Ga-On menemukan banyak foto yang terlihat seperti dirinya. Dia bertambah bingung mengapa ada wajah seseorang bisa semirip itu. Pembantu Yo-Han lalu mendekat dan berkata bahwa itulah pemilik semua aset rumah dan harta keluarga ini bukan Kang Yo-Han.
Kim Ga-On bertanya, kemana keberadaan orang itu sekarang. Pembantu rumah itu menjawab bahwa tuan rumah asli ini sudah meninggal sejak lama ketika ada kecelakaan di gereja dulu. Pembantu tu berkata lagi bisa saja Kang Yo-Han yang melakukannya karena ingin merebut kekuasaan dan harta di rumah ini makanya menyingkirkan pemilik sebenarnya.
Flashback ke masalalu
Terlihat seorang bayi menangis kencang di sebuah gereja dekat rumah mereka, namun tuan besar dari rumah itu tidak peduli dan hanya meninggalkannya. Namun, datang seorang anak kecil berusia 7 tahunan mendatanginya. Ia sangat kasihan dengan bayi itu dan berusaha untuk merawatnya hingga besar. Anak kecil itu bernama Isaac, iya orang yang begitu mirip dengan Ga-On
Setelah Ga-On beranjak remaja, kehidupannya sangat begitu pahit, dia selalu diperlakukan kasar oleh ayahnya, dipukul dan dicaci maki. Hanya Isaac lah yang slalu membelanya.
Ketika Yo-Han diberi hukuman dan di sekap hanya dia yang selalu mengantarkan makanan dan buku-buku agar adiknya tidak ketinggalan pelajaran. Masih tidak diketahui alasannya mengapa Yo-Han begitu dibenci ayahnya sendiri. Setia hari ayahnya selalu berkata Yo-Han adalah pembawa bencana besar dan akan merusak keluarganya.
Masa kecil yang cukup tragis.
Pembantu itu berhenti bercerita dan pamit untuk ke dapur lagi. Ga-On masih membelai dan melihat foto-foto keluarga itu karena masih penasaran dengan latar belakang Kang Yo-Han.
Elijah mendatangi Ga-On dengan sangat marah, ia memutar dan mengerjakan kursi rodanya begitu cepat. Ia marah karena kamar ayahnya diotak-atik oleh pendatang asing yng bahkan tidak ada hubungan sama-sekali. Atau bisa saja dia kesal karena mukanya begitu mirip dengan sang Ayah. "Pergi! Enyahlah!" Elijah melempar semua barang kepada Ga-On sehingga dia pergi meninggalkan Elijah.
Besoknya karena merasa bersalah dengan Elijah, Ga-On membuatkannya dua potong roti panggang, pada awalnya Elijah mengira itu adalah buatan pembantunya, namun ia terkejut dan bercampur malu karena baru tahu Ga-On yang membuatnya. Elijah pergi meninggalkan dapur dengan cepat karena terlanjur berkata makanan itu sangat enak.
Ga-On sepertinya sudah nyaman berada di rumah Yo-Han dia rebahan dengan tenangnya sembari memejamkan mata, namun istirahatnya kembali terganggu dengan keberadaan Kang Yo-Han yang masuk tanpa mengetuk pintu, tentu saja. Inikan rumahnya.
"Nanti malam ikut saya," ujar Yo-Han berdiri sambil menatap Ga-On yang pura-pura tertidur. "Saya ingin mengajak anda ke suatu tempat," ujarnya lagi.
Ga-On pura-pura terbangun. Lalu berkata, "Kemana?"
Kang Yo-Han tidak berkata apa-apa. Ia hanya keluar dari kamar dan Ga-On disuruh mengikutinya.
Kang Yo-Han meminjamkan jas dan bajunya untuk acara tersebut. Tidak lupa sebuah jam mahal merek Rolex juga dipinjamkannya sebagai aksesoris. Ga-On masih tidak berganti baju, dia malu melakukan itu ketika dilihat orang.
"Apakah kau mau saya mendadanimu?"
"Tidak."
"Lalu apa? Oh." Yo-Han langsung peka dan beranjak keluar dari ruang ganti.
Ga-On mulai membuka bajunya, lalu terlihatlah dada bidangnya dengan perban yang masih melekat ditubuhnya, seperti yang terlihat luka sudah mulai mengering. Kang Yo-Han ternyata belum meninggalkan tempat itu dan menatap punggung Ga-On sembari berkata,"Sepertinya sudah mulai sembuh."
Ga-On terkejut mendengar suara Yo-Han yang ternyata masih berdiri di sana.
Tidak lama kemudian, Ga-On keluar dengan stelan jas putih. Yo-Han membantu merapikan bajunya terutama dibagian dada, ia menyentuh kerah Ga-On dengan sangat lembut. Jantung Ga-On mulai berdetak kencang seperti biasanya. Hari ini dia juga mengunakan parfum yang sering dipakai Yo-Han.
Aromanya melekat ditubuhku seperti dipeluk dia.
"Anda banyak melamun." Kang Yo-Han menyadarkan Ga-On seketika.
Mereka lalu memilih mobil untuk berangkat dan Ga-On lah yang disuruh membawa mobil tersebut, Ga-On terlihat senang karena mobil yang dibawanya itu sangatlah mahal.
Kedatangan mereka disambut oleh pelayan restoran tersebut. Kang Yo-Han disambut meriah oleh para pejabat dan Ga-On ditarik oleh kumpulan para ibu-ibu yang terpesona dengan ketampanan pemuda itu. Karena masih sangat polos Ga-On bingung harus berbuat apa dia hanya mengiyakan semua permintaan para ibu-ibu pejabat termasuk ikut berfoto selfi dengan mereka.
"Hakim Kim, kamu sangat muda, tetapi jaket ini teelihat sedikit tua untuk dipakai olehmu. Saya lepaskan ya?" tanya seorang ibu pejabat lalu disetujui oleh ibu yang lain.
Sebelum hal itu terjadi. Kang Yo-Han melihat kearah Kim Ga-On dikerumuni oleh ibu-ibu persis seperti kumpulan harimau betina yang siap memangsa rusa muda.
Rusaku ....
Kang Yo-Han mendekat lalu menarik Ga-On meninggalkan para ibu-ibu itu. "Saya bukan anak kecil, berhentilah seolah-olah menjadi waliku," tegas Ga-On melepaskan pegangan tangan Yo-Han ke lengannya.
"Anda memang masih kecil, tidak tahu apa-apa. Tetap lah di dekatku, kalau tidak aku akan memakanmu."
Ga-On langsung berubah ekspresi menjadi datar, dia juga ingin berbaur dengan orang-orang.
Sun-Ah melihat Ga-On dari kejauhan dan ingin mendekatinya. Ia ingin menanyakan sesuatu yang sangat penting.
"Hakim Kim Ga-On, bukan?" tanyanya sebagai basa-basi.
"Iya saya."
"Saya Jung Sun-Ah. Sekretaris dari yayasan milik Seo Jung Hak. Salam kenal," katanya lagi sembari tersenyum.
"Salam kenal juga," jawab Ga-On menunduk hormat.
"Saya hanya bertanya-tanya."
"Bertanya-tanya kenapa?" Ga-On bingung dengan perkataan Sun-Ah.
"Pada waktu Tuan Isaac masih hidup, keluarga mereka memberikan donasi yang cukup besar ke yayasan kami, namun ketika terjadi sebuah tragedi kecelakaan dimana gereja terbakar yang menyebabkan Tuan Isacc meninggal sepertinya Hakim Kang Yo-Han membatalkan donasi kepada yayasan kami? Mengapa seperti itu?"
Ga-On mendengar pertanyaan itu makin tambah bingung dan mengira yang aneh-aneh. Ia langsung menoleh ke arah Yo-Han yang sedang tertawa dengan para pejabat lainnya. Raut wajahnya semakin kesal dan terlihat ingin marah.
Apakah kau memang benar-benar monster. Sehingga pembantu bahkan rekan kerjamu berkata seperti kau tidak berperikemanusiaan sama sekali? Apakah perkataan mereka memang benar. Kau seperti itu, budak dunia yang haus dengan kekuatan?
Mereka berada di acara inti yaitu acara makan malam, Ga-On duduk di samping Yo-Han dengan muka yang datar. Dia tidak fokus dalam acara itu, yang dipikirkannya adalah Yo-Han membunuh abangnya sendiri dan membakar gereja demi uang.
Semua pejabat makan dengan gembira, mereka bersulang dengan satu sama lain, mereka terlihat seperti pasukan harimau dan singa yang memangsa hewan lemah disekelilingnya.
Rupanya kehidupan orang kaya seperti ini, budak dunia dan budak uang.
-BERSAMBUNG-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Jugde( 악마판사) Fanfiction✔
FanfictionSebuah pengadilan yang dipimpin oleh hakim bijaksana, tetapi sedikit berwatak keras. Dia melakukan cara apapun untuk menghukum orang yang melakukan kriminal. Namun, dibalik semua itu ada tujuan tersirat beliau untuk membalas dendam pada para pejabat...