Kemunculan pengumuman di Aula Depan membawa dampak yang nyata pada para penghuni kastil. Selama minggu berikutnya, tampaknya hanya ada satu topik pembicaraan yaitu Turnamen Triwizard. Desas-desus menyebar dari satu anak ke anak yang lain seperti kuman menular: siapa saja yang akan mencoba menjadi juara Hogwarts, turnamen ini akan meliputi apa saja, bagaimana murid-murid Beauxbatons dan Durmstrang berbeda dari mereka.
Kastil juga dibersihkan menyeluruh secara ekstra. Beberapa lukisan sangat kotor telah disikat, membuat objek lukisannya tidak senang. Mereka duduk bergerombol pada pigura-pigura mereka, menggerundel marah dan berjengit ketika meraba wajah mereka yang jadi merah jambu dan peka. Baju-baju zirah mendadak berkilauan dan bergerak tanpa derit. Dan Argus Filch, si penjaga sekolah, bersikap luar biasa galak kepada siapa saja yang lupa menggosok sepatunya pada keset, sampai ada dua anak perempuan kelas satu yang histeris saking takutnya.
Ketika Melody, Chere, dan Ginny turun untuk sarapan pagi tanggal tiga puluh Oktober, ternyata Aula Besar telah didekorasi dalam semalam. Panji-panji sutra raksasa tergantung pada dinding, masing-masing mewakili asrama Hogwarts: merah dengan singa emas untuk Gryffindor, biru dengan elang perunggu untuk Ravenclaw, kuning dengan musang hitam untuk Hufflepuff, dan hijau dengan ular perak untuk Slytherin. Di belakang meja guru terpampang panji-panji yang paling besar, menampilkan keempat lambang Hogwarts: singa, elang, musang, dan ular, berkumpul mengelilingi huruf H besar.
Melody, Chere, dan Ginny menghampiri meja Gryffindor di mana Harry dan Ron sedang sarapan sembari membaca surat di tangan Harry, sementara Hermione berdiskusi sengit dengan Claire Dippet, Richard Payne, dan Pierre mengenai S.P.E.W, dan Daniel di dekat mereka mendengarkan sembari tersenyum-senyum geli.
Ketika ia duduk, Melody mendengar Pierre tengah menjelaskan sesuatu tentang peri rumah tidak butuh tongkat sihir sebab mereka punya sihir-sihir istimewa yang terkadang tak bisa dilakukan penyihir. Claire mendukung penjelasan itu dengan menerangkan kenapa hanya penyihir yang boleh memakai tongkat sihir. Dan Hermione, kendati tampaknya tidak suka dengan fakta ini, mendengarkan dengan serius.
Walaupun kawan-kawannya tidak antusias, ini tidak memudarkan tekad Hermione untuk mengejar keadilan bagi peri rumah. Memang Melody dan yang lain telah membayar dua Sickle untuk lencana S.P.E.W., tetapi mereka membelinya hanya supaya Hermione diam. Tapi rupanya Sickle mereka terbuang sia-sia sebab Hermione semakin gencar. Dia menggerecoki mereka sejak saat itu. Mula-mula menyuruh mereka memakai lencana itu—Melody akhirnya menyematkan lencana tersebut di tasnya, berikutnya menyuruh mereka membujuk teman-teman yang lain—Melody membujuk Luna dan untungnya dia mau jika hanya memakai lencana, dan Hermione juga berkeliling ruang rekreasi Gryffindor setiap malam, menyudutkan anak-anak dan mengguncang kaleng pengumpulan uang di bawah hidung mereka.
"Kau sadar bahwa sepraimu diganti, perapianmu dinyalakan, kelasmu dibersihkan, dan makananmu dimasak oleh serombongan makhluk gaib yang tidak dibayar dan diperbudak?" katanya galak dan tiada hentinya.
Beberapa anak, seperti Neville, membayar hanya untuk menghentikan Hermione mendelik padanya. Beberapa tampaknya agak tertarik pada apa yang disampaikannya, tetapi enggan mengambil bagian aktif dalam kampanye. Banyak yang menganggap semua itu cuma lelucon.
Anak seperti Claire, Richard, dan Pierre-lah yang aktif berdiskusi dengan Hermione. Meskipun kebanyakan membantah beberapa riset yang Hermione lakukan. Tetapi Hermione sepertinya tidak keberatan, ia malah menganggap ini sebagai bukti bahwa masih ada orang yang memang peduli kepada kampanye dan peri rumah.
"Aku dapat surat dari Sirius." Kata Harry, mengulurkan surat di tangannya pada Melody saat gadis itu menarik sepiring sarapan ke arahnya.
"Oh? Apa katanya?" tanya Melody sembari mengambil surat itu dan membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Potter and the Goblet of Fire
Fiksi PenggemarMenginjak tahun ketiganya di Hogwarts, Melody dan teman-teman dihadapkan dengan Turnamen Triwizard. Secara tak terduga, Harry yang belum menginjak usia 17 tahun pun terpilih menjadi peserta keempat dalam turnamen tersebut dan menyebabkan kegegeran. ...