"Sungguh menyakitkan melihatku, bukan? Aku akan meninggalkan bangku," ujar Ga-On menatap serius Yo-Han yang sedang bersandar di kasur. Rupanya ketua hakim itu sudah sedikit pulih.
Yo-Han menarik tubuh Ga-On mendekat dan menyentuh mukanya dari dagu hingga memegang kedua pipinya. "Kau terlihat seperti dia adalah sebuah kebetulan," ujarnya.
"Mengunakan persidangan sebagai alat balas dendam itu tidak baik, Tuan," balas Ga-On.
"Kau tidak perlu mengerti. Kau hanya perlu membuat keputusan." Tangan Yo-Han sudah bergerilya ke leher Ga-On sehingga bulu kuduk hakim pendamping itu merinding.
Mulai lagi ....
"Kau berhak memilih antara menentang jalanku, atau berdiri disamping untuk mendukung jalanku." Jari tangannya menelusuri bibir lembut Ga-On. Seperti monster yang kita kenal sedang jatuh cinta.
Ga-On bingung mengapa dia tidak bisa menolak perlakuan Yo-Han seperti itu. Bukankah ini sudah keterlaluan.
"...."
"Aku tidak akan menendangmu dari rumah ini dan tetaplah menjadi hakim pendampingku." Ucapan Yo-Han seperti mengajak Ga-On menikah.
Ga-On lelah dengan perasaan aneh yang selalu dia rasakan sepertinya dia akan mengatakan sesuatu. "Tuan Yo-Han."
"Hm?"
"Apakah Anda tidak lapar?"
Suasana hening beberapa detik.
"Tidak. Kau lapar?" tanya Yo-Han balik.
Ga-On menghela napas, sepertinya dia berbicara dengan orang yang salah. "Aku lapar," jawabnya kecewa.
Ga-On bangun dari tempat tidur Yo-Han dia ingin masak sesuatu.
**
Kasus baru telah didapatkan, dimana seorang selebriti tersandung kasus pelecehan. Sidang pengadilan secara siaran langsung akan dimulai lagi. Seperti biasa perlengkapan sidang baik dari pihak televisi dan pihak departemen kehakiman mulai bersiap sedia.
Kali ini Ga-On sudah bisa ikut sidang lagi. Tubuhnya sudah sembuh sempurna.
Pembukaan sidang pun dimulai. Dengan pembacaan kasus lalu dilanjutkan debat antara pengacara pembela dan penuntut. Sidang itu sangat lah menarik. (Nonton bae nak episode 5)
Hingga dapat hasil akhir hukuman 20 tahun penjara, namun semua orang yang membela pihak korban tidak terima dengan hukuman tersebut, bagi mereka sangat sedikit dan tidak setimpal, banyak yang menyarankan untuk hukuman kebiri saja.
Yo-Han sangat frustasi hingga mencorek-coret kertas hingga robek. Ga-On melihat perilaku hakim ketua itu. Dia frustasi? Bisa-bisanya.
Sidang dihentikan karena Yo-Han masih tidak mampu memberi keputusan untuk sekarang juga. Jika dia memilih 20 tahun penjara sebagai hukuman, para warga dan pihak korban akan hilang kepercayaan kepada Yo-Han. Jika dia memilih untuk melakukan hukum kebiri, tentu saja itu bertentangan dengan HAM. Maka dari itu sidang hari ini dipending dulu.
**
Singkat cerita, ketika Yo-Han berada dirumah dia mengintip Ga-On dan Elijah yang sedang bermain di taman bersama kucingnya itu. Tampak keponakannya begitu bahagia ketika bersama Ga-On. Mereka tertawa riang sekali.
Ga-On melihat ke arah jendela kaca, dia mengetahui Yo-Han sedang memerhatikannya.
Ketika Ga-On sedang beristirahat di sofa, pembantu rumah itu langsung mengatakan sesuatu. "Sebaiknya memang dikebiri saja, pelecehan tidak bisa dimaafkan."
Ga-On hanya diam sembari memikirkan sidang nanti.
Sementara Yo-Han sedang berada di ruangan nya memikirkan keputusan apa yang harus diambilnya nanti.
**
Sidang terakhir pun mulai diadakan lagi. Sidang keputusan Yo-Han apakah dia harus menghukum terdakwa dengan hukuman penjara atau hukuman kebiri, saran dari banyak orang. Namun, sepertinya Yo-Han memilih hukuman lain.
Hukuman itu adalah hukum khusus dimana pelaku pelecehan di penjarakan di suatu tempat yang berisi banyak pria homokseksual yang siap 'menyantap' terdakwa kapan saja.
Sidang pun berakhir dan banyak tepuk tangan. Sidang berhasil. Semua orang menyukai hasilnya, tetapi berbeda dengan Sun-Ah.
Ketika perjalanan pulang, Yo-Han didekati oleh mobil asing, tidak tahu siapa yang berada di dalam mobil itu. Tiba-tiba Yo-Han di sekap di suatu tempat. Tangannya diikat dengan posisinya duduk di kursi ditengah ruangan.
Ternyata Sun-Ah yang menjadi dalang nya dia menculik Yo-Han. Perempuan muda itu berdiri di depan Yo-Han dengan tersenyum nakal.
"Halo, Tuan Muda. Selamat berjumpa kembali."
Sun-Ah mendekati Yo-Han tanpa peringatan, ia langsung mencium bibir ketua hakim itu dengan brutal. Yo-Han hanya tersenyum menghadapi perilaku Sun-Ah yang terlalu barbar. Matanya terbuka dengan arti tidak menikmati ciuman itu sama sekali.
Sun-Ah melepas ciumannya. Lalu menghadap Yo-Han lagi. "Apakah kamu tidak mengenaliku samasekali, Tuan?"
**
Di tempat lain, Elijah sangat gelisah dia mendatangi Kim Ga-On yang sedang istirahat di sofa.
"Yo-Han kemana?"
"Aku tidak tahu," jawab Ga-On.
"Tidak biasanya dia pulang terlambat," ujar Elijah dengan wajah cemas.
"Apakah kamu takut dia tidak ada dirumah?"
"Ah tidak, mungkin dia sekarang sedang bersama pacarnya."
"Pacarnya siapa?"
"Aku juga tidak tahu!" tegas Elijah.
"Rumah macam apa sedingin ini, apa Eli mau minum susu panas?"
Pagi hari pun tiba, sepertinya Yo-Han sudah berada di rumah. Sun-Ah hanya menculiknya sebentar, setelah dibius melalui alat suntikan, Yo-Han sudah berada di rumah begitu saja.
Ga-On yang tertidur di sofa langsung bangun karena mendengar derap langkah kaki Yo-Han.
"Kapan Anda pulang?"
"Semalam."
"Kemana Anda pergi?"
"Apakah kamu penasaran dengan saya pergi kemana?"
Ga-On terdiam lalu membalas perkataan Yo-Han. "Elijah mengkhawatirkan, Tuan."
"Semalam saya berada di rumah seorang wanita yang sangat kasar, dia mengcengkram rambut saya terus mencium deng--"
"Ah, saya tidak mau mendengarnya. Sudah," Ga-On memotong perkataan Yo-Han.
Yo-Han tersenyum lalu melanjutkan perkataannya. "Malam itu sangat panas saya disentuhnya sampai pingsan. Tajam sekali."
Ga-On menutup telinganya. "Tidak terdengar," ucapnya.
Yo-Han tiba-tibs sudah berada di samping sofa yang didudukinya. "Anda cemburu?"
Ga-On menurunkan tangannya dan menatap Yo-Han datar. "Maksudnya?"
"Saya lapar sekali, mohon sediakan makanan."
"Baiklah saya akan memasak," ucap Ga-On langsung berdiri ke dapur. Kebetulan sarapan belum disiapkan.
Sekali lagi Yo-Han menarik tangan Ga-On, kali ini hakim pendamping itu berada diatas pangkuannya.
"T-tolong jangan seperti ini," kata Ga-On terbata-bata.
"Aku sudah tidak tahan." Yo-Han memegang kedua pipi Ga-On dan menatapnya intens. "Sepatutnya kamu harus lebih cepat dari dia, ini salahmu."
"M-maksudnya?" Ga-On melirik kesana kemari takut dilihat Elijah atau pembantunya.
Segera Yo-Han mencium bibir Ga-On. Dia sepertinya sudah dibatas akhir menahan diri. Cukup lama mereka beradu ciuman, Ga-On tidak menolak itu karena aroma tubuh Yo-Han seperti sebuah candu yang membuatnya terhanyut.
Aku juga tidak akan menahan diri lagi.
-BERSAMBUNG-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Jugde( 악마판사) Fanfiction✔
FanfictionSebuah pengadilan yang dipimpin oleh hakim bijaksana, tetapi sedikit berwatak keras. Dia melakukan cara apapun untuk menghukum orang yang melakukan kriminal. Namun, dibalik semua itu ada tujuan tersirat beliau untuk membalas dendam pada para pejabat...