8. Cerita sebenarnya

1.4K 141 3
                                    

Acara pun selesai, Ga-On ikut pulang dengan Yo-Han, tetapi dia tidak berkata sedikitpun. Wajahnya hanya menampakan ekspresi yang aneh.

Yo-Han curiga dan bingung dengan ekspresi Ga-On seperti itu, apakah dia sudah melakukan kesalahan atau apa.

"Mengapa wajah anda aneh seperti itu, Hakim Kim?"

"...."

Ga-On tidak menjawab pertanyaan Yo-Han sama sekali, dia fokus menyetir sembari memikirkan ucapan orang-orang disekelilingnya Yo-Han. "Kim Ga-On?" ucap Yo-Han lagi.

Ide gila muncul dari otak monster nya Ga-On itu. Dia memutar stir yang dipegang Ga-On sehingga mobil mereka oleng ke tepi.

"Apa Anda sudah gila!" teriak Ga-On membuka suara sembari membetulkan posisi menyetir agar tidak jatuh ke tepi jalan.

"Saya gila kalau tidak mendengar suaramu!" Yo-Han kembali berteriak sembari tertawa kencang.

Karena Ga-On sudah termakan hasutan Sun-Ah dia tidak mendengar perkataan Yo-Han lagi.

**

Keesokan harinya diadakan konferensi oleh menteri Cha Kyung-Hee mengenai hukuman anak nya yang sebelumnya ditetapkan sebagai hukuman cambuk. Di dalam konferensinya itu dia menerima dengan lapang dada bahwa anaknya akan dihukum dengan hukuman yang sebelumnya ternyata dialah yang mengusulkannya kepada Mahkamah Agung, tidak menyangka hukuman cambuk perdana akan diterima oleh anaknya sendiri.

Sebelum itu, Cha Kyung-Hee sebenarnya sudah berunding disuatu tempat bersama Yo-Han. Namun, dia adalah hakim yang adil bahwa yang bersalah tetap dihukum. "Hukum adalah hukum," katanya.

Proses hukuman cambuk pun digelar. Lee Young-Min dinyatakan bersalah akibat balap liar, perilaku tidak sopan dan kasarnya kepada pelayan dan para warga, apalagi ditambah dengan bukti dan para saksi yang menguatkan serta kasus pelecehan yang pernah ia lakukan.

Hukuman cambuk berlangsung, ia mendapatkan 30 cambukan. Lee Young-Min menerima hukuman itu dengan kesakitan dan teriakan. Ibunya tidak mampu melihat keadaan anaknya seperti itu dan lebih memilih cara untuk membalas dendam kepada ketua hakim Kang Yo-Han. "Awas kau!" teriaknya di kantor sembari mengamuk, melemparkan semua barang yang ada. (tonton sendiri dah ya episode 4)

Kim Ga-On sepertinya tidak terima dengan apa yang dia lihat di televisi, baginya Yo-Han adalah manusia munafik yang terlihat baik dan berpihak kepada orang banyak, tetapi rela membunuh abangnya demi kekuasaan yang absolut.

"Anda terlalu munafik," ujar Ga-On bicara sambil bermuka marah kepada Yo-Han di ruangan kerjanya.

"Maksudnya?" Yo-Han terkejut dengan perkataan Ga-On yang tiba-tiba.

"Anda rela membunuh kakak kandung sendiri demi kekuasaan dan harta, tetapi di depan orang banyak Anda terlihat seperti malaikat munafik!" teriak Ga-On.

"
Yo-Han kesal dan langsung berdiri mendekati Ga-On. Dia mencekik leher hakim pendampingnya itu dengan kuat sembari berkata, "Coba katakan lagi!"

"Anda membunuh kakak kandung anda sendiri!"

"Tahu apa kau tentang kematian saudara saya?!"

Ga-On tidak bisa menapas. Tangannya mencengkram tangan Yo-Han dan berusaha melepaskan diri.

"Jangan berbicara seolah anda tahu semua tentang saya!"

Yo-Han melepaskan cekikannya dan menghempaskan Ga-On ke lantai.

Flashback masalalu dimana kejadian gereja terbakar terjadi.

Saat itu, dimana Tuan Isaac masih hidup, diadakan acara donasi dari pihak keluarga Kang. Banyak pejabat yang menghadirinya termasuk Menteri Cha Kyung-Hee dkk, sepertinya mereka sangat senang karena Isaac memberi donasi dalam jumlah yang sangat besar.

Acara mereka berlangsung dalam gereja yang cukup luas, semua orang senang. Termasuk keluarga Kang, acara penyerahan donasi berjalan dengan hikmat dan serius. Semua orang bertepuk tangan dan memuji Tuan Isaac atas keramahan dan kebaikannya itu.

Namun, tak lama acara berlangsung. Kobaran api muncul entah dari mana melahap isi gedung, semua orang panik. Berlarian menyelamatkan diri, tidak diketahui penyebab dari api tersebut.

Elijah yang kebetulan mencari orangtuanya berlarian kesana kemari.  Karena panik Cha Kyung-Hee menabrak kursi dan menyebabkan kaki Elijah terjepit, bukannya menolong Cha Kyung-Hee malah berlari sambil menginjak kaki Elijah, hal itu disaksikan Yo-Han sendiri di depan matanya, ponakannya lumpur karna menteri itu.

Isaac akhirnya bertemu dengan Elijah, mereka berpelukan. Namun, sebuah reruntuhan gedung gereja menimpa mereka berdua. Yo-Han berlari untuk menolong mereka. Isaac tidak mampu menahan reruntuhan ditubuhnya, ia hanya bisa mengeluarkan Elijah dan langsung diberikan ke Yo-Han. Tidak lama, api menjadi saksi biru kematian Isaac dan istrinya.

Yo-Han tersungkur lemas dengan pemandangan tragis di depannya sembari memeluk Elijah dengan erat.

Diantara petugas kebakaran ada satu yang menemukan Isaac masih hidup, tetapi dia malah memilih untuk mengambil jam Isaac saja dan pergi begitu saja.

Itulah alasan Yo-Han memburu petugas kebakaran itu.

Ketika Yo-Han keluar dari tempat kebakaran, terlihat banyak ambulance yang isinya para pejabat tadi. Mereka di foto oleh para wartawan, tetapi tidak ada satupun yang peduli dengan keluarga Kang.

Flashback berakhir

Yo-Han membuka bajunya dan melihatkan punggungnya yang berbekas seperti terbakar kepada Ga-On. Ga-On tidak bisa berbicara lagi, dugaannya salah. "Maafkan aku," sepotong kalimat keluar dari mulutnya.

Pria muda itu lebih memilih untuk berlalu meninggalkan Yo-Han sendirian.

"Sudah kuduga, manusia memang suka kisah seperti itu."

Yo-Han bergumam sendirian sembari menyeringai.

**

Yo-Han sepertinya sedang bermimpi menemui kakaknya Isaac, ia berdiri menatap Yo-Han dengan tersenyum. Disekelilingnya mereka tampak kobaran api yang menyala-nyala. Hal itu membuat Yo-Han mengingau dan berteriak memanggil kakaknya itu.

Ga-On langsung ke kamar Yo-Han dan pergi mendekatinya. Ia berusaha menyadarkan Yo-Han dari tidurnya, dengan memegang pelan pipi ketua hakim itu. Mata Yo-Han terbuka sembari menatap Ga-On yang kebingungan.

"Pergi!" ucapnya mengusir Ga-On. Ga-On memegang dahinya Yo-Han yang ternyata sangat panas. Mungkin dia demam saking masih traumanya dengan kejadian kebakaran itu.

"Anda demam, Tuan."

"Pergi!" teriaknya.

Ga-On tidak mempedulikan perkataan Yo-Han dan lebih memilih untuk mencarikannya kain kompres. Ga-On datang lagi dengan membawa kain kompresan.

Ketika Ga-On datang. Yo-Han sudah tertidur lagi dengan wajah yang sangat memerah. "Dia benar-benar demam."

Kompresan kain hangat sudah diletakan ke kepada ketua hakim itu. Ga-On menatapnya dengan kasihan.

Apakah wajahku ini lebih membuatnya trauma dan mengingat masalalu? Baiklah aku harus pergi.

Ketika Ga-On ingin pergi tangannya ditahan oleh Yo-Han yang setengah sadar. Dia menarik Ga-On kedalam pelukannya dan memeluknya erat-erat.

"Jangan tinggalkan aku. Hidupku tidak ada pegangan lagi jika kamu pergi," Entah sadar atau tidak kata itu terucap ketika mata Yo-Han sedang tertutup.

"Yo-Han bermimpi bertemu pacarnya?" Wajah mereka begitu dekat.

Ga-On hanya terdiam di dalam pelukan seorang Monster itu. Ia tidak bisa melepaskan diri karena pelukan itu sangat erat.

Ga-On sedikit membalas pelukannya sembari menepuk pelan bahu Yo-Han agar tertidur dengan tenang. Aku harus pura-pura menjadi pacarnya itu dulu.

Tanpa disadari, mereka tertidur bersama di ranjang yang sama, Ga-On sudah berubah posisi disamping Yo-Han, terbaring nyenyak diatas lengan dan dada bidangnya Kang Yo-Han.

Wajah Yo-Han sudah tidak memerah lagi. Demamnya mungkin sudah turun. Ia mulai sadarkan diri, ia sedikit terkejut dengan Ga-On yang sudah berada di pelukannya. Dengan posisi Yo-Han yang sekarang tidak mengenakan baju.

"Aku menyukaimu, Kim Ga-On."

-BERSAMBUNG-

The Devil Jugde( 악마판사)  Fanfiction✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang