My Precious Luna

Bagian 34. [Who?]

•H a p p y R e a d i n g•
Jangan lupa bantu vote&comment^^
•
•
•

Pembahasan Arumi bersama presiden Rusia berjalan dengan mulus, Arumi juga sudah menceritakan posisi Gavin yang dalam pengaruh sihir saat kejadian itu.

Presiden memerintahkan bawahannya untuk mengecek seluruh cctv yang ada disetiap jalanan tempat Seline menyerang, jika ada terlihat Gavin membunuh manusia maka Gavin akan tetap dijatuhi hukuman penjara.

Gavin pun setuju akan hal itu, dari pada hukuman mati, ia lebih memilih untuk dipenjara.

Arumi pun setuju dengan pembangunan tembok beton untuk perbatasan hutan terlarang itu, tembok itu langsung dibangun setelah acara pertemuan mereka selesai. Kini mereka telah kembali ketempat mereka masing-masing.

•

Noah dan Arumi kini berada di kandang kuda istana, selama tinggal di Lightmoon Pack, Arumi sama sekali belum menginjakkan kakinya ditempat kuda-kuda ini berada.

"Kau bisa menunggangi kuda?" Tanya Noah.

"Tidak...ayah selalu melarang"

"Kenapa?"

"Takut aku jatuh...lucu kan? Dia melatihku bermain pedang dan bergulat, tapi tidak mengizinkan aku menunggangi kuda." sahut Arumi dengan bibir yang sedikit ia tekuk.

Noah hanya tertawa menanggapi hal itu. Ia langsung mengeluarkan salah satu kuda besar berwarna hitam, tanpa aba-aba ia menggendong Arumi untuk menaiki kuda tersebut.

"Cepat naik kau berat" protes Noah.

Arumi langsung meraih punggung kuda itu dan memposisikan dirinya dengan nyaman diatas kuda tersebut, "Noah aku tidak bisa" ucapnya.

Noah pun langsung menaiki kuda tersebut, "aku dibelakang mu" bisik Noah ditelinga Arumi.

Mereka meninggalkan istana dan berkeliling dengan kuda itu, Noah menyusuri setiap hutan, air terjun, ladang dan segala hal yang ada dalam teritori pack nya.

Mereka berhenti di atas tebing yang tidak terlalu tinggi, dibawah tebing itu adalah salah satu danau yang sangat luas, Arumi menatap danau itu dengan mulut yang menganga 'O'

Noah turun dari atas kuda terlebih dahulu, lalu disusul oleh Arumi. Mereka duduk dipinggir tebing bersama.

"Ini laut?" Tanyanya

Noah terkekeh, "bukan sayang...ini danau terbesar disini. Apa kau belum pernah kesini?"

Arumi menggeleng, ia merasa hidupnya terlalu singkat karena kejadian itu untuk mengeksplor dunia immortal bersama kakaknya.

Melihat perubahan wajah Arumi yang menjadi murung, Noah memeluknya dari belakang dan ingin mengalihkan suasana.

"Ini danau perbatasan, disebrang sana ada pack milik salah satu Alpha juga. Tapi aku tidak pernah kesana dan tidak pernah bertemu dengan Alpha itu."

"Aku dengar pack itu memang diasingkan sejak dulu karna pack itu selalu melanggar hukum alam yang sudah diterapkan oleh dewi bulan." Tambahnya.