Chapter 5. Hari kembali ke sekolah dan mendapat teman

226 22 0
                                    

🔸Unconditionaly Lope🔸


Happy Reading
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Seminggu berlalu tanpa dirasa dan Hoseok kehilangan Yoongi selama seminggu. Jimin juga seperti sudah tidak mengenalnya. Wajah Hoseok langsung lesu seperti tanpa gairah sama sekali.

"Udahlah, ayo main game aja. One by one?" ajak Taehyung.

"Aku nggak mood."

"Main basket aja yuk!" ajak Namjoon dan diangguki oleh Hoseok.

"Yauda yuk. Cusss...." sambung Taehyung dan keempat cogan itu pergi ke gedung olahraga. Di mana di sana biasanya dipakai untuk turnamen antar kelas untuk lomba basket, voli, tenis raket, dan badminton.

*****

Yoongi mulai merasa bosan dengan kamarnya. Tapi ia juga tak bisa ke mana-mana. Bahkan hari ini mentari begitu terik. Kulitnya yang seperti terbakar baru saja pulih setelah perobatan khusus. Syukurlah orang tua Yoongi orang yang berkecukupan bahkan berlebih, sehingga untuk biaya perobatan, meski mahal tidak akan membuat Yoongi sampai menderita.

Menonton video dan televisi terkadang menjadi membosankan dan membuat Yoongi iri pada mereka yang bisa dengan bebas keluar di siang hari tanpa takut sedikitpun.

Ceklek!

"Yoon, masih marah sama Appa?"

Yoongi hanya diam mengutak-atik ponselnya. Dengan guling sebagai penahan dagunya, di mana bibir tipis itu mengerucut panjang. Ayah Min masuk dan duduk di bibir ranjang, sangat gemas melihat anak semata wayangnya tersebut.

"Yoon, beli makanan yuk, ke supermarket?" Mata Yoongi langsung membola.

"Haa, serius?"

"Iya. Ayo ganti pakaianmu dan jangan lupa pakai pakaian tertutup. Nanti kalau sudah di supermarket baru bisa bebas." Dengan penuh semangat Yoongi mengangguk.

*

Di supermarket, Yoongi sangat kagum. Ini baru terjadi selama 18 tahun ia hidup. Ayah Min mengajak Yoongi ke supermarket setelah biasanya mengekang pemuda pucat nan manis ini. Dan sebenarnya ini juga kali pertama Tuan Min pergi ke supermarket bersama Yoongi. Mereka mengambil troli untuk mulai membeli kebutuhan.

Yoongi terus saja membututi sang ayah dengan raut terheran-heran melihat satu manusia yang mendorong troli untuk mereka. Dari penampilan seperti seorang pengawal tapi tadi dia yang menyupir mobil mereka. Yoongi yang penasaran pun menyeru pelan untuk bertanya pada sang ayah.

"Pa, itu siapa?"

"Oh, Appa belum kenalin ya? Dia supir serta bodyguard baru kita."

"Lalu, Chan-Hyung?"

"Kan udah Appa pecat. Buat apa lagi dia digunakan kalau tidak bisa jaga kamu, hm?"

"Tapi, Pa---"

"Tidak ada tapi-tapi. Namanya Im Juna." (임 준아)

"Annyeong haseyo, Tuan Muda. Senang bisa bekerja untuk Anda," sapa Juna dengan ramah. Yoongi hanya membalas dengan senyuman singkat dan kembali pada raut yang datar tanpa ekspresi apa-apa. Yoongi akan selalu begitu pada orang asing. Padahal dia dan Chanyeol belum lama akrab setelah 4 tahun Chanyeol bekerja menjadi penjaganya. Dan yang ini sepertinya akan butuh waktu lagi untuk bisa akrab.

******

Hari Yoongi kembali ke sekolah. Jimin menghampiri meja Yoongi dan dengan berani membuka suara untuk bertanya keadaan pemuda itu. "Kau baik-baik aja, Yoongi? Semalam itu kau kenapa?" Yoongi tak menjawab dan hanya diam.

Unconditionally Lope [HOPEGA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang