"Menurutmu tak apa-apa meninggalkan mereka berdua begitu saja?"
Daniel melirik ke arah Ron yang memandangi pintu keluar koridor kamar anak laki-laki dengan resah. Pemuda itu kelihatannya khawatir sekali meninggalkan Harry dan Melody berdua saja untuk bicara di ruang rekreasi. Tetapi dia juga tak bisa apa-apa karena hal ini sudah didiskusikan, dan Harry sendiri yang memintanya.
"Tentu saja tak apa-apa," kata Daniel santai sembari melangkahkan kakinya menuju kamar laki-laki kelas tiga, "mau bagaimana pun juga mereka itu keluarga, dan mereka tahu apa yang harus dilakukan. Tak perlu khawatir."
"Hm..." gumam Ron, masih saja khawatir.
"Jangan begitu," kata Daniel, melirik ke arah Ron lagi, "percayailah mereka."
Mendengar itu, Ron sadar bahwa Daniel baru saja menyindir bahwa Ron tak percaya Harry dan Melody dapat bicara dengan diri mereka sendiri lalu berdamai. Pikiran ini membuat Ron malu, jadi ia buru-buru mengalihkan pandangan dari pintu, kemudian mengikuti Daniel.
"Kau dan Melody ke mana saja tadi? Lama sekali baru kembali ke sini." Tanya Ron.
"Aku menemukannya menangis sendirian di menara astronomi," jawab Daniel, "setelah bicara sebentar, kami pergi makan ke dapur karena Melody tidak ingin ke Aula Besar atau ke asrama."
"Oh..." gumam Ron, mengangguk mengerti.
Daniel pun membuka pintu kamar anak laki-laki kelas tiga, dan dengan riang menyapa, "Pierre~ aku bawa makanan!"
Pierre sedang duduk di tepi tempat tidurnya, membaca sebuah buku dengan serius. Sementara itu tiga kelambu teman seangkatan mereka yang lain tertutup, mungkin pemiliknya sudah tidur. Pierre mendongak, menatap Daniel dan Ron selama beberapa saat, kemudian menutup bukunya dan meletakannya di atas nakas di samping tempat tidurnya.
"Kau bawa makanan?" Pierre mengulangi.
Daniel mengangguk lalu duduk di atas karpet di tengah ruangan, dan meletakkan kotak makanan yang dibawanya di atas karpet.
"Dobby dan beberapa peri rumah lain menyiapkan banyak makanan untuk kami, karena tidak habis, aku dan Melody membawanya ke asrama." Kata Daniel sembari membuka tutup kotak.
"Oh, kalian sudah bertemu dengan Dobby?" tanya Ron, terkejut. Ia mengambil tempat duduk di sisi kiri Daniel.
"Dobby? Peri rumah yang Melody ceritakan itu?" tanya Pierre kebingungan sembari duduk di seberang Daniel.
Daniel menganggukkan kepalanya lagi, kemudian ia pun menceritakan mengenai pertemuannya dengan Dobby dan apa saja yang mereka bicarakan, termasuk tentang Winky.
"Kami juga bertemu dengan mereka beberapa minggu yang lalu," kata Ron setelah Daniel selesai bercerita, "kacau benar si Winky itu."
"Kelihatannya dia masih sedih karena dipecat Mr Crouch." Kata Daniel.
"Yah... kebanyakan peri rumah seperti itu, butuh waktu lama untuk mereka melupakan tuan lama mereka." Kata Pierre sembari memotong roti dengan tangannya.
"Itulah kenapa ibuku tidak mau mempekerjakan peri rumah... kasihan." Kata Daniel.
"Ngomong-ngomong," kata Pierre, masih memotong-motong roti ke dalam potongan kecil, "sekarang di mana Melody dan Harry?"
"Di ruang rekreasi. Mereka seharusnya sedang bicara mengungkapkan semuanya sekarang." Jawab Daniel.
"Kuharap tak ada masalah lagi setelah ini..." gumam Ron, mengambil satu paha ayam goreng. "Aku tidak tahu selama ini Melody merasa seperti itu... aku harus minta maaf lagi padanya setelah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Potter and the Goblet of Fire
FanficMenginjak tahun ketiganya di Hogwarts, Melody dan teman-teman dihadapkan dengan Turnamen Triwizard. Secara tak terduga, Harry yang belum menginjak usia 17 tahun pun terpilih menjadi peserta keempat dalam turnamen tersebut dan menyebabkan kegegeran. ...