toleransi akan tersingkirkan." Namjoon terkekh melihat kegaduhan kecil itu.

*

*

*

Istirahat ke dua.....

Jung sudah tiba dan langsung nyelonong tanpa beban sama sekali. Seruannya membuat banyak pasang mata terkejut dan terheran. Pada siapa kata 'sayang' itu dilontarkan oleh pria tampan, Jung Hoseok.

"Yoongi sayang, makan di kantin yuk? Bareng temanku, sekalian kenalan sama Taehyung."

Semua tercengang, bahkan termasuk Jimin. Seorang siswa mendatangi meja Yoongi karena rasa penasarannya. "Hoseok-ssi? Kau dari kelas 11-A, bukan?"

"Iya, ada apa?"

"Bukankah kau normal?"

"Kenapa? Nggak suka jika aku berubah orientasi?" Pemuda itu terlihat syok.

"Waktu itu kau menolakku. Lalu sekarang saat si aneh ini muncul kau malah memilih dia?" ujar pemuda bernama lengkap Lee Habin.

"Kau nggak memikat. Sadar dirilah dan jangan usil sama pacarku." Hoseok tau pemuda itu punya niat jahat, dapat dilihat dari wajahnya yang iri dan pendendam dengan mengungkit masa lalu.

"Ayo, Sayang." Hoseok menggenggam tangan Yoongi.

Habin menahan dada Hoseok. "Itu nggak adil, Hoseok-ssi. Dulu waktu aku mengungkapkan perasaanku kau bilang kau bukan gay. Lalu sekarang tiba-tiba berubah, bukankah ini namanya curang?"

Unconditionally Lope [HOPEGA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang