Unconditionally Lope [HOPEGA] END

Chapter 13. Kelucuan keluarga Min dan masa lalu keluarga Jung

🔸Unconditionaly Lope🔸

Happy Reading
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Flashback on.

"Ayah, jika memang kesepian, ayah bisa menikah lagi. Setidaknya biar ada yang merawat ayah dan Hoseok," usul Dawon.

"Enggak, Nak. Ayah masih bisa merawat diri ayah dan Hoseok."

"Oh ya? Terus mau ngantar Hoseok sekolah dengan celemek itu?" Pria dewasa ini melirik dirinya dan sadar bahwa apa yang anak perempuannya itu katakan benar. Segera ia melepaskan dan tersenyum canggung.

"Ayah, makanannya asin, hueekk! Nggak enak."

Padahal hanya telur dadar, tapi laporan Hoseok membuat sang ayah khawatir. "Iya, iya, ayah taruh garamnya kebanyakan ya?"

Hoseok kecil mengangguk. "Kau manis sekali seperti ibu."

Cup!

Hoseok mendapat kecupan di pipinya dan sang ayah memakaikan baju sekolahnya. "Tunggu di sini, ayah akan bawakan bekal."

Dawon menemani Hoseok di meja makan dan meledek adik kecilnya. "Dasar manja. Kau bisa pake baju sendiri. Kenapa masih suka telanjang dateng ke meja makan, huh!"

"Noona iri ya, wlee!" Hoseok menjulurkan lidahnya.

"Seoki-ya! Kau nggak mau punya ibu baru?" Hoseok tercenung.

"Yak, mintalah ibu baru pada ayah. Biar ada yang ngurus kau dan bisa masak dengan baik. Nggak keasinan lagi."

Brak!

Dawon dan Hoseok terkejut. Seseorang telah muncul dengan raut muka yang marah. "Jung Dawon!" bentaknya.

"Ayah tidak mengajarkanmu untuk menghasut adikmu seperti tadi!"

"Ayah, udahlah. Apa yang Dawon bilang itu benar."

"Cukup! Kau belum berumah-tangga dan belum mengenal cinta, jadi bisa berkata seperti itu!"

"Ayah, menikah lagi bukan untuk terikat pada cinta. Ayah juga harus memikirkan masa depan Hoseok. Dia masih kecil dan perlu kasih sayang ibu!"

"Ada kau sebagai kakaknya. Itu udah lebih dari cukup!"

Pertikaian ayah dan anak itu membuat Hoseok bingung serta takut. Pasalnya ini belum pernah terjadi dan perdebatan ini begitu sengit sampai tidak ada yang mau mengalah sama sekali.

"Kasih sayang kakak berbeda dengan ibu. Lagipula jika ada seorang ibu Hoseok akan terurus. Sampai kapan ayah akan bolos kerja di jam 10 demi menjemput Hoseok? Ayah harus bekerja untuk mencari uang. Sekolahku bahkan masih nunggak dua bulan!" Nada Dawon semakin meninggi.

"Ayah akan berikan. Kau tidak perlu takut---"

"Bagaimana aku nggak takut? Guru mengancam jika bulan ini tidak lunas maka aku akan diskors, apa ayah tau itu?"

"Tapi---"

"Carilah ibu yang bisa mengurus Hoseok dan jangan membebani diri ayah sendiri! Kami masih butuh ibu!"

Plak!

Hoseok ikut terkejut saat suara tamparan itu begitu menggema. Ayah Jung tak lagi bisa menahan dirinya. Tapi setelah itu terjadi, penyesalan tak terelakkan datang menghampiri. "Maafkan ayah, Dawon."

Gadis itu menolak sentuhan sang ayah. "Dawon, mengertilah apa alasan ayah ini untuk kebaikan kalian. Ayah tidak bisa bayangkan jika nanti ayah akan bisa menemukan ibu yang pantas dan mau menjaga kalian."

"Kau tau 'kan? Banyak berita beredar tentang kekejaman ibu tiri? Ayah takut, Dawon. Ayah takut kalian jadi pelampiasan nanti. Ayah punya alasan untuk itu, tolong jangan paksakan kemauanmu pada ayah."