19. Perangkap

798 58 0
                                    

Ternyata sesuai dugaan wabah itu adalah rekayasa Sun-Ah untuk memancing Ga-On keluar. Wanita itu sangat puas dengan keadaan Yo-Han sekarang.

Sementara, anak buah Yo-Han yang digantung dengan rantai akhirnya mati karena dijatuhkan, Yo-Han sangat emosi dan berteriak kencang kepada Sun-Ah. Dia hendak mendekat untuk membunuhnya, tetapi kalah cepat.

Yo-Han ditembak bahunya oleh anak buah Sun-Ah terlebih dahulu, ketua hakim itu sedikit melemah dan mulai tersungkur menahan sakitnya peluru panas di bahunya.

Sun-Ah menunjukan rekaman Ga-On yang sedang dikejar oleh para preman yang diupah Sun-Ah, ditambah dengan ketua preman yang mereka sidang kemarin dengan tujuan balas dendam kepada hakim-hakim itu. Ga-On sedang dalam bahaya.

"Sun-Ah! Apa tujuanmu membuat mereka semua terbunuh? Bunuh saja aku!" Kang Yo-Hab berteriak mengeluarkan segala amarahnya, dia sedikit tidak berdaya sekarang. Penglihatannya mulai buram.

"Aku akan membuatmu hidup dalam kesepian, aku akan membunuh orang-orang terdekatmu termasuk Ga-On dan Elijah," Sun-Ah tersenyum licik.

"Jangan pernah sentuh mereka, jika kau ingin hidup!" Yo-Han berteriak dengan sekuat tenaga. Sepertinya dia akan pingsan.

Sun-Ah langsung terkekeh dan meninggalkan Yo-Han yang sedang sekarat.

Seketika Yo-Han terduduk, dia mengerakkan tubuhnya dengan bantuan kaki sambil melihat anak buahnya yang telah mati di lantai bawah. Yo-Han meraih hpnya dan segera menelpon Soo-Hyun untuk menolong Ga-On yang dikejar preman.

Soo-Hyun langsung bergegas menolong Ga-On setelah mendapatkan telepon dari Yo-Han.

Dalam hitungan detik, Yo-Han langsung jatuh pingsan.

Sementara di tempat lain, Ga-On menolong orang-orang yang dirazia petugas, dia masih tidak mengetahui bahwa itu adalah akal-akalan Sun-Ah saja. Dia dikejar oleh para preman sampai ke ujung tempat yang tidak ada jalan keluarnya. Ga-On dikeroyok massal oleh para preman itu.

Dia mendapatkan luka dibahunya, untung saja Soo-Hyun cepat datang ke tempat tersebut dan langsung membawa pergi dari tempat itu.

Kemudian Soo-Hyun mengantarkan Ga-On ke rumahnya sembari mengobati luka hakim pendamping itu. Ga-On menatap Soo-Hyun dengan wajah yang pasrah.

"Kau harus meninggalkan Yo-Han, jika tidak kau akan mati," ucap Soo-Hyun sambil mengenakan perban ke baju dan perut Ga-On.

Ga-On tetap tidak bersuara.

"Berhenti menempatkan dirimu dalam bahaya, Ga-On. Tolong berhenti merusak dirimu."

"Tapi Soo-Hyun?"

"Aku mohon," ucap Soo-Hyun memujuk Ga-On dengan tulus.

Kau tidak mengerti Soo-Hyun, aku dengan Yo-Han sebenarnya lebih dari itu.

Kim Ga-On hanya bisa berucap dalam hati, untuk saat ini sepertinya dia harus tetap menyembunyikan  hubungannya dengan Yo-Han kepada Soo-Hyun.

"Sudahlah, aku ingin pergi keluar lagi untuk menangkap para preman itu. Kamu jangan keluar," tegas Soo-Hyun langsung mengambil kunci mobil dan borgol.

**

Yo-Han sudah tersadar. Beberapa anak buahnya yang lain telah menolongnya, bahunya sudah diperban. Pandangan Yo-Han langsung beralih kepada anak buahnya yang tewas tadi, matanya memerah sepertinya Yo-Han sudah sangat membenci Sun-Ah. "Nyawa dibalas nyawa, Sun-Ah!"

Yo-Han berpikir, setelah ini pasti Elijah yang akan didatangi oleh Sun-Ah jadi dia langsung bergegas pulang ke rumah untuk melihat keadaan keponakannya itu.

Dugaannya benar, wanita ular itu telah berada di rumahnya persis di dapur sambil menemani Elijah yang tidak tahu apa-apa.

Yo-Han mendekati mereka perlahan. Elijah tersenyum karena pamannya sudah pulang ke rumah.

"Hakim Kang Yo-Han sudah datang?" ucap Sun-Ah tersenyum manis.

"Kenapa kau datang kesini?" Yo-Han langsung berjalan lebih cepat mendekati Elijah.

"Aku hanya ingin dekat dengan ponakanmyu. Itu saja, baiklah. Jika kau sudah berada di sini, kami akan pulang." Sun-Ah langsung mengusap rambut Elijah sambil melanjutkan perkataannya. "Kami cocok, kami sama-sama cerdas, sama-sama kejam. Bukankah itu bagus?"

"Kau?"

Sun-Ah tertawa lalu langsung pergi meninggalkan paman dan ponakannnya itu.

"Yo-Han, kau kemana saja? Apa ada sesuatu yang terjadi kepadamu?" ucap Elijah memegang erat tangan pamannya itu.

"Aku ada kerjaan jadi butuh waktu lama untuk melakukannya, Elijah. Kamu sudah makan?" Yo-Han menatap intens ponakannya itu, jantungnya berdegup kencang takut ada hal yang akan terjadi kepada Elijah.

Elijah mengangguk pelan. Dia tanpa sengaja melihat darah di baju Yo-Han.

"Kau terluka, Yo-Han?"

Yo-Han tidak berkata apapun, dia hanya memeluk Elijah dengan erat.

Jika ada sesuatu yang terjadi kepada orang tersayangku. Aku tidak akan pernah memaafkanmu, Sun-Ah!

Kim Ga-On menelpon Yo-Han, untungnya kali ini diangkat oleh ketua hakim itu, Ga-On menahan tangis dia sudah merindukan suara kekasihnya itu, dia ingin keluar dan datang ke sini, namun tidak bisa karena di luar masih sangat berbahaya.

[Kamu, jangan keluar dulu. Aku akan menjemputmu,] ucap Yo-Han sambil memegang tangan Elijah, ia takut untuk melepaskannya.

[Aku akan menunggumu, aku ... aku sangat merindukanmu, Yo-Han.]

[Tolong bertahanlah, apa kamu tidak terluka, Sayang?]

[Tidak apa-apa. Ini hanya luka ringan, jaga keselamatanmu. Apa Elijah baik-baik saja?]

[Elijah aman bersamaku, aku akan menyuruh anak buah ku menjaganya, sebentar lagi aku akan menjemputmu. Bertahanlah, kumohon.]

**

Yo-Han langsung menjemput Ga-On ke tempat dimana hakim pendamping itu bersembunyi. Yo-Han membunyikan klakson mobilnya sehingga Ga-On sadar, bahwa ketua hakim itu telah datang menjemputnya.

Ga-On langsung berlari ke depan pintu dan segera membukanya. Seperti orang yang telah berpisah lama mereka akhirnya berpelukan dengan erat.

"Kemana saja kamu, aku sudah menelponmu berulang kali. K-kenapa tidak dijawab?" ucap Ga-On terisak.

"Aku bahkan tidak berani untuk mengecek hpku, syukurlah kamu selamat." Yo-Han mengusap rambut Ga-On sembari mengecup keningnya itu, dia menatap wajah Ga-On dengan intens dengan wajah yang sangat lega.

"Kamu sudah percaya padaku bukan?"

"Aku sangat mempercayaimu, aku benar-benar dipermainkankan mereka. Tolong Yo-Han jangan,pergi," ucap Ga-On lagi sambil tidak melepaskan pelukan rindunya. Air mata nya tidak bisa dibedung lagi dan akhirnya keluar dengan deras.

"Ga-On, jangan menangis. Aku ada di sini," kata Yo-Han menenangkan.

"F-firasat ku sangat tidak baik, mengapa hatiku sangat khawatir. Apa yang akan terjadi?" Ga-On menangis dengan terbata-bata. Perasaannya benar-benar tidak enak.

"Itu hanyalah pikiranmu saja, tolong jangan menangis. Tersenyumlah, ada hal yang harus kita tuntaskan secepatnya, aku akan membunuh Sun-Ah!"

"Baiklah aku akan mengikutimu, a-aku tidak ingin kamu pergi, tolonglah."

"Tidak akan, tolong jangan menangis."

-BERSAMBUNG-

The Devil Jugde( 악마판사)  Fanfiction✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang