13. Keputusan akhir
Kang Yo-Han langsung ke istana presiden Heo Jeong Se. Dia menyapa presiden itu dengan senyuman sembari mengadakan live bersamanya. Yo-Han tidak kehabisan akal ketika dijebak, oleh karena itu dia membuat Jeong-Se ikut kembali terjebak dengan idenya.
Mereka live sambil menceritakan tentang dana yayasan yang dikorupsi kan, Presiden Heo Jeong Se mau tidak mau mengiyakan semua perkataan Yo-Han termasuk si bagian mereka akan berdamai.
Setelah pulang dari istana presiden Yo-Han mengajak Ga-On dimana tempat itu adalah penjara. Mereka ingin mencari seseorang yang telah membuat orangtua Ga-On bunuh diri.
Kedatangan mereka disambut oleh sipir penjara, mereka dipersilahkan untuk masuk ke menemui penjahat yang menipu orangtua Ga-On itu.
17 tahun sudah berlalu, tetapi Ga-On nasih dengan dengan penjahat itu. Jadi ketika ingin masuk emosi dan rasa trauma masalalunya langsung datang kembali. Yo-Han ingin memanggil Doh Young Choon. Itulah nama pembunuhnya.
Namun, ketika dia keluar dan menghadap Yohan serta Ga-On. Ga-On terkejut karena dia bukanlah Doh Young-Choon. Ga-On semakin cemas serta tubuhnya mulai gemetar.
"Ini bukan, Doh Young Choon. Kalian salah!" ucap Ga-On.
"Benar?" tanya Yo-Han.
"Iya aku bahkan tidak mengenalnya, ada yang salah!" jawab Ga-On dengan wajah yang terkejut.
"Apa kamu sudah percaya padaku kalau hukum bisa diubah-ubah karena uang?" Yo-Han memegang pundak Ga-On perlahan. "Ayo Pergi," lanjutnya.
Ga-On langsung merasa kecewa dan cemas dengan hal itu. Ternyata penjahat yang sangat dibencinya ternyata selamat dari penjara dan bahkan dalam 17 tahunan ini. Orang lain yang mengantikannya. Sungguh miris hukum yang berlaku di dunia ini.
Ga-On langsung lemah dan terduduk tepat di depan halaman penjara itu, dia menangis sekaligus tidak menyangka bahwa dunia ini begitu kejam, semua hal dimanipulasi oleh orang yang berkuasa dan kaya.
"Aku tidak menyangka, dia masih berkeliaran di luar sana." Ga-On mulai terisak sembari memukul tanah.
Yo-Han langsung mendekati Ga-On sembari setengah menjongkok lalu memeluknya dengan erat. Ia membelai rambut Ga-On dengan lembut menenangkan nya.
"Kita akan menemukan Doh Young-Choon."
Tangisan Ga-On semakin menjadi-jadi ketika ia dipeluk Yo-Han. Tidak ada lagi orang yang dia punya selain Yo-Han dan Soo-Hyun.
**
Setelah kematian Seo Jong-Hak, Sun-Ah mulai menampakan diri ke depan khalayak ramai sebagai pemimpin yayasan yang baru. Dia mengatakan bahwa Jong-Hak merasa bersalah dengan kejadian korupsi itu lalu dia membunuh dirinya sendiri karena malu.
Sun-Ah mulai leluasa untuk mendapatkan kekuasaan mutlak serta mengambil hati Kang Yo-Han kembali. Dia tersenyum mengingat kejadian masa lalunya ketika masih menjadi pembantu di rumah Yo-Han.
Yo-Han dan Ga-On menemui Min Jung-Ho. Ga-On sudah mulai memihak kepada Yo-Han. Tidak ada lagi keraguan yang dia rasakan. Baginya hukum dan kebenaran harus di tegakkan bersama Kang Yo-Han. Ia telah memercayainya secara penuh.
Setelah merasa selesai dengan urusan mereka. Pasangan itu lalu pulang ke rumah dan tentunya Ga-On disambut hangat oleh Elijah.
"Kamu pulang Ga-On?" tanya Elijah dari lantai atas menghadap lantai utama.
"Iya kami pulang," balas Ga-On melambai Elijah dari tangga bawah, dibelakangnya terdapat Yo-Han yang baru masuk dan menutup pintu juga.
Malam ini mereka makan bersama. Persis seperti keluarga baru. Yo-Han dan Elijah sangat senang dengan masakan yang dibuat Ga-On dilihat dari raut wajah mereka yang sangat cerah. Mereka makan juga ditemani oleh pembantunya yang masih kesal karena masakan Ga-On dimakan sedangkan masakannya tidak.
Setelah selesai makan, pembantu mereka izin pulang. Karena dia tidak menetap di rumah ini.
**
Elijah tidak bisa tidur malam ini, dia pergi menemui Ga-On di kamar nya. Elijah mendekat dengan perlahan sembari membuat raut wajah yang sedih.
"Apa kamu sibuk Ga-On?" tanya dengan nada yang tidak bertenaga.
"Tidak, kenapa wajah Elijah seperti itu?"
"Aku tidak bisa tidur, aku boleh di sini sebentar?"
"Boleh," jawab Ga-On.
"Aku ingin tidur di pahamu, boleh?" tanya Elijah lagi dengan tatapan penuh harap.
"Hmm?" Ga-On setengah berpikir.
"Kalau tidak boleh, tidak apa-apa. Aku balik ke kamar ku aja," ungkap Elijah dengan wajah sedih sembari menjalankan kursi roda nya dengan perlahan.
"Iya boleh, sini aku gendong dulu ke kasur," jawab Ga-On mengiyakan ponakan kekasihnya itu.
"Kamu masih kepikiran tidak tentang orangtuamu?" tanya Elijah sambil menatap Ga-On.
"Tidak, aku telah mengikhlaskannya."
"Benarkah?"
"Iya, sini aku bacakan buku. Biar kamu tertidur."
"Iya, deh."
Tidak lama kemudian. Elijah sudah tidur di pahanya sembari Ga-On membaca buku ensiklopedia berat.
"Akhirnya bisa tidur." Ga-On merasa lega menatap wajah Elijah.
"Hai, Sayang." Tiba-tiba ada suara seseorang memanggilnya.
Yo-Han lalu muncul tiba-tiba dengan jubah tidurnya itu, sembari menyandarkan tangannya di dekat pintu kamar. Namun, seketika wajahnya yang tersenyum cerah langsung cemberut. "Ada tikus curut ternyata."
"Jangan seperti itu, dia ponakanmu," kata Ga-On sembari terkekeh.
"Elijah, kenapa kamu disini?" tanya Yo-Han mendekat.
"Stttt, dia sudah tertidur."
"Tikus curut," ujar Yo-Han dengan wajah kesal.
"Mau juga, ah." Yo-Han langsung berbaring di paha Ga-On satunya.
"Elijah itu bocah rumah ini, lah ini bocah dari mana?"
"Bocahmu." Yo-Han memejamkan matanya dengan tersenyum.
"Berisik Yo-Han, ih!" teriak Elijah dengan posisi matanya yang masih terpejam.
"Belum tidur kau curut?"
Elijah tidak menjawabnya dan hanya tersenyum.
Ga-On geleng-geleng kepala dengan kelakuan paman dan ponakan persis Tom & Jerry itu. "Udah tidur cepat," ucap Ga-On tertawa sembari mengusap rambut mereka bergantian.
Keesokan harinya, Kang Yo-Han dan Ga-On sepakat untuk mencari alamat Doh Young Choon, mereka ingin menangkapnya untuk keadilan rakyat kecil dan membalas perbuatan yang telah dilakukan terhadap orangtua Ga-On.
Namun, langkah pertama yang mereka lakukan adalah mencari orang yang mempunyai alamat Doh Young Choon.
-BERSAMBUNG-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Jugde( 악마판사) Fanfiction✔
FanfictionSebuah pengadilan yang dipimpin oleh hakim bijaksana, tetapi sedikit berwatak keras. Dia melakukan cara apapun untuk menghukum orang yang melakukan kriminal. Namun, dibalik semua itu ada tujuan tersirat beliau untuk membalas dendam pada para pejabat...